Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

EFEKTIFITAS MIKROORGANISME LOKAL (MOL) LIMBAH BUAH-BUAHAN SEBAGAI AKTIFATOR PEMBUATAN KOMPOS Ali, Haidina
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 9 Nomor 1 April Tahun 2
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v9i1.296

Abstract

Constraints or public complaints in the process of composting organic wastelies in the composting process that takes a long time between 2-3 months and acceptanceof people who are less fit to existing activator as EM4 scarce in Rural. The purpose of thisstudy was to determine the effectiveness of the Local Microorganisms activator (MOL)waste fruits of the length of time the formation of compost organic waste. This type ofresearch is an experimental design using "posttest with control". The results of the studythe average length of time (days) composting organic waste with the addition of MOLactivator dose of 10 mL for 24 days, a dose of 15 ml for 18.6 days, a dose of 20 mL for 15days, and a dose of 25 ml for 11.6 days. The addition of MOL activator with a dose of 25mL is the most effective dose in composting organic waste. Obtained p = 0.000 <α = 0.05;there were significant differences between the old time of the formation of the addition ofcompost activator Local Microorganisms (MOL) at a dose of activator 10 mL, 15 mL, 20mL and 25 mL. Expected research MOL activator use in composting organic waste can bea solution, especially for people in overcoming the problem of composting which takes along time.
EFEKTIFITAS MIKROORGANISME LOKAL (MOL) REBUNG BAMBU SEBAGAI AKTIVATOR PEMBUATAN KOMPOS TAHUN 2014 Ali, Haidina; Kermelita, Deri
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.643 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i1.489

Abstract

Background : Maintenance and preservation of the environment can not be separated from some problems, such as environmental disruption caused by the use of fertilizers that contain chemicals. Another issue that is often complained of by the farmers are shortages of fertilizer. Subsidized fertilizer in Bengkulu city often experienced shortages caused by the allotment reduction come from central government. The purpose of the study was to determine the effectiveness of MOL as an alternative bamboo shoots in composting.Methods: The type of experimental research with only posttest design with control group design. With four treatments, namely the addition of a dose of 15 ml, 20 ml, 25 ml, 30 ml and four repetitions. Analysis of the data used univariate and bivariate analysis, followed by Bonferonni test.Results: no difference in the length of time composting with the addition of bamboo shoots MOL activator dose of 15 ml, 20 ml, 25 ml and 30 ml, with a dose of 30 ml was the most effective dose in accelerating the composting. Suggestion: expected for people to be able to utilize bamboo shoots as a new alternative in the making composting activator.
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN BIOGAS DI WORKSHOP KESEHATAN LINGKUNGAN BENGKULU ali, haidina
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.238 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i1.597

Abstract

Latar Belakang : Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Limbah sampah organik (sayuran) yang tidak terpakai menjadi salah satu masalah lingkungan yang sampai saat ini belum dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan bau tidak sedap dan menjadi tempat berkembangnya berbagai macam penyakit. Pengolahan sampah organik (sayuran) menjadi biogas dapat mengurangi masalah sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan lama waktu terbentuknya biogas sampah organik dengan penambahan biostarter kotoran sapi dan EM4.Metode penelitian : Metode yang digunakan adalah eksperimen murni dengan desain penelitian “Posttest Only Group Design With Control” dan dianalisis dengan uji statistik yaitu One Way Anova yang dilanjutkan dengan uji Bonferroni. Hasil : Ada perbedaan yang lama waktu terbentuknya biogas sampah organik dengan perlakuan yaitu penambahan EM4 sebanyak 200 ml dan 250 ml serta pada kelompok kontrol, dan diantara ketiga perlakuan yang paling efektif dalam mempercepat pembentukan biogas adalah pada perlakuan ke-2 dengan penambahan EM4 sebanyak 250 ml. Dapat disimpulkan hasil dari penelitian ada perbedaan lama waktu terbentuknya biogas sampah organik dengan penambahan biosaterter kotoran sapi 2kg, EM4 sebanyak 200 ml adalah 13 hari, dan 250 ml adalah 11 hari serta pada kelompok kontrol. Saran : Diharapkan bagi masyarakat dapat memanfaatkan sampah organik sebagai bahan untuk membuat biogas serta memanfatkan kotoran sapi sebagai pemicu untuk mempercepat terbentuknya biogas dan dapat mengurangi penggunaan biogas sebagai bahan bakar minyak (BBM) menjadikan biogas sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar lainnya.
EFEKTIVITAS KONSENTRASI KLORIN TERHADAP DAYA TETAS TELUR NYAMUK AEDES AEGYPTI Ali, Haidina; Rahmawati, Ullya
Journal of Nursing and Public Health Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.963 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v6i2.655

Abstract

Latar Belakang:Kandungan zat kimia dalam air juga mempengaruhi daya tetas telur Aedes aegypti, salah satunya ialah kaporit. Sebelumnya telah dilakukan penelitian bahwa kaporit pada media air dapat mengganggu proses perkembangan dan penetasan telur karena terdapat klorin dalam kaporit yang mampu mengoksidasi (membakar) telur nyamuk Aedes aegyptidengan merusak protein yang terdapat dalam telur nyamuk Aedes aegypti.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan konsentrasi klorin terhadap daya tetas telur nyamuk Aedesaegypti. Metode :Jenis penelitian ini berupa penelitiandengan metode Eksperimen. Rancangan Penelitian ini adalah post test with control only design.Analisis yang digunakan adalah uji One Way Anova dan uji Benferonny. Hasil Penelitian : Dari analisis Univariat menunjukkan bahwa kelompok control (0mg/l) memiliki jumlah kematian terbanyak dengan persentase telur nyamuk Aedes aegypti yang tidak menetas 7% dengan rata-rata 1,4 , kelompok konsentrasi 10 mg/l dengan persentase telur nyamuk Aedes aegypti yang tidak menetas 68 % dengan rata-rata 13,6, kelompok konsentrasi13 mg/ldengan persentase telur nyamuk Aedes aegypti yang tidak menetas77 %dengan rata-rata 15,4, kelompok konsentrasi 16 mg/l dengan presentasi telur nyamuk Aedes aegypti yang tidak menetas 87 % dengan rata-rata 17,4, sedangkan pada kelompok konsentrasi klorin 18 mg/l dengan persentase telur nyamuk Aedes aegypti yang tidak menetas 98% dengan rata-rata 19,6. Saran :Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat tentang salah satu solusi pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan menggunakan konsentrasi klorin yang mampu menghambat daya tetas telur nyamuk Aedes aegypti.
EFEKTIVITAS PENAMBAHAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) BUAH MAJA SEBAGAI AKTIVATOR DALAM PEMBUATAN KOMPOS Rahmawati, Ullya; Gustina, Mely; Ali, Haidina; Ismi, Ramadaniati Khoirul
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.995 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i1.760

Abstract

Penumpukan sampah organik serta proses pengolahan kompos secara konvensional yang membutuhkan waktu lama dan tidak efektif, sehingga perlu dicari alternatif pemecah masalah dengan cara menemukan suatu bahan yang berfungsi sebagai aktivator dalam pengomposan sehingga dapat mempercepat waktu pengomposan. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui efektifitas MOL buah maja sebagai aktivator dalam pembuatan kompos. Jenis penelitian True Eksperimen dengan menggunakan rancangan posttest only with control group design, dengan penambahan mikroorganisme lokal (MOL) buah maja 20 ml, 25 ml, dan 30 ml. Analisis data dengan menggunakan uji One Way Anova yang dilanjutkan dengan Uji Bonferroni. Ada perbedaan lama waktu terbentuknya kompos dengan penambahan larutan MOL buah maja dengan dosis 20 ml, 25 ml, dan 30 ml. Diharapkan bagi masyarakat dapat mengelola sampah organik dengan memanfaatkan Mikroorganisme Lokal (MOL) buah maja sebagai aktivator untuk mempercepat proses pengomposan.
ANALISIS KANDUNGAN ZAT PENGAWET PADA JAJANAN BAKSO DI SEKOLAH DASAR WILAYAH KECAMATAN RATU AGUNG KOTA BENGKULU Ali, Haidina; Gustina, Mely
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.775 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i1.788

Abstract

Latar Belakang: Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso, kerupuk bahkan mie basah yang berada di pasaran.Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kandungan zat pengawet boraks dan formalin pada jajanan bakso di sekolah dasar wilayah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif , dengan pemeriksaan kandungan terdapat 64 sampel pada jajanan bakso yang dijual pada pedagang sekolah dasar wilayah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu dengan metode uji kandungan dengan menggunakan Test Kit Boraks Chemkit dan Formaldehyde Test Kit. Hasil: Hasil penelitian boraks didapat 1 sampel positif (+) mengandung boraks pada bakso dan 1 sampel positif (+) mengandung formalin pada bakso. Pedagang bakso di sekolah dasar wilayah Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu 30 sampel negatif tidak menggunakan zat pengawet pada boraks dan formalin. Saran: Saran kepada masyarakat diharapkan dapat berhati-hati dalam memilih jajanan dalam hal ini terutama bakso. Pilihlah bakso yang tidak terlalu kenyal dan miliki warna putih yang tidak tersebar lalat.
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF DI WILAYAH PUSKESMAS NUSA INDAH KOTA BENGKULU Zuraidah, Arni; Ali, Haidina
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.255 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v8i1.1004

Abstract

Di Wilayah Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu memiliki wilayah kerja puskesmas sebanyak 4 kelurahan yang terdiri dari Kelurahan Tanah Patah, Kelurahan Kebun Kenanga, Kelurahan Kebun Beler, dan Kelurahan Nusa Indah didapatkan penderita TB Paru Positif sebanyak 78 orang dan TB Paru Suspek dari bulan januari sampai desember 2018 didapatkan sebanyak 313 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan rumah terhadap kejadian TB Paru BTA Positif di Wilayah KerjaPuskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini menggunakan metodeobservasi dengan desain case control.Teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi dengan menggunakan uji Chi-Square. Data diperoleh berdasarkan catatan medis yaitu 65 kasus dan 65 kontol,jumlah keseleruhan 130 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki faktorlingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat diantaranya Ada hubungan antara ventilasi (p=0,000 dan OR= 9,194), kelembaban (p=0,000 dan OR= 9,667), pencahayaan (p=0,008 dan 0R=2,722), dan lantai (p=0,000 dan OR= 5,431) dengan kejadian tuberkulosis paru BTA Positif di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah. Dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan rumah responden yang menderita TB Paru BTA Positif di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu sebagian besar belum memenuhi syarat. Memberikan informasi pada petugas yang menangani pengobatan penderita TB agar ditingkatkan pemasangan poster tentang waspada penyakit TB.Bagi mereka penderita TB yang lingkungan rumah tidak sehat agar sedini mungkin untuk memperbaiki rumah.
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN MESIN STONE CRUSHER DAN KELUHAN STRESS KERJA PADA PEKERJA DI PT. RODA TEKNINDO PURAJAYA BENGKULU UTARA TAHUN 2018 Ali, Haidina; Mulyati, Sri
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.478 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v8i1.1011

Abstract

Latar Belakang:Paparan kebisingan dengan intensitas tinggi melebihi NAB yang di tetapkan pemerintah melalui KEPMENAKER No. 51/MEN/1999 (85 dB untuk paparan 8 jam kerja sehari) akan membahayakan kesehatan telinga tenaga kerja. Efek kebisingan dengan intensitas tinggi terhadap pendengaran berupa ketulian.Namun, kebisingan selain memberikan efek (auditory effects) jugadapatmenimbulkanefek (non auditory effects)dan efek ini bisa terjadi walaupun intensitas kebisingan tidak terlalu tinggi. Efek non auditori terjadi karena bising dianggap sebagai suara yang mengganggu sehingga respons yang timbul adalah akibat stres bising tersebut. Tujuan penelitian : Diketahui tingkat kebisingan di PT Roda Teknindo Purajaya Bengkulu Utara.dan diketahui keluhan stress kerja pada pekerja di PT Roda Teknindo Purajaya Bengkulu Utrara. Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik, dengan rancangan deskriptif. Subjek penelitian sejumlah 35 responden.Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran kebisingan dan pengisian kuesioner kelokasi kerja.Analisis univariat. Hasil: Dari hasil pengukuran kebisingan tertinggi diketahui rata-rata (Leq) 92,2 dB dan analisis data menunjukan bahwa hasil data frekuensi stress kerja lebih dari sebagian 18 (51,4%) pekerja mengalami stress kerjaringan. Saran: Diharapkan kepada perusahaan dapat memberikan upah yang sesuai sehingga membantu pekerja dalam pencegahan terhadap stres di tempat kerja,dan untuk menghasilkan kinerja yang baik.
ANALISIS RENDAHNYA KEPEMILIKAN JAMBAN DI DESA MUARA AMAN KECAMATAN PASEMAH AIR KERUH KABUPATEN EMPAT LAWANG Gustina, Mely; Ali, Haidina
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.628 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v8i1.1016

Abstract

Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup sehat, pembuatan jamban sedapat mungkin harus diusahakan agar jamban tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis rendahnya kepemilikan jamban di Desa Muara Aman Kecamatan Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu untuk menggambarkan antar variabel penelitian. Hasil penelitian dari 174 responden 159 (91,4%) kepala keluarga berpenghasilan ≤ Rp.1.923.000. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan (83,3%) kepala keluarga memiliki tingkat pendidikan SD-SLTP.Tingkat pengetahuan responden 43 (24,7%) berpengetahuan kurang, 116 (66,7%) kepala keluarga berpengetahuan cukup, dan 15 (8,6%) berpengetahuan baik. Kebiasaan responden 174 (100%) BAB di sungai, 30 (17,2%) BAB di kebun, 25 (14,4%) BAB di sawah, dan 76 (43,7%) meminjam jamban tetangga. Sikap responden 135 (77,6%) memiliki sikap baik. Peran Petugas Kesehatan kepada responden 87 (55,7%) peran petugas kesehatan sudah mendukung dan 77 (44,3%) peran petugas kesehatan tidak mendukung. Diharapkan kepada masyarakat Desa Muara Aman khususnya yang tidak memiliki jamban untuk dapat menerapkan jamban sehat.
EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH PINANG MUDA (ARECA CATECHU L.) TERHADAP KEMATIAN LARVA AEDES SP ALI, HAIDINA
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v8i2.1179

Abstract

Deman Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes.Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan vektor utama penularan penyakit DBD. Pencegahan penyakit DBD dilakukan dengan memutus mata rantai penularan. Insektisida hayati terbukti berpotensi mengendalikan vektor. Penelitian ini diketahuinya efektivitas ekstrak buah pinang muda (Areca catechu L.) terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp. Metode penelitian ini true eksperimen dengan rancangan Post Test Only Control Group Design. Penelitian menunjukkan presentase rata-rata kematian larva pada konsentrasi 2000 ppm sebesar 39,2%, konsentrasi 3000 ppm sebesar 72%, konsentrasi 4000 ppm sebesar 84,8% dan konsentrasi 5000 ppm sebesar 100%. Hasil Uji One Way Anova diperoleh p-value = 0,000 (p = < 0,05) sehingga dinyatakan ada perbedaan signifikan pada jumlah larva yang mati pada berbagai konsentrasi dan hasil Uji Bonferroni diperoleh konsentrasi yang paling efektif terhadap kematian larva nyamuk Aedes sp pada konsentrasi 5000 ppm. Diharapkan penelitian selanjutnya menemukan formulasi buah pinang muda yang lebih aplikatif sehingga penggunaannya lebih mudah dimasyarakat.