Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUKURAN PENCAHAYAAN VIDEOTRON DI KAWASAN BUNDARAN HOTEL INDONESIA DKI JAKARTA Endah Setyaningsih; Ida Zureidar; Yohanes Calvinus; Luthfi Arifandi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i3.15256

Abstract

Videotron is a medium that shows videos, which are currently widely used as advertising media. Videotron is installed on the side of the road, especially on protocol roads to attract motorists and pedestrians to view advertisements. Videotron installation using support poles or affixed to existing buildings. On the one hand, videotron is currently a very reliable advertising medium for advertisers, because it makes it easier for consumers to see advertising products, along the road while driving or walking. Besides being used as an advertising medium, videotron is also widely used by local governments as a medium of information for the public to fulfill one of the public services. But on the other hand, the light effect of the videotron if it is excessive and also the sudden change in light, greatly affects motorized vehicle users and pedestrians. The existence of this glare effect needs special attention, for that the PKM team partnered with the Indonesian Illuminating Engineering Society (HTII), to measure videotron lighting. HTII is a professional association engaged in lighting, which also pays attention to videotron lighting, especially the glare effects caused by videotron lighting, which if excessive will interfere with the visual comfort and safety of road users, especially motorized vehicle users. Measurements were carried out along Thamrin road, especially in the Indonesian hotel roundabout area. The purpose of the measurement is not only to determine the luminance value of the videotron, it can also be an input for the DKI Jakarta Regional Government and other regional governments as the videotron management party, in making rules for videotron. The results of this PKM implementation are in the form of videotron measurement data, namely the luminance and illuminance values, which are displayed in the form of tables or graphs, making it easier for further analysis to be carried out.ABSTRAK:Videotron merupakan media yang menayangkan video, yang saat ini banyak digunakan sebagai media iklan. Videotron terpasang di berbagai sisi jalan, terutama di jalan protokol untuk menarik minat bagi pengendara kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Pemasangan videotron menggunakan tiang penyangga atau ditempelkan pada bangunan yang sudah ada. Satu sisi videotron saat ini merupakan media iklan yang sangat diandalkan bagi pengiklan, karena memudahkan konsumen untuk melihat produk iklan, di sepanjang jalan saat berkendara atau berjalan kaki. Selain digunakan sebagai media iklan, videotron juga banyak digunakan oleh pemerintah daerah sebagai media informasi bagi masyarakat untuk memenuhi salah satu pelayanan publik. Namun disisi lain efek cahaya dari videotron jika berlebihan dan juga perubahan cahaya secara tiba-tiba, sangat mempengaruhi pengguna kendaraan bermotor dan pejalan kaki. Adanya efek silau ini perlu menjadi perhatian khusus, untuk itu tim PKM bermitra dengan Himpunan Teknik Iluminasi Indonesia (HTII), untuk melakukan pengukuran pencahayaan videotron. HTII merupakan sebuah asosiasi profesi yang bergerak dibidang pencahayaan, yang juga memberikan perhatian pada pencahayaan videotron, terutama efek silau yang ditimbulkan dari pencahayaan videotron, yang jika berlebihan akan mengganggu kenyamanan visual dan keselamatan pengguna jalan raya terutama pengguna kendaraan bermotor. Pengukuran dilakukan di sepanjang jalan Thamrin, khususnya di kawasan bundaran hotel Indonesia. Tujuan pengukuran selain untuk mengetahui nilai luminansi cahaya videotron, juga bisa menjadi masukan bagi Pemda DKI Jakarta dan Pemda lainnya sebagai pihak pengelola videotron, dalam pembuatan aturan untuk videotron. Hasil dari pelaksanaan PKM ini berupa data hasil pengukuran videotron, yaitu nilai luminansi dan iluminansi, yang ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafik, sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis selanjutnya
PELAKSANAAN PENGAMBILAN DATA PENCAHAYAAN SIANG DAN MALAM HARI PADA TEROWONGAN CISUMDAWU DI DESA CILENGSER Endah Setyaningsih; Jeanny Pragantha; Luthfi Arifandi
PROSIDING SERINA Vol. 1 No. 1 (2021): PROSIDING SERINA III 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.255 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v1i1.18075

Abstract

A tunnel is a road that is surrounded by structures, generally the elevation of the road is below ground level. The Cileunyi-Sumedang-Dawuan Toll Tunnel (Cisumdawu Tunnel) is part of the Cisumdawu toll road, which is in located in Cilengser Village. The Cisumdawu Tunnel is currently under construction, as well as the installation of its lighting, both for night and day lighting. Tunnel lighting at night has a light intensity that is equivalent to the surrounding street lighting, but during the day you must consider the presence of sunlight which has a very high light intensity. For this reason, during the day what needs to be paid attention to is the front of the tunnel, which is the part when the driver starts to enter the tunnel. Due to the surrounding toll road, which is still under construction, the Cisumdawu tunnel is not yet accessible to the public. For this reason, on this occasion it was used for the implementation of PKM, in the form of data collection of day and night lighting. The method is to measure the lighting during the day and night along the tunnel using a light meter. The result of the PKM implementation is the data of day and night tunnel lighting. Data was taken for 2 days, the first day was carried out during the day, and the second day was carried out at night. The benefit of this data is to determine the quality of tunnel lighting, namely the lighting must provide sufficient luminance and illumination for drivers along the tunnel in both dry and wet conditions and must not cause glare. The implementation of this PKM is limited to data collection, then in terms of analysis it will be continued as research material.Terowongan adalah jalan yang sekelilingnya tertutup oleh struktur, umumnya elevasi jalan tersebut di bawah permukaan tanah. Terowongan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Terowongan Cisumdawu) merupakan bagian dari jalan tol Cisumdawu, yang berada di Desa Cilengser. Terowongan Cisumdawu saat ini sudah selesai dalam pembangunannya, demikian juga pemasangan lampu untuk pencahayaan, baik untuk pencahayaan malam hari maupun siang hari. Pencahayaan terowongan pada malam hari mempunyai intensitas cahaya yang setara dengan pencahayaan jalan sekitarnya, namun pada siang hari harus mempertimbangkan adanya cahaya matahari yang mempunyai intensitas cahaya sangat tinggi. Untuk itu pada siang hari yang perlu menjadi perhatian adalah bagian muka terowongan, yaitu bagian saat pengemudi mulai masuk terowongan. Sehubungan dengan masih adanya jalan tol sekitarnya yang masih dalam proses pembangunan, terowongan Cisumdawu belum bisa diakses untuk umum. Untuk itu pada kesempatan ini digunakan untuk pelaksanaan PKM, berupa pengambilan data pencahayaan siang dan malam hari. Metodenya yaitu dengan melakukan pengukuran pencahayaan pada siang dan malam hari sepanjang terowongan dengan menggunakan alat ukur cahaya. Hasil dari pelaksaan PKM adalah adanya data pencahayaan terowongan siang dan malam hari. Data  diambil selama 2 hari, yaitu hari pertama dilakukan pada siang hari mulai pukul sepuluh pagi, dan hari kedua dilakukan pada malam hari mulai pukul tujuh hingga tengah malam. Manfaat data ini untuk mengetahui kualitas pencahayaan terowongan yaitu pencahayaan harus memberikan luminansi dan iluminansi yang cukup bagi pengemudi di sepanjang terowongan baik pada kondisi kering maupun basah dan tidak boleh menimbulkan silau. Pelaksanaan PKM ini dibatasi pada pengambilan data, selanjutnya dalam hal analisisnya akan dilanjutkan sebagai bahan penelitian.