Sri Sulandari
Universitas Ngurah Rai Denpasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMETASI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PENANGGULANGAN HIV-AIDS DI KABUPATEN BADUNG Sri Sulandari; I Dewa Gede Putra Sedana; I Wayan Astawa
Kebijakan : Jurnal Ilmu Administrasi Vol 13 No 2 (2022): Vol. 13 No. 2, Juni 2022
Publisher : Program Magister Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik, Pascasarjana, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/kebijakan.v13i2.5364

Abstract

HIV/AIDS merupakan permasalahan ekstrim yang secara mudah berpindah sehingga secara geografis dan social tidak tetap hingga saa tini, kemudahan berpindah tempat atau berubah arah merupakan gambaran global dari epidemi HIV/AIDS ini. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah strategi dari berbagai pihak untuk mengurangi dan menanggulangi penyebaran HIV-AIDS. Kabupaten Badung adalah salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Bali yang memprioritaskan sektor pariwisata dalam pengembangan ekonomi masyarakatnya sehingga membutuhkan adany apemberdayaan masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Badung karena masyarakat akan banyak berinteraksi dengan wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik. Berdasarkan pemaparan diatas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Badung. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Badung serta untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan PeraturanMentri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV-AIDS di KabupatenBadung Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriftif kualitatif dengan tujuan untuk menggambarkan realita yang cermat terhadap fenomena yang terjadi. Hasil yang diperoleh ddalam penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Badung belum terlaksana dengan maksimal. KPA Kabupaten Badung melakukan upaya pemberdayaan masyarakat penanggulangan HIV-AIDS melalui penyuluhan, kampanye media, medis, realisasi dan sosialisasi mengenai bahaya dari virus HIV-AIDS ini baik dari pihak kesehatan maupun LSM yang dimana dapat membantu peranan pemerintahKabupaten Badung guna mengatasi penyebaran virus tersebut. Komitmendari KPA Kabupaten Badung belum mampu berjalan dengan maksimal dikarenakan masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai penangggulangan HIV-AIDS. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa kendala terkait pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam rangka penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Badung yaitu :a. Kurang intensifnya sosialisasi mengenai penanggulangan HIV-AIDS dari KPA Kabupaten Badung.b. Kurangnya kader pemberdayaan masyarakat (kaderposyandu)
Sosialisasi dan Praktek Pembuatan Lubang Resapan Biopori di Desa Petang Putu Gede Denny Herlambang; Sri Sulandari; Ni Kadek Dewita Anggarini; Ni Kadek Ratih Sukma Dewi; Ni Putu Krisna Dewi
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): Jurnal Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JIPkM)
Publisher : STIE Trisna Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.279 KB) | DOI: 10.47232/jipkm.v1i2.115

Abstract

Bulan November – Desember adalah musim hujan dimana intensitas hujan pada bulan ini sangat besar khususnya di Desa Petang yang memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Curah hujan yang sangat tinggi itu menyebabkan genangan air, banjir dan tanah longsor. Untuk mencegah terjadinya hal – hal yang demikian tersebu,t ada banyak cara dan metode yang bisa diaplikasikan salah satunya lubang resapan biopori. Lubang Resapan Biopori merupakan metode alternatif untuk meningkatkan daya resap air hujan kedalam tanah.  Lubang Resapan Biopori ini berupa sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal kedalam tanah Metodologi yang digunakan adalah Survey, sosialisasi, praktek dan evaluasi. Hasil dari pelaksanan kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa 10 lubang resapan biopori yang telah ditanam di lingkungan Pura Desa, Pura Puseh dan Pura Pucak Manik ,dan telah memberikan kontribusi serta manfaat positif sebagai media penampung air sehingga dapat mencegah dan menananggulangi genangan air yang sering terjadi di area pura.Kata kunci : Biopori, Praktek, Sosialisasi November – December is the rainy season where the intensity of rain in this month is very large, especially in Petang Village which has very high rainfall. The heavy rainfall caused puddles, floods and landslides. To prevent such things from happening, there are many ways and methods that can be applied, one of which is biopore infiltration holes. Biopore Infiltration Hole is an alternative method to increase the absorption of rainwater into the soil. This Biopore Infiltration Hole is a cylindrical hole made vertically into the soil. The methodology used is survey, socialization, practice and evaluation. The results of the implementation of this community service activity are in the form of 10 biopore infiltration holes that have been planted in the Village Temple, Puseh Temple and Pucak Manik Temple environment, and have contributed and provided positive benefits as a water storage medium so that they can prevent and deal with puddles that often occur in the area. temple.Keywords: Biopori, Practice, Socialization