Supardi Supardi
Keperawatan Universitas Muhammdiyah Klaten

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT DI RUANG IGD DAN KAMAR OPERASI RSUD PRAMBANAN Supardi Supardi; Fitriana Noor K; Ambar Winarti; Agus Suprajatno
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 2: Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i2.1774

Abstract

Seorang perawat harus bekerja dengan maksimal terlebih lagi perawat ruang IGD dan kamar operasi. Keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering dilaporkan dari sekian banyak perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi keluhan muskulokeletal pada perawat di ruang IGD dan Kamar Operasi RSUD Prambanan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan sejumlah 50 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Uji statistik menggunakan bivariat menggunakan chi square dan multivariat menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh faktor yang berhubungan dengan keluhan muskulokeletal pada perawat di ruang IGD dan Kamar Operasi RSUD Prambanan adalah masa kerja (p value 0,012) dan posisi/ postur kerja (p value 0,004) sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan keluhan muskulokeletal pada perawat adalah umur (p value 0,197), jenis kelamin (p value 0,444), pendidikan (p value 0,074), IMT (p value 0,338) dan kebiasaan olahraga (p value 0,301). Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi keluhan muskulokeletal pada perawat di ruang IGD dan Kamar Operasi RSUD Prambanan adalah masa kerja dengan hasil p value 0,007 (α = 0,05) dan OR (odds ratio) sebanyak 6,500 kali yang artinya perawat yang memiliki masa kerja lama beresiko 6,500 kali lipat mengalami keluhan muskuloskeletal