Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Adaptasi Kebiasaan Baru Disekolah Tentang Covid-19 Nur Sefa Arief Hermawan; Nana Novariana
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universsitas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, aktivitas belajar mengajar di sebagian kecil sekolah maupun tempat kursus mulai diaktif kembali. Namun, ada beberapa hal yang perlu disiapkan  siswa dan sekolah untuk menghindari penularan virus Corona. Setelah para siswa menjalani aktivitas belajar di rumah selama 1 tahun, pemerintah mulai mempertimbangkan untuk membuka kembali sekolah dengan metode tatap muka, terutama bagi sekolah yang berada di zona hijau/bebas dari kasus Covid 19. Namun, hal tersebut tentunya dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan selama masa adaptasi kebiasaan baru.. Pemahaman akan adaptasi kebiasaan baru bagi pelajar harus dapat mereka resapi dan terapkan ketika mereka di sekolah. Masker bukan lagi tentang protocol kesehatan tapi sudah menjadi bagian dari gaya pakaian yang wajib dikenakan. Kesadaran bahwa menjaga kesehatan diri sendiri dengan menerapkan protocol kesehatan 5M adalah cara paling ampuh untuk menjaga kesehatan. Jagalah dirimu agar bias menjaga orang-orang tersayang, karena bagaimanapun para pelajar inilah yang nantinya akan hidup lebih lama berdampingan dengan Covid 19. Metode pengabmas menggunakan pendekatan pendampingan dan sosialisasi dengan cara ceramah, tanya jawab, diskusi yang diikuti 30 orang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu para siswa lebih meningkat pengetahuannya mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal). Hal ini dapat dilihat dari banyaknya respon para siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri.. Setelah edukasi adalah kegiatan serupa seharusnya dilaksanakan secara kontinyu agar para siswa lebih disiplin dalam menerapkan PHBS di sekolah terutama karena sekarang masih dalam kondisi pandemic covid-19 dan sudah dalam masa adaptasi kebiasaan baru. 
Adaptasi Kebiasaan Baru Disekolah Tentang Covid-19 Nur Sefa Arief Hermawan; Nana Novariana
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, aktivitas belajar mengajar di sebagian kecil sekolah maupun tempat kursus mulai diaktif kembali. Namun, ada beberapa hal yang perlu disiapkan  siswa dan sekolah untuk menghindari penularan virus Corona. Setelah para siswa menjalani aktivitas belajar di rumah selama 1 tahun, pemerintah mulai mempertimbangkan untuk membuka kembali sekolah dengan metode tatap muka, terutama bagi sekolah yang berada di zona hijau/bebas dari kasus Covid 19. Namun, hal tersebut tentunya dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan selama masa adaptasi kebiasaan baru.. Pemahaman akan adaptasi kebiasaan baru bagi pelajar harus dapat mereka resapi dan terapkan ketika mereka di sekolah. Masker bukan lagi tentang protocol kesehatan tapi sudah menjadi bagian dari gaya pakaian yang wajib dikenakan. Kesadaran bahwa menjaga kesehatan diri sendiri dengan menerapkan protocol kesehatan 5M adalah cara paling ampuh untuk menjaga kesehatan. Jagalah dirimu agar bias menjaga orang-orang tersayang, karena bagaimanapun para pelajar inilah yang nantinya akan hidup lebih lama berdampingan dengan Covid 19. Metode pengabmas menggunakan pendekatan pendampingan dan sosialisasi dengan cara ceramah, tanya jawab, diskusi yang diikuti 30 orang. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu para siswa lebih meningkat pengetahuannya mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal). Hal ini dapat dilihat dari banyaknya respon para siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri.. Setelah edukasi adalah kegiatan serupa seharusnya dilaksanakan secara kontinyu agar para siswa lebih disiplin dalam menerapkan PHBS di sekolah terutama karena sekarang masih dalam kondisi pandemic covid-19 dan sudah dalam masa adaptasi kebiasaan baru. 
Factors Related To Heat Strain In Tough-Making Industry Workers In Kotabumi Selatan District, North Lampung District Dony Mahendra; Nurul Aziza; Nana Novariana
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 7 No. 1 (2025): December
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v7i1.842

Abstract

Tofu industry workers are a group vulnerable to heat strain due to high heat exposure during work. Heat strains can cause serious health problems such as heat stroke, heat exhaustion, and heat cramps. Purpose This study aims to analyze the factors associated with heat strain in tofu industry workers in South Kotabumi District, North Lampung Regency in 2024. This study used a cross-sectional design. The population was all tofu industry workers in South Kotabumi District, North Lampung Regency. Samples were taken using total sampling technique, namely 30 workers. Data were collected through interviews, measurements, and observations. Data analysis was performed using univariate, bivariate using the Chi-square test, and multivariate using logistic regression test. showed that the factors associated with heat strain in tofu industry workers were heat stress (p=0.001), age ( P =0.003), gender ( P =0.007), and obesity ( P =0.012). Environmental heat stress, age, gender, and obesity are factors associated with heat strain in tofu industry workers. Heat strain control efforts need to be carried out, especially through improving the work climate and weight loss programs for obese workers.