Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH FRAKSI HAMPA PADA PIPA SEMPIT DENGAN PERMUKAAN DALAM BERBENTUK SPIRAL TERHADAP PERPINDAHAN KALOR DUA FASA POLA ALIRAN GELEMBUNG Wardoyo; Supria Wiganda; Arif Wahrudin
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 2 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.206 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.2.2.8

Abstract

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia meningkat sangat pesat dari tahun 2000 hingga 2010 sebesar 31.376.731 jiwa. Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan konsumsi listrik. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik pemerintah membangun berbagai pembangkit listrik, salah satunya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Upaya peningkatan potensi effisiensi PLTU dilakukan dengan meningkatkan koefisien perpindahan kalor dua fasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh debit air, debit udara dan kemiringan pipa terhadap koefisien perpindahan kalor dua fasa pola aliran gelembung. Penelitian ini dilakukan dengan mengalirkan udara dengan debit 20 cm3/menit, 40 cm3/menit dan 60 cm3/menit. Mengalirkan air dengan debit 2 LPM, 4 LPM dan 6 LPM. Peneliti menggunakan pipa tembaga panjang 2.200 mm dengan diameter dalam 14 mm dan diameter luar 16 mm. Pipa tersebut dipanaskan dengan nikelin berdiameter 0,8 mm yang dibuat melingkari pipa sepanjang 2.000 mm. Pada pipa tersebut dipasang 4 buah termokopel untuk membaca suhu yaitu input air, output air, input dinding pipa tembaga, dan output dinding pipa tembaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif fraksi hampa pada pipa sempit dengan permukaan dalam berbentuk spiral terhadap terhadap koefisien perpindahan kalor. Pertambahan nilai fraksi hampa menghasilkan gelembung yang jumlahnya lebih banyak, keberadaan permukaan dalam berbentuk spiral mengakibatkan gerakan gelembung semakin acak dan lebih merata pada permukaan melintang pipa. Dua faktor ini menghasilkan peningkatan koefisien perpindahan kalor.
HUBUNGAN DAYA TURBIN ANGIN BERBENTUK PROPELLER 5 BLADE TERHADAP BEBAN TOWER PENYANGGANYA Wardoyo
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 3 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.012 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.3.1.1

Abstract

Penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan (Green Energy) merupakan topik utama yang mulai banyak dibahas dewasa ini. Fenomena ini disebabkan oleh semakin sedikitnya sumber energi fosil yang menuntut manusia mencari sumber-sumber energi baru dan terbarukan untuk menggantikan energi konvensional tersebut. Salah satu sumber energi yang berkembang saat ini ialah energi angin, yang mulai dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik ataupun mengonversinya ke energi mekanik untuk keperluan lain. Salah satu alat yang digunakan untuk memanfaatkan energi angin adalah turbin angin. Indonesia, negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin. Semakin besar daya yang dihasilkan turbin maka akan dibutuhkan tower turbin yang mampu menerima beban yang besar. Jumlah beban pada tower turbin ini dibutuhkan sebagai referensi untuk mendesain konstruksi tower turbin angin. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara daya yang dihasilkan turbin angin dengan beban momen lengkung yang diterima tower turbin. Daya turbin diperoleh dari gaya lift pada propeller yang dilewati angin, sementara beban yang diterima tower turbin diperoleh dari gaya drag pada propeller yang dilalui angin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan variasi kecepatan udara 5 – 8 meter/detik, momen lengkung yang diterima oleh tiang penyangga turbin angin hanya sebesar 30,13% dari momen puntir yang dihasilkan turbin. Pada kecepatan udara 5 m/s, torsi pada poros 70,899 Nm, momen lengkung tiang penyangga 21,358 Nm, sementara pada kecepatan udara 8 m/s torsi pada poros 181,501 Nm, momen lengkung tiang penyangga 54,678 Nm.
STUDI KARAKTERISTIK PEMBANGKIT LISTRIK THERMOELEKTRIK MELALUI PEMANFAATAN PANAS KNALPOT SEPEDA MOTOR SPORT 150 CC Wardoyo
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.222 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.3.2.3

Abstract

Polusi pada kendaraan bermotor dihasilkan dari sisa hasil pembakaran pada mesin yaitu berupa gas. Gas buang pada kendaraan bermotor memiliki kandungan energi panas, energi panas yang terkandung dalam gas buang tergantung dari banyaknya putaran mesin. Semakin banyak putaran mesin maka panas yang dihasilkan dari gas buang akan semakin besar. Gas buang pada kendaraan bermotor dikeluarkan melalui knalpot sehingga komponen ini memiliki suhu paling tinggi saat sepeda motor bergerak. Panas fluida pada knalpot pada sepeda motor dapat mencapai lebih dari 300oC. Pada kesempatan ini telah diteliti karakteristik pembangkit listrik termoelektrik melalui pemanfaatan panas knalpot sport 150 cc dengan pendingin berbentuk slot fin. Karakteristik pembangkitan listrik oleh termoelektrik diuji besar daya yang dihasilkan pada kondisi temperatur yang berbeda. Penelitian ini menggunakan delapan sensor termokopel untuk mengukur karakteristik termal yang terjadi dan Avometer untuk mengukur tegangan dan arus yang dihasilkan. Pengambilan data dilakukan pada kecepatan udara melewati kendaraan 4,7 m/s, 5,7 m/s dan 7,2 m/s yang disimulasikan dengan menggunakan fan, dan variabel putaran mesin 2000 rpm, 2500 rpm, 3000 rpm, 3500 rpm dan 4000 rpm. Hasil penelitian ini menunjukkan daya terbesar yang diperoleh 36,15 Watt pada putaran mesin 4000 rpm dan kecepatan angin 7,2 m/s. Pengaruh putaran mesin lebih dominan dari pada kecepatan angin, peningkatan daya terbesar terjadi pada putaran mesin antara 2000 rpm – 2500 rpm. Termoelektrik yang digunakan tipe refrigerator sehingga tidak tahan pada temperatur tinggi, pada saat mencapai termperatur tertentu kinerjanya mulai turun. Pada penelitian sejenis akan lebih baik jika menggunakan termoelektrik tipe generator.
PURWARUPA BIKELIFT VERTICAL SCREW KAPASITAS BEBAN 200 KG Akhmad Kholil; Wardoyo; Aly Muharram
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.964 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.3.2.5

Abstract

Bikelift merupakan alat bantu angkat sepeda motor. Bikelift biasanya berpenggerak hidrolik atau pneumatik dan biasanya dipakai di bengkel-bengkel yang tidak mudah untuk mobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat purwarupa bikelift sistem ulir vertikal dengan kapasitas beban maksimal sepeda motor 200 kg. Bikelift dikembangkan bersifat mampu jinjing. Untuk itu perlu diketahui waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat sepeda motor sampai ketinggian 80 cm pada proses pendongkrakan manual dan pendongkrakan menggunakan impact. Metode perancangan yang digunakan adalah dengan menentukan kriteria perancangan, identifikasi dan survei lapangan, perancangan dan perhitungan, pengujian dan analisa. Dari perancangan ini didapatkan dimensi poros berulir yang digunakan adalah diameter inti 15,5 mm, diameter nominal 20 mm, jarak antar puncak ulir 4 mm, dan area inti 189 mm, serta daya angkat yang dibutuhkan adalah 162,64 watt. Pada proses pendongkrakan manual waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat beban sepeda motor 90 kg adalah 278 detik, beban 110 kg adalah 317 detik, beban 150 kg adalah 431 detik, dan pada beban 200 kg adalah 619 detik. Pada proses pendongkrakan menggunakan impact waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat beban sepeda motor 90 kg adalah 57 detik, beban 110 kg adalah 67 detik, beban 150 kg adalah 107 detik, dan pada beban 200 kg adalah 159 detik.
PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA UNTUK PENERANGAN DAN SOUND SYSTEM DI RUMAH QUR’AN TABAROK, BEKASI - JAWA BARAT Sirojuddin sirojuddin; Wardoyo; I. Khairullah; S. Prakoso; I. Aziz
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1321.269 KB)

Abstract

Abstract This Community Service aims to implement Solar Cells as Solar Power Plants (PLTS) for lighting and sound purposes, especially during power outages while reducing the cost of the electricity load. The location of the activity was carried out at the Tabarok Qur'an Islamic Boarding School, Jati Murni Village, Kec. Pondok Melati, Bekasi City, West Java on October 13 and 17. Solar panel components with a power of 300 WP, the type of polycrystaline absorbs solar energy then converted into DC electricity and stored in a 12V - 115 AH battery via a 12/24 V solar charge controller with a current of 30 A. Furthermore, electricity can be used directly to DC or if AC current converted through an inverter (DC to AC). The input current and voltage can be seen on the charge controller monitor, while the daily power consumption can be seen on the daily power log. Tests were carried out on 140 Watt, 200 Watt and 240 Watt lamps even with a 500 W drill machine. After all the components of the solar cell were installed, the results were satisfactory. The energy absorbed for 1 hour is about 100-200 AH at a voltage of 12 Volt DC. This program is expected to help reduce the burden of the cottage's monthly electricity costs and overcome situations when the electricity goes out.Abstrak Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan Solar Cell sebagai pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk keperluan penerangan dan sound system terutama pada saat listrik padam sekaligus mengurangi biaya beban listrik.. Lokasi kegiatan dilakukan di pondok pesantren Rumah Qur’an Tabarok, Kelurahan Jati Murni, Kec. Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 13 dan 17 Oktober. Komponen panel surya dengan daya 300 WP jenis polycrystaline menyerap energy matahari kemudian diubah menjadi listrik DC dan disimpan ke battery 12V - 115 AH melalui solar charge controller 12/24 V arus 30 A. Selanjutnya listrik dapat digunakan langsung ke DC atau bila arusnya AC diubah melalui inverter (DC ke AC) . Pemasukan arus dan tegangan listrik dapat dilihat pada monitor charge controller, sedangkan pemakaian daya harian dapat dilihat pada record daya hariannya. Uji coba dilakukan terhadap lampu 140 Watt, 200 Watt dan 240 Watt bahkan dengan mesin bor 500 W. Setelah semua komponen solar cell dipasang ternyata menunjukkan hasil yang memuaskan. Energi yang diserap selama 1 jam sekitar 100 - 200 AH pada tegangan 12 Volt DC. Program ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban biaya listrik bulanan pondok dan mengatasi keadaan saat listrik mati.
PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA UNTUK PENERANGAN DAN SOUND SYSTEM DI MTS MADINATUL ILMI, KECAMATAN MUARA GEMBONG, KABUPATEN BEKASI Sirojuddin Sirojuddin; Wardoyo; A. Pratama; A. Dian; T. Darapuspita
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract This community service aims to implement Solar Cells as a power source for the electricity needs of some mosques or school activities when the electricity goes out. Where sunlight is absorbed by the solar panels and then converted into DC electricity as a power source for the needs of some mosques or school activities, especially when the power goes out while reducing the cost of the electricity load. Solar panels with a power of 100 WP Monocrystalline type absorb solar energy and then turn it into DC electricity and store it in a 12 VDC battery with a capacity of 65 AH through a 12/24 V solar charge controller with a current of 10A. Furthermore, the electricity in the battery can be used directly to DC, or if the current is AC, it can be changed through an inverter (DC to AC). The input of electric current and voltage can be seen on the change controller monitor, while daily power consumption can be seen on the daily power record. This Community Service Program was held at MTS Madinatul Ilmi, Setia Mekar Village, Muara Gembong District, Bekasi Regency, West Java, on 23 July 2022. This program is expected to help overcome the situation when the electricity goes out for mosques and school activities. Abstrak Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan Solar Cell sebagai sumber daya bagi keperluan sebagian listrik masjid atau kegiatan sekolah pada saat listrik mati. Dimana sinar matahari diserap oleh solar panel kemudian dikonversi menjadi listrik DC sebagai sumber daya bagi keperluan sebagian listrik masjid atau kegiatan sekolah terutama pada saat listrik mati sekaligus mengurangi biaya beban listrik. Panel surya dengan daya 100 WP jenis Monorystalline menyerap energy matahari kemudian berubah menjadi listrik DC dan disimpan ke battery 12 VDC kapasitas 65 AH, melalui solar charge controller 12/24 V arus 10A. Selanjutnya listrik dalam battery dapat digunakan langsung ke DC atau bila arusnya AC dapat diubah melalui inverter (DC ke AC). Pemasukan arus dan tegangan listrik dapat dilihat pada monitor change controller, sedangkan pemakaian daya harian dapat dilihat pada record daya hariannya. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini diadakan di MTS Madinatul Ilmi, Desa Setia Mekar Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi Jawa Barat pada tanggal 23 Juli 2022. Program ini diharapkan dapat membantu mengatasi keadaan saat listrik mati untuk keperluan masjid maupun kegiatan di sekolah.
ANALISIS POWER YANG DIPERLUKAN PADA RANCANG BANGUN ALAT BANTU SENAI PORTABEL Eko Arif Syaefudin; Aam Amaningsih Jumhur; Dyah Arum Wulandari; Wardoyo; Muhammad Alfian Dwi Putra Putra
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JKEM.7.2.2

Abstract

Machines as tools in human work are currently the main needs that need to be in the goods and service industry. The machine as a tool based on its use is divided into 2 types, namely permanent/static and mobility/portable. Permanent machines are more widely used in the industrial world, while portable machines are more for repair services, which require various locations that are sometimes difficult to reach, and the application position can operate properly, and save time, energy, operational costs, and can be used anywhere. The weakness of portable machines lies in the power used because the power source uses mostly batteries. For this reason, further research is needed to obtain an analysis of the appropriate power requirements in the field. The steps taken in this study used experimental research methods to obtain results relevant to the power used according to the design needs of the tool. Control and power design analysis uses components such as DC electric motors, switches, adapters, and infrared sensors. From the results of the analysis of the control and power design calculations, the results obtained in the calculation of the electric motor power of 114 W (general power used in portable drilling machines) and the calculation of torque of 6.5 Nm the capacity in making external threads using this tool is capable of a maximum diameter of M6 with ST41 material.