Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literatur Review: Efektifitas Kie Terhadap Kesiapan Catin Dalam Menghadapi Kehamilan Pertama Aprina Aprina; Siti Fatonah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 4 (2022): Volume 2 Nomor 4 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.391 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i4.6879

Abstract

ABSTRACT Pre-marital IEC in catin is an important thing that must be given as an effort to improve catin knowledge including about preparation before marriage. We hope that with the insights and knowledge gained, catin can foster a healthy and safe married life, with the aim that readers can get an overview of the knowledge of the groom and bride-to-be and before presenting communication, information and education (KIE), as well as to find out the effectiveness of giving from presenting the IEC. The method used is a literature review where the data is obtained from an electronic database, namely Google Scholer, between 2018-2022. 68 articles selected 3 articles that fit the purpose of this study . The results obtained from a review of articles on readiness to face the first pregnancy came from the preparations made by the bride and groom before and became pregnant, information and education communication (IEC) regarding reproductive health and preparation for the first time is very effective and very much needed by the prospective bride and groom to have good readiness. during the first pregnancy, during the first pregnancy many women are not ready to face pregnancy because they do not have good knowledge and previous experience, it is certain to the local KUA to make reproductive health materials a mandatory material that must be submitted to prospective brides and can revitalize Cooperation with related parties for health education material Keywords: KIE, Bride and Groom, Pregnancy Preparation ABSTRAK KIE Pranikah pada catin ini merupakan hal penting yang harus diberikan sebagai upaya meningkatkan ilmu catin diantaranya yaitu wawasan mengenai persiapan sebelum menikah. Diharapkan dengan wawasan serta ilmu yang didapatkan tersebut, catin bisa membina kehidupan pernikahan sehat serta aman, dengan tujuan pembaca dapat mendapatkan gambaran pengetahuan pasa pasangan calon pengantin Pria dan Wanita sebelum dan sesudah pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), serta untuk mengetahui efektifitas pemberian dari pemberian KIE tersebut. Metode yang digunakan adalah literatur review dimana Data diperoleh dari database elektronik yakni google scholer antara tahun 2018-2022.  68 artikel ditemukan dipilih 3 artikel yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Hasil yang diperoleh dari telaah artikel kesiapan dalam menghadapi kehamilan pertama berasal dari persiapan yang dilakukan oleh calon pengantin sebelum menikah dan hamil, komunikasi informasi dan edukasi (KIE) mengenai kesehatan reproduksi dan kesiapan menghadapi kehamilan pertamanya sangat efektifitas dan sangat diperlukan oleh pasangan calon pengantin agar memiliki kesiapan yang baik pada saat kehamilan pertama, pada masa kehamilan pertama banyak perempuan yang belum siap menghadapi kehamilan karena belum memiliki pengetahuan yang baik serta perngalaman sebelumnya, direkomendasikan kepada KUA setempat untuk menjadikan materi kesehatan reproduksi menjadi materi wajib yang harus disampaikan kepada calon pengantin dan bisa melakukan revitalisasi kembali Kerjasama dengan pihak terkait untuk perihal penyuluhan materi kesehatan Kata Kunci: KIE, Calon Pengantin, Persiapan Kehamilan
Implementasi Senam Dysmenorrhoea Pada Remaja Premenstruasi Syndrome Di SMAN 15 Bandar Lampung Sunarsih Sunarsih; Anita Bustami; Siti Fatonah
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i4.4755

Abstract

ABSTRAK Angka kejadian dismenorrhoea di Indonesia tahun 2011 sebanyak 64,25%, terdiri dari 54,89% mengalami dysmenorrhoea primer dan hanya 20% yang tidak mengalami dismenorrhoea. Remaja putri di SMAN 15 sejumlah 256 Siswa, remaja putri sejumlah 176 orang yang mengeluhkan nyeri haid dari sedang sampai dengan berat. Dismenorrhoea sangat mengganggu aktivitas belajar siswa dan emosi remaja. Permasalahan yang muncul pada remaja adalah ketidaknyamanan dalam melakukan pembelajaran, sehingga angka ketidakhadiran di kelas menjadi lebih banyak. Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi nyeri melalui senam dismenorrhoea dan mengupayakan siswa dapat beradaptasi dengan nyeri haid yang dialami. Hasil pengabdian kepada masyarakat sejumlah 150 siswa dan guru telah diberikan informasi tentang fisiologi haid dan permasalahannya serta upaya mengatasinya, termasuk mendapatkan leaflet dan video senam dismenorrhoea. Siswa dan guru antusias mengikuti kegiatan penyuluhan, interaksi aktif berjalan baik narasumber maupun peserta. Hasil penyuluhan diharapkan guru dan siswa yang dilatih senam dapat mengatasi permasalahan dismenorrhoea dan memberikan informasi kepada teman sebaya jika mengalami dismenorrhoea.Kata kunci: Dysmenorrhoea, pre menstruasi, senam  ABSTRACT The incidence of dysmenorrhoea in Indonesia in 2011 was 64.25%, consisting of 54.89% experiencing primary dysmenorrhoea and only 20% experiencing dysmenorrhoea. 256 students and 176 young women complained of moderate to severe menstrual pain. Dysmenorrhoea very disturbs student learning activities and adolescent emotions. The problem that arises in adolescents is the discomfort in learning so that the number of absenteeism in class is higher. The community service that is carried out aims to reduce pain through dysmenorrhoea exercise and strive for students to adapt to menstrual pain experienced. The results of community service, a number of 150 students and teachers, have been given information about the physiology of menstruation and its problems and efforts to overcome them, including obtaining leaflets and videos of dysmenorrhoea exercise. Students and teachers enthusiastically participate in counseling activities, active interaction runs both the resource person and the participants. The results of the counseling are expected that teachers and students who are trained in gymnastics can overcome dysmenorrhoea problems and provide information to peers if they experience dysmenorrhea. Keywords: Dysmenorrhoea, pre-menstruation, exercise