Aji Kristianto Wijaya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PATHOPHYSIOLOGY STROKE NON-HEMORRHAGIC ET CAUSA THROMBUS Aji Kristianto Wijaya
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.686 KB)

Abstract

Stroke is one of the most common cause of death worldwide and the third leading cause of death in the United States. Stroke composed 90,000 deaths of women and 60,000 men each year. In Indonesia, 8 of 1000 people suffered a stroke. Stroke is divided into two, non-hemorrhagic stroke and hemorrhagic stroke. Most of them (80%) is non-hemorrhagic stroke. Non-hemorrhagic stroke can be caused by thrombi or emboli. Understanding the pathophysiology of non-hemorrhagic stroke caused by a thrombus is very important in regard with providing appropriate patient management.
Hubungan Jenis, Jumlah, dan Lama Pemberian Obat Anti Epilepsi dengan Kadar 25-Hidroksi Vitamin D pada Anak Epilepsi Wijaya, Aji Kristianto; Salendu, Praevilia Margareth; Mandei, Jose Meky
Sari Pediatri Vol 25, No 5 (2024)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp25.5.2024.328-32

Abstract

Latar belakang. Penggunaan obat anti epilepsi diduga dapat menyebabkan defisiensi vitamin D.Tujuan. Mengetahui adanya hubungan jenis, jumlah, dan lama pemberian obat anti epilepsi terhadap kadar 25-hidroksi vitamin D pada anak epilepsi.Metode. Penelitian observasional analitik secara potong lintang pada anak epilepsi usia 7 bulan-18 tahun di poli neurologi anak RSUP Prof. R. D. Kandou Manado antara 1 Agustus 2022 - 31 Desember 2022. Hasil. Dari total 66 anak epilepsi ditemukan 19 anak defisiensi vitamin D (28,8%), 20 anak insufisiensi (30,3%), dan 27 anak status vitamin D normal (40,9%). Anak yang mendapat obat asam valproat, fenitoin, dan karbamazepin memiliki kadar 25(OH)D sebesar 27,66 (15,45 – 58,10), 25,17 (21,44 – 33,50), dan 29,49 (17,89 – 41,10) dengan nilai p = 0,991. Anak yang mendapat pengobatan monoterapi memiliki kadar 25(OH)D lebih tinggi yaitu 28,09 (16,20 – 58,10) dibandingkan pengobatan politerapi yaitu 18,94 (15,45 – 35,10) dengan nilai p=0,036. Lama pemberian obat monoterapi dan politerapi dengan kadar 25(OH)D diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (sig < 0.05) dengan koefisien korelasi sebesar -0,528 (0,41 – 0,60). Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara jenis OAE dengan kadar vitamin D. Terdapat hubungan antara jumlah OAE dan lama pemberian OAE dengan kadar vitamin D.