Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS KADAR MERKURI (Hg) DALAM SEDIAAN HAND BODY LOTION WHITENING PAGI MEREK X, MALAM MEREK X, DAN BLEACHING MEREK X YANG TIDAK TERDAFTAR PADA BPOM Wijaya, Fransisca
CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 2, No 2 (2013): CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Publisher : University of Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract – X brand morning whitening body lotion, X brand night whitening bodylotion, and X brand bleaching unregistered to National Agency of Drugs andFoods Controls (BPOM) are widely used for skin whitening. This research wascarried out to analyze mercury (Hg) level which could possibly be found in thepreparations. Mercury (Hg) should not be used as skin whitening since it can beaccumulated in the body in the long run and eventually can be toxic and damagebody organs. Organoleptic test was conducted using miscibility test got fromPharmaceutics The Science of Dosage Form Design to determine emulsion typesof each preparation. The results showed that the preparations used had emulsiontype of oil in water (o/w). The mercury analysis used the method adopted from2005’s AOAC (Official Methods of Analysis of AOAC International). The studyusing ICPS (Inductively Coupled Plasma Spectrometer) showed linearity resultswith r = 0.9993 and Vxo = 2.02%; wave length used was ? = 253.652 nm; LLOD(Lower Limit of Detection) and LLOQ (Lower Limit of Quantitation) values were0.25 ppm and 0.84 ppm; CV (Coefficient of Variation) for each preparation was0%; 0.28%; 0.26%; recovery % value for mercury (Hg) in each preparation rangefrom 80.30-101.0%; 80.5-98.5%; 80.25-98.5%. the overall findings implied thatthis method meets the requirements in terms of linearity, selectivity, precision,LLOD, LLOQ, and accuracy.
KRITISI DESAIN PSEUDO ELASTIS PADA BANGUNAN BERATURAN 6- DAN 10-LANTAI DENGAN DENAH PERSEGI PANJANG DI WILAYAH 2 PETA GEMPA INDONESIA Wijaya, Fransisca; Widjojo, Liske; Muljati, Ima; Lumantarna, Benjamin
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Pseudo elastis merupakan alternatif dalam perencanaan bangunan dengan mekanisme keruntuhan partial side sway. Mekanisme ini menggunakan konsep bahwa distribusi gaya geser tersebar merata pada seluruh kolom sampai kolom plastis mengalami pelelehan, lalu kelebihan gaya geser dialihkan pada kolom elastis. Oleh karena itu, beberapa kolom didesain tetap elastis selama terkena gempa dengan cara memperbesar gaya rencana akibat gempa menggunakan suatu Faktor Pengali, sedangkan balok dan beberapa kolom lainnya diperbolehkan mengalami sendi plastis. Metode ini berbeda dengan metode desain kapasitas dimana seluruh kolom didesain terhadap balok-balok yang merangkanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji asumsi distribusi gaya geser dalam konsep desainPseudo elastis, serta memeriksa apakah partial side sway mechanism dapat terjadi dengan desain Pseudo elastis pada bangunan beraturan 6- dan 10-lantai dengan denah persegi panjang di wilayah 2 Peta Gempa Indonesia. Kriteria desain yang digunakan adalah konfigurasi kolom perimeterdidesain sebagai kolom elastis, dimensi kolom eksterior dan interior sama, serta tidak menggunakan rasio tulangan minimum pada seluruh kolom. Pengujian asumsi distribusi gaya geser dasar dan mekanisme keruntuhan bangunan ditinjau dengan analisis dinamis time history nonlinear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asumsi distribusi gaya geser dalam desain Pseudo elastis tidak benar, sertapartial side sway mechanism tidak terjadi karena kolom interior mengalami fraktur.
Relation of chemical characteristics and sensory profile of catfish (Pangasius sp.) belly processed by various smoking methods Wijaya, Fransisca; Tri Kumala Dewi, Rike; Prathama, Sebastian; Wibisono, Agus Purnomo
Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.afssaae.2024.007.03.5

Abstract

Catfish (Pangasius sp.) belly, a by-product of the frozen fish fillet industry, has certain processing limitations, thereby reducing product utilization and selling value. It is a potential process for producing products with highl market acceptance. The study aimed to investigate the relationship between the chemical characteristics of a catfish belly in various smoking methods and its sensory profile. Various smoking methods in this research include smoking cabinets, vertical offset smokers, traditional smoking houses, and liquid smoke, which had different parameters of time, temperature, and distance to the smoke source. The chemical characteristics of smoked catfish belly were determined in terms of proximates, total phenols, and total acid. The sensory profiles in the form of intensity of 8 attributes of smoked catfish belly were obtained using the Rate-All-That-Apply method accompanied by a hedonic test (n = 80). Different smoking parameters in each method greatly influence the chemical characteristics and sensory profiles produced. Methods with longer smoking times will produce lower water content,  increasing the fat content and a strong smoky aroma and taste. The correlation between chemical characteristics, sensory profile, and hedonic was also analyzed using Partial Least Square Regression (PLS regression) to determine the relationship with the stomach of smoked catfish belly using various methods. Of all the methods, the smoking cabinet was the optimal method for processing smoked catfish belly.
Peningkatan Kualitas dan Konsistensi Gula Kelapa Melalui Standarisasi Proses Produksi Elfriede, Dwining Putri; Wijaya, Fransisca; Gunawan, Sandy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 7 No. 2 (2025): Vol. 7 No 2 Agustus 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v7i2.2038

Abstract

Produksi gula kelapa di Indonesia masih banyak dilakukan berdasarkan intuisi tanpa penggunaan takaran dan parameter yang terstandar sehingga kualitas yang dihasilkan tidak konsisten. Rendahnya kualitas gula kelapa dapat disebabkan oleh ketiadaan panduan produksi. Besarnya potensi pemasukan dan keberlanjutan usaha pengolahan gula kelapa tidak diimbangi dengan kemampuan pengrajin dalam mengelola keuangan. Hal ini sebagai landasan kegiatan pengabdian, meliputi pengumpulan data dan informasi awal, penyusunan panduan produksi, pelatihan dan pendampingan kepada pengrajin gula kelapa di Desa Batuanten, Kabupaten Banyumas. Setiap pengrajin memiliki cara dan takaran masing-masing, mulai dari proses pengambilan nira kelapa, pengolahan, hingga pengeringan dan pembentukan gula kelapa. Materi peltihan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya memproduksi pangan olahan yang aman, bermutu, dan layak untuk dikonsumsi oleh konsumen. Penyusunan panduan produksi merujuk praktik terbaik dari pengrajin gula kelapa yang telah menghasilkan produk berkualitas. Panduan ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari penyiapan bahan baku, penyiapan bahan tambahan, penyiapan peralatan dan proses pengolahan. Peserta juga dilatih untuk menyusun catatan keuangan terkait pemasukan dan pengeluaran. Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan adanya peningkatan sebesar 14,9%. Pengrajin juga didampingi dan diberikan beberapa peralatan baru guna menunjang penerapan panduan yang optimal.
PENINGKATAN KUALITAS DAN KEAMANAN GULA AREN DI LOMBOK UTARA Wijaya, Fransisca; Elfriede, Dwining Putri
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i1.1545

Abstract

North Lombok is the only underdeveloped district in NTB. Menggala Village in North Lombok is strategically located close to Mataram city center and Gili Trawangan harbor. Menggala Village has the largest palm sugar-producing center in North Lombok. This potential has not been able to increase the economy of palm sugar craftsmen. This is due to the processing of palm sugar which is still very simple both in terms of production and packaging. In addition, marketing that has not been widespread is also an obstacle. For this reason, the objectives of this activity include increasing the knowledge and understanding of palm sugar craftsmen in making high-quality and safe products, increasing understanding of labels and packaging, improving product marketing strategies into superior local products, and knowing the nutritional value contained in products. This activity consists of FGD, training, and advanced mentoring stage. The FGD results show that palm sugar farmers need training on GMP, packaging, and business development. The results of this training were able to significantly increase the partners' knowledge. Partner production facilities become more feasible and hygienic. The results of the product analysis meet the quality requirements of SNI. However, partners still need to develop their business through local marketing in collaboration with gift centers and actively participate in MSME bazaars or exhibitions in the local area.
Peningkatan Kualitas dan Konsistensi Gula Kelapa Melalui Standarisasi Proses Produksi: Enhancing the Quality and Consistency of Coconut Sugar through Production Process Standardization Elfriede, Dwining Putri; Wijaya, Fransisca; Gunawan, Sandy
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i2.488

Abstract

Produksi gula kelapa di Indonesia masih banyak dilakukan berdasarkan intuisi tanpa penggunaan takaran dan parameter yang terstandar sehingga kualitas yang dihasilkan tidak konsisten. Rendahnya kualitas gula kelapa dapat disebabkan oleh ketiadaan panduan produksi. Besarnya potensi pemasukan dan keberlanjutan usaha pengolahan gula kelapa tidak diimbangi dengan kemampuan pengrajin dalam mengelola keuangan. Hal ini sebagai landasan kegiatan pengabdian di Desa Batuanten, Kabupaten Banyumas, meliputi pengumpulan data dan informasi awal, penyusunan panduan produksi, pelatihan dan pendampingan. Setiap pengrajin memiliki cara dan takaran masing-masing, mulai dari proses pengambilan nira kelapa, pengolahan, hingga pengeringan dan pembentukan gula kelapa. Materi pelatihan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya memproduksi pangan olahan yang aman, bermutu, dan layak untuk dikonsumsi oleh konsumen. Penyusunan panduan produksi merujuk praktik terbaik dari pengrajin gula kelapa yang telah menghasilkan produk berkualitas. Panduan ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari penyiapan bahan baku, penyiapan bahan tambahan, penyiapan peralatan dan proses pengolahan. Peserta juga dilatih untuk menyusun catatan keuangan terkait pemasukan dan pengeluaran. Hasil evaluasi pelatihan menunjukkan adanya peningkatan sebesar 14,9%. Pengrajin juga didampingi dan diberikan beberapa peralatan baru guna menunjang penerapan panduan yang optimal.