Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

CHARACTERIZATION OF COMPOSITE CONTAINING LDPE (LOW DENSITY POLY ETHYLENE) AND MODIFIED PINEAPPLE LEAF FIBER Lestari Wardani; Noerati Noerati; Doni Sugiyana
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol 21, No 4: JULY 2020
Publisher : Center for Science & Technology of Advanced Materials - National Nuclear Energy Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jsmi.2020.21.4.6036

Abstract

CHARACTERIZATION OF COMPOSITE CONTAINING LDPE ( LOW DENSITY POLY ETHYLENE) AND MODIFIED PINEAPPLE LEAF FIBER. Pineapple leaf fiber could be used as a reinforcing material in natural fiber composites production with a synthetic polymer matrix. The typical problem in this process was the weak bond between the fiber component and the matrix. This study aimed to improve the bonds strength between pineapple leaf fibers and the polymer matrix of LDPE (Low Density Poly Ethylene) by modifying pineapple leaf fibers. The modification of pineapple leaf fibers was carried out through an enzymatic process using the xylanase enzyme. A modified fiber was then used as a fiber component in the composite using a commercial LDPE plastic matrix. Composites were made by the sandwich method using a hotpress machine at a temperature of 130 °C for 10 minutes. The evaluation of the composites were carried out by testing the tensile strength properties using the Tensolab tool and thermal properties using the TGA (Thermal Gravimetry Analysis) instrument. The results of the mechanical properties test of the composite showed the modified pineapple leaf fiber-based composite had a better tensile strength (34.3 MPa) than the untreated pineapple leaf fiber-based composite (30.2 MPa). The results of the thermal properties test showed the decreasing of the mass occurred at temperature of 300-350 °C due to degradation of the fiber,and it completely degraded at temperature of 450 °C.
Metoda Pengeringan Zat Warna Bubuk Ekstraksi Kulit Bawang Merah menggunakan Convection Oven-drying dan Spray-drying Wiwiek Eka Mulyani; Lestari Wardani; Annisa Nur Fitriyanti
Texere Vol 19, No 2 (2021): Texere Volume 19 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v19i2.02

Abstract

Pigmen warna dalam kulit bawang merah hasil ekstraksi mengandung senyawa yang dapat memberi warna pada kain. Ekstrak dalam bentuk cair tidak tahan lama dalam penyimpanan sehingga dibuat dalam bentuk bubuk agar lebih tahan lama.  Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan zat warna lebih tahan lama dalam penyimpanan dengan cara pengeringan.  Proses pengeringan zat warna yang  dilakukan pada penelitian ini menggunakan oven dan spray dryer. Karakterisasi yang digunakan untuk mengevaluasi hasil pencelupan menggunakan spektrofotometri, Laundry-O- meter untuk ketahanan terhadap pencucian dan crockmeter untuk ketahanan terhadap gosokan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah berat kering zat warna bubuk Hasil pengeringan menggunakan oven dan spray dryer masing-masing sebesar 4,97 gram dan 2,68 gram dari 1 Liter larutan ekstraksi. Kandungan air yang terdapat dalam zat warna bubuk  dengan pengeringan menggunakan oven sebesar 35% sedangkan menggunakan spray dryer sebesar 3% setelah didiamkan selama 2 bulan. Evaluasi terhadap hasil pencelupan menggunakan zat warna bubuk hasil pengeringan menggunakan oven dan spray dryer masing-masing memiliki ketuaan warna (K/S) sebesar 3,46 ; kerataan warna (standar deviasi) sebesar 0,105; kecerahan dan arah warna   L* 74, 28 ; a* 0,68 dan b* 25,55 ;  dan ketuaan warna  (K/S) sebesar 3,05 ; kerataan warna (standar deviasi) sebesar 0,08 ; kecerahan dan arah warna  L* 77,19 ; a* - 2,03 dan b* 27,32. Untuk ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan ketahanan warna terhadap gosokan basah serta kering keduanya memiliki hasil yang sama yaitu  4-5 dan 5.  Kandungan air zat warna bubuk dan kerataan warna yang lebih baik dihasilkan dengan pengeringan menggunakan spray dryer.
UPAYA MENGURANGI KESADAHAN AIR RECYCLE LIMBAH TEKSTIL MENGGUNAKAN ZEOLIT DAN ARANG AKTIF Utami Nurul Azijah; Lestari Wardani; Rr. Wiwiek Eka Mulyani
Texere Vol 20, No 1 (2022): Texere Volume 20 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v20i1.01

Abstract

Air merupakan kebutuhan utama pada proses basah tekstil. Hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaan air. Dalam upaya mengefisienkan penggunaan air, salah satu pabrik tekstil menggunakan kembali air hasil recycle limbah produksinya. Air hasil recycle limbah pabrik tersebut memiliki tingkat kesadahan dan kandungan logam yang masih tinggi sehingga perlu dilakukan pengolahan sebelum digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan komposisi  zeolit dan arang aktif serta waktu kontak adsorpsi terhadap penurunan kesadahan untuk memperbaiki kualitas air proses hasil recycle limbah produksi di salah satu pabrik tekstil tersebut. Proses adsorpsi dilakukan dengan metode filtrasi saringan cepat dilakukan dua tahapan. Pada tahap awal dilakukan filtrasi dengan beberapa komposisi media zeolit:arang aktif sehingga didapat komposisi optimum media zeolit: arang aktif ialah 8:1. Dilanjutkan dengan uji tahap dua yaitu variasi waktu kontak. Komposisi optimum media zeolit-arang aktif yaitu pada perbandingan 8:1 dapat menurunkan nilai kesadahan sebesar 54,36%. Nilai optimum yang dapat dicapai dengan komposisi zeolit:arang aktif 8:1 yaitu pada waktu adsorpsi selama 8 menit dengan hasil nilai pH 6 dan nilai kesadahan total sebesar 3,03°dH dengan efisiensi 74,55%, kesadahan Ca sebesar 1,12°dH dengan efisiensi 69,97%, kesadahan Mg 1,91°dH  dengan efisiensi 76,65%.
Pengaruh Zat Anti Sadah terhadap Kualitas Air Proses dan Hasil Pencelupan Poliester-Rayon Lestari Wardani; Dita Asnawati; Rr. Wiwiek Eka Mulyani
Texere Vol 21, No 1 (2023): Texere Volume 21 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Politeknik STTT Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53298/texere.v21i1.02

Abstract

Air yang dapat digunakan dalam proses pencelupan adalah air dengan kesadahan antara 0-3 dH. Air proses yang memiliki kesadahan tinggi perlu diturunkan nilai kesadahannya sebelum digunakan untuk proses pencelupan. Penurunan kesadahan air proses dilakukan dengan cara kompleksometri yaitu mengikat ion-ion logam penyebab sadah dengan zat anti sadah.  Dalam penelitian ini, air sadah diproses dengan menggunakan zat anti sadah organik fosfonat untuk menurunkan kesadahan pada air proses.  Air yang telah diturunkan kesadahannya  selanjutnya digunakan sebagai air untuk proses pencelupan. Proses pencelupan dilakukan pada kain poliester rayon dengan zat warna dispersi dan reakfif. Karakterisasi yang dilakukan pada penelitian ini meliputi nilai kesadahan, ketuaan warna (K/S), kerataan warna, dan  ketahanan luntur warna terhadap pencucian. Penggunaan zat anti sadah organik fosfonat dengan variasi konsentasi 0 ml; 0,2ml/L; 0,4ml/L berhasil menurunkan kesadahan air dengan nilai kesadahan 10,3 dH ; 5,6 dH ; 0 dH. Hasil pencelupan menggunakan air proses yang telah diturunkan kesadahannya menunjukkan nilai nilai ketuaan warna  sebesar 18,23, nilai kerataan warna  sebesar 0,052. Nilai penodaan warna pada uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada serat selulosa asetat 4 dan pada serat nylon 3-4 pada penggunaan 0,4 ml/L dengan kesadahan 0 dH. Makin rendah kesadahan air maka kerataan warna hasil pencelupan dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian makin baik walaupun terjadi penurunan ketuaan warna.Kata kunci : zat anti sadah, Organik fosfonat, Poliester, Rayon, Zat warna dispersi, Zat warna Reaktif.
Optimalisasi Prototipe Alat Pengolahan Limbah Cair Ikm Batik Menggunakan Elektrokoagulan OCTIANNE DJAMALUDIN; EKA OKTARIANI; LESTARI WARDANI; WITRI AINI SALIS; ANDRIAN WIJAYONO; ASIYAH NURRAHMAJANTI; ANDRI SAPUTRA; RAFLI S BATUBARA; AZKIA AULIA
Gunung Djati Conference Series Vol. 34 (2023): Prosiding Seminar Nasional Kimia Tahun 2023
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IKM batik merupakan salah satu industri yang terus berkembang di Indonesia. Hal tersebut menguntungkan bagi perekonomian daerah. Namun potensi dampak lingkungan dari IKM batik ini masih belum ditangani dengan baik sehingga pencemaran air tidak dapat dihindari. Zat warna yang merupakan polutan dominan pada limbah cair batik umumnya bersifat nonbiodegradable sehingga sukar terurai secara alamiah di perairan. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengolah limbah ialah dengan metode elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi adalah proses pengolahan air dimana arus listrik diterapkan di elektroda untuk menghilangkan berbagai kontaminan air. Keunggulan dari metode ini ialah pada proses pengolahannya tidak membutuhkan penambahan zat kimia, peralatannya sederhana, mudah dalam pengoperasian dan waktu reaksi singkat. Pada penelitian ini alat elektrokoagulasi diaplikasikan pada limbah IKM batik Jawa Barat. Limbah IKM batik ini diolah dengan alat elektrokoagulasi yang bersumber dari energi listrik menggunakan elektroda logam Aluminium. Dilakukan variasi tegangan 3, 6, 9 dan 12 volt pada generator alat elektrokoagulasi yang digunakan dengan variasi waktu kontak 10,15,20,25 dan 30 menit. Pada reaktor elektrokoagulasi, ditambahkan fitur scraper dengan tujuan membantu mengatasi busa produk samping yang diperoleh selama pengolahan limbah batik IKM Jawa Barat. Dari variasi tegangan yang diaplikasikan,12 volt adalah tegangan optimum yang dapat menurunkan nilai COD sebesar 97,20% dan penurunan warna sebesar 80,14%.