Azzahra Hanurita Elfani
Ahmad Dahlan University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Regulasi Emosi Pasangan Pernikahan Dini Akibat Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) di Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta Azzahra Hanurita Elfani; Alif Muarifah
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 10, No 2 (2022): Volume 10, Issue 2, Juni 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v10i2.7561

Abstract

Marriage is the right of every Indonesian citizen to form a family and continue offspring. Marriage requires careful preparation of the couple so that the family that is built is of quality and eternal. Unwanted pregnancy (KTD) in adolescents causes early marriage. Early marriage occurs because of the demand for responsibility, so that there is no proper preparation in the couple to build a household. This makes the couple prone to conflict which leads to avoidance. This condition made the researchers conduct a study that aims to describe the emotional regulation of early marriage couples due to unwanted pregnancy (KTD). This research is a qualitative research with descriptive method. The subjects of this study were five couples who married early due to unwanted pregnancy (KTD) in Banguntapan District, Bantul. The research instrument used interview guidelines regarding emotion regulation. Testing the validity of the data using source triangulation. The data analysis technique used the Milles and Huberman model. The result of the research is that the subject's emotional regulation is not good because when in conflict the subject feels more negative emotions than positive emotions. The negative emotions that are felt are not able to be managed properly, causing avoidance by the four subjects.Pernikahan merupakan hak setiap warga negara Indonesia untuk membentuk keluarga dan meneruskan keturunan. Pernikahan membutuhkan persiapan yang matang pada pasangan agar keluarga yang dibangun berkualitas dan kekal. Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) pada remaja menyebabkan terjadi pernikahan dini. Pernikahan dini terjadi karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab, sehingga tidak ada persiapan yang matang dalam diri pasangan untuk membina rumah tangga. Hal tersebut menjadikan pasangan rawan konflik yang mengarah pada penghindaran. Kondisi tersebut membuat peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran regulasi emosi pasangan pernikahan dini akibat kehamilan yang tidak diingikan (KTD). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini yaitu lima pasangan pernikahan dini akibat kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) di Kecamatan Banguntapan Bantul. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara mengenai regulasi emosi. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model Milles and Huberman. Hasil penelitian yaitu regulasi emosi subjek tidak baik karena saat berkonflik subjek lebih sering merasakan emosi negatif daripada emosi positif. Emosi negatif yang dirasakan tidak mampu dikelola dengan baik sehingga menimbulkan penghindaran oleh keempat subjek.