Yoseph Bambang Wiratmojo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Portrayal of Indonesian Political Actor’s and Media’s Perspective on the Issue of Climate Change in the 2007 United Nations Climate Change Conference Yoseph Bambang Wiratmojo; Davidson Willy Arguna Samosir
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 10, No 2 (2012)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v10i2.130

Abstract

The decisions made at the 2007 United Nations Climate Change Conference, in Nusa Dua Bali, have the potential to influence environmental policies in countries around the world, particularly policies to reduce global carbon emissions. This paper analyzed how the Indonesian media portrayed climate change issues during the Conference and the whether the Indonesian media and political actors have the same perspective on climate change issues. After examining approximately 160 news articles and press releases from political actors it was clear that the media and political actors, particularly environmental NGOs, paid careful attention to climate change. However, we found that the Indonesian government did not seriously manage this issue in the media, despite having the responsibility and authority to make environmentally friendly policies. Abstrak2007 United Nations Climate Change Conference diNusa Dua Bali merupakan even yang sangat penting, bukan hanya bagi Indonesia sebagai tuan rumah konferensi, tetapi juga bagi umat manusia di dunia, karena keputusan tentang pengurangan emisi karbon global akan dapat memengaruhi kebijakan tentang lingkungan hidup diseluruh negara dibumi ini. Penelitian ini menjawab pertanyaan tentang bagaimana media diIndonesia menyajikan isu masalah perubahan iklim kepada audiensnya danmencari tahu bagaimana aktor-aktor penentu kebijakan lingkungan mempunyai pemahaman tentang masalah perubahan iklim. Metode analisis dilakukan dengan analisis framing dengan menganalisis 160 artikel media dan pressrelease dari harian KOMPAS, REPUBLIKA, Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, WALHI, dan GREENPEACE Indonesia selama-sepanjang-setelah even 2007 UNCCC diselenggarakan danhasilnya menemukan bahwa media dan NGO menganggap sangat serius issue perubahan iklim ini, namun pemerintah Indonesia tidak menganggapnya serius, sehingga pemerintah Indonesia tidak serius dalam mengorganisasikan issue masalah perubahan iklim ini, padahal mereka adalah penentu kebijakan utama pengurangan emisi karbon.
Strategi Komunikasi Pembangunan Partisipatif melalui Appreciative Inquiry (Studi Kasus Padukuhan Karang, Desa Girikarta, Kapanewon Panggang, Gunung Kidul) Sri Rejeki, MC. Ninik; Praharsiwi, Caecilia Santi; Wiratmojo, Yoseph Bambang
Jurnal Komunikasi Pemberdayaan Vol 4 No 1 (2025): June
Publisher : Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47431/jkp.v4i1.516

Abstract

Penelitian ini secara khusus melakukan pengamatan pada isu pembangunan di wilayah Padukuhan Karang, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunung Kidul. Wilayah ini merupakan salah satu daerah di Gunung Kidul yang pernah mengalami krisis kekeringan, dan keterbatasan air untuk pertanian. Uniknya, solusi pertama-tama tidak hadir dari pemerintah, namun dari aktivis sosial yang terlibat langsung dalam dinamika masyarakat setempat. Romo Mangun, seorang rohaniawan dan aktivis sosial, datang ke wilayah Girikarto pada tahun 1986-1990an dan menginisiasi pembangunan dengan mengangkut air bersih dari sumber air ke masyarakat setempat dan menginspirasi berdirinya Eco-Camp Mangun Karsa. Sebagai kelanjutan dari proses pembangunan di Eco-Camp, Appreciative Inquiry (AI) digunakan sebagai pendekatan komunikasi strategis dalam pembangunan partisipatif di Padukuhan Karang. Pengambilan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan menerapkan pendekatan AI milik Cooperrider et al. (2008). Penelitian ini menerapkan nilai-nilai inklusif dan partisipatif dengan mengajak berbagai kelompok masyarakat di Padukuhan Karang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa AI secara efektif memfasilitasi keterlibatan masyarakat selama tahap penilaian perencanaan pembangunan melalui siklus 5-D (Define, Discovery, Dream, Design, Destiny). Warga mengidentifikasi kekuatan masa lalu, membayangkan tujuan masa depan, dan merumuskan rencana yang dapat ditindaklanjuti, yang berkontribusi pada munculnya lembaga lokal yang kuat. Tidak seperti studi komunikasi pembangunan sebelumnya, penelitian ini menekankan peran AI dalam melibatkan masyarakat dari berbagai kelompok, mempromosikan pemberdayaan, inklusivitas, dan keberlanjutan. AI menawarkan model yang berpusat pada manusia dan berbasis kekuatan yang mendukung pembangunan partisipatif yang berkelanjutan.