Mariane Olivia Delanova
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PERANG RUSIA DAN UKRAINA TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA KAWASAN ASIA TENGGARA Connie Rahakundini Bakrie; Mariane Olivia Delanova; Yanyan Mochamad Yani
Caraka Prabu : Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 6 No 1 (2022): Caraka Prabu : Jurnal Ilmu Pemerintahan
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jcp.v6i1.1019

Abstract

Perang antara Rusia dan Ukraina memiliki implikasi yang sangat serius bagi pasar global. Rusia adalah produsen dan pengekspor minyak terbesar ketiga di dunia, pengekspor gas alam terbesar kedua, dan pengekspor batu bara terbesar ketiga. Selain itu, Ukraina sama pentingnya dalam memenuhi pasar global sebagai pengekspor minyak bunga matahari terbesar, pengekspor jagung terbesar keempat dan pengekspor gandum terbesar kelima. Kedua negara ini merupakan pemasok yang sangat penting bagi negara-negara defisit seperti Asia Tenggara dimana lebih dari 37 persen impor migas ke Asia Tenggara. Secara absolut perang yang terjadi mengakibatkan kenaikan harga minyak dunia yang berimbas pada Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh perang antara Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitik sehingga peneliti tidak hanya menjelaskan pengaruh perang antara Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian Asia Tenggara, tetapi juga menganalisis hubungan ekonomi antara negara-negara Asia Tenggara dengan Rusia. Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa pada tahun 2017, Rusia menduduki peringkat kedelapan di antara mitra dagang utama ASEAN, dengan total perdagangan bilateral hanya 0,66% dari total omset perdagangan ASEAN. Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tentunya berdampak pada sektor ekonomi dan tentunya konflik tersebut berujung pada restrukturisasi perdagangan internasional dan negara-negara yang memiliki hubungan dengan Rusia dan Ukraina akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kepentingan nasional negaranya. Asia Tenggara merasakan efek langsung dari perang seperti gangguan rantai pasokan global dan kenaikan harga energi dan pangan. Selain itu, kenaikan harga BBM di beberapa negara. Hal ini membuat dampak perang antara Rusia dan Ukraina mendapat pengaruh yang besar dari berbagai sektor sehingga menyebabkan terjadinya restrukturisasi ekonomi global.
DAMPAK KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT DI INDO-PASIFIK DALAM MENGHADAPI CHINA TERHADAP KEAMANAN INDONESIA Mariane Olivia Delanova; Yanyan Mochamad Yani
Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Academia Praja
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jap.v5i1.413

Abstract

Meningkatnya eskalasi ketegangan yang menimbulkan potensi konflik di kawasan Indo-Pasifik membuat Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki letak geografis di kawasan Indo-Pasifik merasakan ancaman yang nyata terhadap keamanan kedaulatan negara Indonesia. Amerika Serikat yang merasa terancam dengan bangkitnya China yang muncul sebagai pemain global membuat AS mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menghalau adanya hegemoni China di dunia. China sendiri telah melakukan sebuah klaim sepihak terhadap Laut China Selatan yang membuat AS dan berbagai negara geram dengan adanya klaim ini. Kebijakan-kebijakan apa saja yang dikeluarkan oleh AS dalam rangka menghalau hegemoni China di kawasan Indo-Pasifik? Apakah kebijakan-kebijakan tersebut memiliki sebuah dampak positif ataupun dampak negatif bagi Indonesia? Penulis akan menjelaskan hal-hal tersebut dalam artikel ini.
DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA KE KAWASAN AFRIKA Mariane Olivia Delanova
Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Academia Praja
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jap.v4i2.414

Abstract

Negara Amerika, Jepang dan Tiongkok selama ini dikenal sebagai mitra dagang terbesar bagi Indonesia. Tidak mengherankan jika ekspor Indonesia banyak diarahkan kepada negara-negara tersebut. Akan tetapi, beberapa tahun ini nilai ekspor Indonesia terhadap negara-negara mitra dagang terbesar atau yang biasa disebut sebagai pasar non tradisional, semakin mengalami penurunan. Saat ini, berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah dengan semakin mengintensifkan diplomasi ekonomi Indonesia kepada kawasan yang selama ini belum menjadi mitra dagang Indonesia. Kawasan-kawasan tersebut diidentifikasi menjadi pasar non tradisional Indonesia. Diplomasi ekonomi Indonesia semakin intens dan fokus diarahkan kepada kawasan-kawasan yang menjadi pasar non tradisional. Salah satunya adalah kawasan Afrika. Kawasan Afrika dianggap sebagai pasar non tradisional Indonesia yang memiliki potensi besar yang belum dieksplorasi oleh Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi atau pelaksanaan diplomasi ekonomi Indonesia ke kawasan Afrika untuk mencapai kepentingan ekonomi Indonesia, utamanya adalah meningkatkan ekspor Indonesia yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesejahteraan Indonesia.
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN JOKO WIDODO MELALUI PENGUATAN DIPLOMASI EKONOMI Mariane Olivia Delanova
Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol 2 No 02 (2017): Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.486 KB) | DOI: 10.36859/jdg.v2i02.40

Abstract

After President Joko Widodo won in general electoral in 2014, he has making many decisions, include decision on foreign policy. One of his priorites of foreign policy is on economic sector. President has been implementing Indonesia’s foreign policy, which is improving economic diplomacy to achieve national interests of Indonesia, especially in the era of free trade and globalization. This paper aims at analyzing Indonesia’s foreign policy in the era of President Joko Widodo, focus on economic diplomacy of Indonesia, and include the change on paradigm of Ministry of foreign affairs. This paper also tries to describe the obstacles in practicing foreign policy of Indonesia in the era of President Joko Widodo.
KERJASAMA SISTER CITY PEMERINTAH KOTA BANDUNG (INDONESIA) DAN PEMERINTAH KOTA PETALING JAYA (MALAYSIA) DALAM MENINGKATKAN INDUSTRI EKONOMI KREATIF BANDUNG TAHUN 2012-2016 Mariane Olivia Delanova; Meizania Vania Utami Effendi; Yuswari Octonain Djemat
Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol 3 No 01 (2018): Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.368 KB) | DOI: 10.36859/jdg.v3i01.58

Abstract

In accordance with Law no.37 of 1999 on foreign relations and law no.32 of 2004 on regional government further strengthen the position of local government to conduct an external relationship in an effort to build its own region. The purpose of this study is to describe more deeply about the cooperation of sister city Bandung city government in improving the creative economy industry in Bandung City and Petaling Jaya City, Malaysia with the program "Little Bandung" owned by the government of Bandung. In order to face the existence of ASEAN Economic Community (MEA). This study uses the approach of liberalism, the concept of creative economy, sister city, paradiplomasi and the theory of international cooperation. So as to illustrate the process of foreign cooperation implemented by the Government of Bandung. This research is descriptive and data collection technique through interview and literature study. In this study it can be concluded that with the existence of law no.37 of 1999 on foreign relations and law no.32 of 2004 on local government, a benchmark on each local government to build and develop its own region through an outside relationship Country in the form of cooperation among local governments apart from the central government.
ANALISIS KEBIJAKAN DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA TERHADAP PASAR NON TRADISIONAL Mariane Olivia Delanova
Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol 4 No 02 (2019): Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.422 KB) | DOI: 10.36859/jdg.v4i02.140

Abstract

Pada saat ini, arah kebijakan politik luar negeri Indonesia yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengutamakan kepada empat prioritas politik luar negeri Republik Indonesia, yaitu Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), Diplomasi Ekonomi dan Peran Internasional. Salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia adalah diplomasi ekonomi. Pada saat ini, Indonesia tidak hanya mengandalkan ekspor ke negara mitra dagang utama Indonesia selama ini atau yang disebut dengan pasar tradisional. Akan tetapi, pemerintah Indonesia juga mengarahkan fokus kebijakan ekspornya kepada pasar non tradisional, dengan tujuan untuk dapat meningkatkan ekpor Indonesia pada tahun ini dan juga pada tahun-tahun yang akan datang. Penelitian ini akan bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan diplomasi ekonomi Indonesia khususnya terhadap negara-negara yang merupakan Pasar Non Tradisional bagi Indonesia, terutama akan berfokus untuk melihat tantangan dan peluang implementasi diplomasi ekonomi Indonesia di Pasar Non Tradisional untuk dapat meningkatkan ekspor Indonesia yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
DAMPAK PAKTA PERTAHANAN TRILATERAL AUKUS TERHADAP KONDISI REGIONAL INDO-PASIFIK Mariane Olivia Delanova
Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol 6 No 02 (2021): Dinamika Global : Jurnal Ilmu Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jdg.v6i2.408

Abstract

This article was compiled to discuss the AUKUS Trilateral Defense Pact which is a collective security effort taken from the aggressiveness appointed by China in the Indo-Pacific region. There have been a variety of positive and negative responses from Australia from countries in the region, particularly China, which views the defense pact as a very responsible threat and an open challenge to their growing influence in the Indo-Pacific. This discussion is important because AUKUS is considered to be very detrimental to regional peace and security, and endangers efforts to destroy nuclear weapons, although it can be considered that this agreement will be a decisive step taken to take predatory tendencies from China. On the purpose of AUKUS and the reasons why Australia is more concerned with security than what is examined in this article, considering the ownership of supported vessels will support Australia's understanding to carry out longer patrols to maintain the Indo-Pacific security conditions that are often caused by the presence of a strong Chinese military in the area. AUKUS will be an important action in building the foundation that becomes a barrier for China to stop confronting other countries, commit violations at the borders of the Indo- Pacific region, and as a retaliation for aggressive actions against several countries in the region.
STABILITAS EKONOMI INDONESIA DALAM PANDEMI COVID-19 DAN POTENSI INDONESIA UNTUK TERJEBAK MIDDLE INCOME TRAP Vellix Wanggai; Mariane Olivia Delanova; Yanyan Mochamad Yani
Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik Vol 6 No 1 (2023): Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jap.v6i1.1424

Abstract

This article will focus on the impact of the Covid-19 pandemic on Indonesia's economic conditions. Researchers realize that solid economic stability will lead the country to achieve public welfare and achieve the ideal form of government, therefore research on the impact of the pandemic on the economic stability of a country is something important to do. The decline of Indonesia's status to a lower middle income country in mid-2021 has become a clear warning for Indonesia to improve in handling Covid-19, poor handling will have implications for the wheels of the Indonesian economy which may plunge Indonesia into a middle income trap. The results of the study show that the transformation of the economy towards a knowledge-based economy will be the right step to maintain economic stability during the pandemic because of its more resilient nature.