MELY GUSTINA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK KULIT BUAH JERUK NIPIS (CITRUSAURANTIFOLIA) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK AEDES SP MELY GUSTINA; JUBAIDI JUBAIDI; STEPHANIE ADINDA SAFIRA; AKHMAD YULIANSYAH
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 1 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v10i1.2373

Abstract

Latar Belakang: Deman Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes.Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vector utama penularan penyakit DBD. Pencegahan penyakit DBD dilakukan dengan memutus mata rantai penularan. Insektisida hayati terbukti berpotensi mengendalikan vector. Metode Penelitian: Desain penelitian true eksperimen dengan rancangan Post Test Only With Control Group Design. Hasil: Penelitian menunjukkan presentase rata-rata kematian larva pada konsentrasi 0,30% sebesar 31%, konsentrasi 0,50% sebesar 53%, konsentrasi 0,70% sebesar 74% dan konsentrasi 0,90% sebesar 100%. Hasil Uji One Way Anova diperoleh p-value = 0,000 (p = < 0,05) sehingga dinyatakan ada perbedaan signifikan pada jumlah larva yang mati pada berbagai konsentrasi dan hasil Uji Bonferroni diperoleh konsentrasi yang paling efektif terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp pada konsentrasi 0,90%. Saran: Diharapkan penelitian selanjutnya menemukan formulasi kulit buah jeruk nipis yang lebih aplikatif sehingga penggunaannya lebih mudah dimasyarakat.
STUDI FAKTOR RISIKO KECACINGAN PADA PETANI SAYUR DI TELUK SEPANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG SERAI KOTA BENGKULU TAHUN 2021 HAIDINA ALI; GUSTOMO YAMISTADA; SRI MULYATI; MELY GUSTINA
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing di Indonesia pada tahun 1986-1991 masih tinggi prevalensinya yaitu 60%-80%. Hal ini terjadi dikarenakan Indonesia berada dalam posisi geografis yang temperature dan kelembaban yang sesuai untuk tempat hidup dan berkembang biaknya cacing Keberadaan dan penyebaran suatu parasit di suatu daerah tergantung pada berbagai hal, yaitu adanya hospes yang peka, terdapatnya kondisi lingkungan yang sesuai bagi kehidupan parasit, kurangnya sarana air bersih, kebiasaan makan dengan tangan yang tidak dicuci terlebih dahulu, pemakaiaan berulang-ulang daun dan pembungkus makanan, sayur-sayuran yang dimakan mentah, penggunaan air sungai untuk berbagai kebutuhan hidup (mandi, mencuci bahan makanan,Tujuan Penelitian untuk mengetahui kontaminasi telur cacing pada petani sayuran di Teluk Sepang Kota Bengkulu Tahun 2021.. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan studi potong lintang (crosssectional).. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 18 (56.3%) responden kategori positif kecacingan dan 14 (43.8%) respon denkategori negative kecacingan. Selanjutnya di uji menggunakan SPSS didapat kan hasil Ada hubungan antara pengetahuan petani terhadap kontaminasi telur cacing (nilai p=0,002), tidak ada hubungan kebiasaan petani terhadap kontaminasi telur cacing (nilai p=0,0854), ada hubungan penanaman petani terhadap kontaminasi telur cacing (nilai p=0,002) dan tidak ada hubungan pemanenan petani terhadap kontaminasi telur cacing (nilai p=0,419). Diharapkan Masyarakat hendaknya sebelum mengkonsumsi sayuran khususnya sayuran mentah untuk membersihkan sayuran dengan sebaik-baiknya dan menggunakan sabun atau detergen pembasmi kuman seperti sabun cair atau sejenisnya.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR KOMBINASI KULIT PISANG  KEPOK (MUSA PARADISA L) DAN DAUN LAMTORO (LEUCAENA LEUCOCEPHALA) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS) MELY GUSTINA; HAIDINA ALI; APLINA KARTIKA SARI
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i1.4087

Abstract

Latar Belakang: Tingkat timbulan sampah di Kota Bengkulu sebanyak 3 m3/hari, dengan jumlah penduduk 417.918 jiwa, menghasilkan 1.044,80 m3/hr timbulan sampah, hal ini memerlukan alternatif untuk mengatasi tingginya timbulan sampah tersebut, salah satunya yaitu dapat dengan melakukan pemanfaatan sampah organik dalam pembuatan pupuk organik, baik itu kompos maupun pupuk organik cair. Tujuannya untuk mengetahui tinggi, jumlah daun, waktu tanaman mulai muncul buah terhadap pertumbuhan tanaman mentimun dengan pemberian POC kombinasi kulit nanas dan daun lamtoro. Metode Penelitian : Desain penelitian quasi eksperimen dan analisis data menggunakan Uji One Way Anova dan Uji Bonferroni. Hasil : Hasil uji One Way Anova pada ketiga variabel yang di periksa didapatkan hasil ρ value < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap perlakuan larutan POC memiliki perbedaan, dan hasil Uji Bonferroni diperoleh perlakuan yang paling efektif terhadap pertumbuhan tanaman mentimun pada perlakuan POC 25 ml yaitu rata – rata tinggi tanaman 163,7 cm, jumlah daun sebanyak 27,3 helaian, dan tanaman mulai muncul buah pada 26,5 HST. Saran : Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dengan variabel yang berbeda ataupun mengaplikasikan terhadap tanaman lainnya.