This Author published in this journals
All Journal Texere
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROSES BIOWASHING MENGGUNAKAN ENZIM SELULASE TIPE NETRAL (CELLUSOFTCR) TERHADAP KENAMPAKAN DAN SIFAT FISIK KAIN DENIM Gina Novia; Samuel Martin; Rr. Wiwiek Eka Mulyani
Texere Vol 20, No 1 (2022): Texere Volume 20 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v20i1.02

Abstract

Pada dasarnya benang lusi kain denim dicelup menggunakan zat warna indigo dengan proses perendaman beberapa kali (multi dip) menggunakan metoda slasher dyeing. Metoda ini menghasilkan celupan ring-dyeing, yaitu hasil pencelupan yang terkonsentrasi di permukaan benang sehingga mempermudah diperolehnya efek lusuh. Biowashing merupakan teknologi dalam proses penyempurnaan tekstil dengan memodifikasi pegangan serat menggunakan enzim selulase sebagai biokatalis dengan memutus ikatan 1,4-b-glukosida pada rantai molekul selulosa. Enzim yang digunakan adalah enzim selulase tipe netral (CellusoftÒCR) dengan variasi kondisi larutan pH 6, 7, 8 dengan waktu proses 10 menit, 20 menit dan 30 menit. Nilai optimum aktifitas kerja enzim selulase tipe netral (CellusoftÒCR) yaitu pada pH 6 selama 30 menit dengan hasil efek lusuh kain secara visual menunjukkan ranking pertama dengan nilai sebesar 99, pengurangan berat kain sebesar 3,03 %, kekuatan tarik kain sebesar 556 N untuk arah lusi dan 359 N untuk arah pakan dan kekakuan kain sebesar 7,9 mg.cm untuk arah lusi dan 2,9 mg.cm untuk arah pakan.
UPAYA MENGURANGI KESADAHAN AIR RECYCLE LIMBAH TEKSTIL MENGGUNAKAN ZEOLIT DAN ARANG AKTIF Utami Nurul Azijah; Lestari Wardani; Rr. Wiwiek Eka Mulyani
Texere Vol 20, No 1 (2022): Texere Volume 20 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v20i1.01

Abstract

Air merupakan kebutuhan utama pada proses basah tekstil. Hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaan air. Dalam upaya mengefisienkan penggunaan air, salah satu pabrik tekstil menggunakan kembali air hasil recycle limbah produksinya. Air hasil recycle limbah pabrik tersebut memiliki tingkat kesadahan dan kandungan logam yang masih tinggi sehingga perlu dilakukan pengolahan sebelum digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan komposisi  zeolit dan arang aktif serta waktu kontak adsorpsi terhadap penurunan kesadahan untuk memperbaiki kualitas air proses hasil recycle limbah produksi di salah satu pabrik tekstil tersebut. Proses adsorpsi dilakukan dengan metode filtrasi saringan cepat dilakukan dua tahapan. Pada tahap awal dilakukan filtrasi dengan beberapa komposisi media zeolit:arang aktif sehingga didapat komposisi optimum media zeolit: arang aktif ialah 8:1. Dilanjutkan dengan uji tahap dua yaitu variasi waktu kontak. Komposisi optimum media zeolit-arang aktif yaitu pada perbandingan 8:1 dapat menurunkan nilai kesadahan sebesar 54,36%. Nilai optimum yang dapat dicapai dengan komposisi zeolit:arang aktif 8:1 yaitu pada waktu adsorpsi selama 8 menit dengan hasil nilai pH 6 dan nilai kesadahan total sebesar 3,03°dH dengan efisiensi 74,55%, kesadahan Ca sebesar 1,12°dH dengan efisiensi 69,97%, kesadahan Mg 1,91°dH  dengan efisiensi 76,65%.
Pengaruh Zat Anti Sadah terhadap Kualitas Air Proses dan Hasil Pencelupan Poliester-Rayon Lestari Wardani; Dita Asnawati; Rr. Wiwiek Eka Mulyani
Texere Vol 21, No 1 (2023): Texere Volume 21 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v21i1.02

Abstract

Air yang dapat digunakan dalam proses pencelupan adalah air dengan kesadahan antara 0-3 dH. Air proses yang memiliki kesadahan tinggi perlu diturunkan nilai kesadahannya sebelum digunakan untuk proses pencelupan. Penurunan kesadahan air proses dilakukan dengan cara kompleksometri yaitu mengikat ion-ion logam penyebab sadah dengan zat anti sadah.  Dalam penelitian ini, air sadah diproses dengan menggunakan zat anti sadah organik fosfonat untuk menurunkan kesadahan pada air proses.  Air yang telah diturunkan kesadahannya  selanjutnya digunakan sebagai air untuk proses pencelupan. Proses pencelupan dilakukan pada kain poliester rayon dengan zat warna dispersi dan reakfif. Karakterisasi yang dilakukan pada penelitian ini meliputi nilai kesadahan, ketuaan warna (K/S), kerataan warna, dan  ketahanan luntur warna terhadap pencucian. Penggunaan zat anti sadah organik fosfonat dengan variasi konsentasi 0 ml; 0,2ml/L; 0,4ml/L berhasil menurunkan kesadahan air dengan nilai kesadahan 10,3 dH ; 5,6 dH ; 0 dH. Hasil pencelupan menggunakan air proses yang telah diturunkan kesadahannya menunjukkan nilai nilai ketuaan warna  sebesar 18,23, nilai kerataan warna  sebesar 0,052. Nilai penodaan warna pada uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada serat selulosa asetat 4 dan pada serat nylon 3-4 pada penggunaan 0,4 ml/L dengan kesadahan 0 dH. Makin rendah kesadahan air maka kerataan warna hasil pencelupan dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian makin baik walaupun terjadi penurunan ketuaan warna.Kata kunci : zat anti sadah, Organik fosfonat, Poliester, Rayon, Zat warna dispersi, Zat warna Reaktif.