Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Ekspresi dan Persepsi : Jurnal Ilmu Komunikasi

FENOMENA PAWANG HUJAN (ANALISIS RESEPSI MAHASISWA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG TERHADAP PAWANG HUJAN MANDALIKA DALAM VIDEO BERJUDUL "MENDEBAT SI PAWANG HUJAN" PADA PODCAST DEDDY CORBUZIER) Mira Kumala Sari
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 5, No 2 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v5i2.4291

Abstract

Sosok pawang hujan bernama Rara yang hadir di tengah perhelatan dunia ajang Motor GP di Mandalika menjadi perhatian publik, tidak hanya Indonesia, bahkan dunia. Sang Pawang menjadi kabar yang fenomenal, menjadi perbincangan publik di media, menggeser popularitas para pembalap kawakan di ajang Motor GP Mandalika. Fenomena Pawang Hujan di Mandalika, di luar dugaan, bahkan boleh jadi tidak masuk rencana agenda pemberitaan. Namun bagi media, hal yang tak disangka dan tak diduga ini berdampak terhadap nilai pemberitaan dan menyedot perhatian. Beragam penerimaan dalam bentuk respon dan persepsi khalayak terhadap fenomena pawang hujan ini bermunculan lewat berbagai komentar. Khalayak bukan lagi partisipan yang pasif yang hanya menonton sebagaimana menonton televisi sebagai media komunikasi satu arah akan tetapi mampu mekonstruksi dan merekonstruksi makna yang ada dalam sebuah tayangan media. Posisi-posisi khalayak dikategorikan berdasarkan teori Encoding/Decoding milik Stuart Hall dalam tiga posisi pembacaan audiens yakni Dominant position, Negotiated position dan Oppositional position. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan audiens terhadap pernyataan Rara sang pawang hujan dalam video “Mendebat Si Pawang Hujan" pada podcast Deddy Corbuzier terhadap ketiga informan menghasilkan pemaknaan yang didominasi oleh posisi Oppositional Position.