Made Dodiek Wirya Ardana
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS STABILITAS TEBING PANTAI DI NUSA PENIDA Tjokorda Gde Suwarsa Putra; Made Dodiek Wirya Ardana; Novianty Magdalena
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 21, No. 2, Juli 2017
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.91 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v21.i02.p02

Abstract

Maraknya proyek pembangunan villa di Nusa Penida, dengan lokasi yang berpotensi mengalami kelongsoran serta dicanangkannya Perda Kabupaten Klungkung No.1 Tahun 2013 tentang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klungkung Tahun 2013–2033 yang mengatur tentang kawasan sempadan jurang, mendorong dilakukannya suatu penelitian teknis mengenai pengaruh keberadaan, karakteristik, dan orientasi kekar yang ada terhadap kondisi stabilitas tebing di Nusa Penida. Upaya yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan, karakteristik, dan orientasi kekar tersebut yaitu melalui kegiatan bor inti di salah satu lokasi di daerah Nusa Penida, yaitu di Banjar Pangkung, Desa Batu Madeg. Hasil pengamatan di lapangan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode klasifikasi massa batuan Rock Mass Rating (RMR) dan prinsip-prinsip dasar perhitungan faktor keamanan (safety factor) untuk mengetahui kondisi kemantapan tebing tersebut. Hasil penelitian menunjukkan nilai total RMR massa batuan pembentuk tebing adalah 70 sehingga kondisi massa batuan dapat diklasifikasikan pada kelas massa batuan baik (RMR 61-80). Nilai angka keamanan yang ditunjukkan oleh hasil perhitungan dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar perhitungan safety factor juga menunjukkan hasil yang baik (FS > 1,5). Ini menunjukkan bahwa secara umum tebing pantai di Banjar Pangkung, Desa Batu Madeg, Nusa Penida berada dalam kondisi stabil dengan kemungkinan terjadi longsoran hanya di beberapa blok kecil, sehingga sistem perkuatan atau penyanggaan tidak diperlukan untuk tebing pantai ini. Kata Kunci: Nusa Penida, Kawasan Sempadan Jurang, RMR, Analisis Stabilitas Tebing, Faktor Keamanan
ANALISIS KARAKTERISTIK BATUAN KAPUR (LIMESTONE DAN CHALK) DI KAWASAN BUKIT PECATU KABUPATEN BADUNG BALI Made Dodiek Wirya Ardana; I Nyoman Aribudiman
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 23, No. 1, Januari 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.294 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2019.v23.i01.p01

Abstract

: Limestone dan chalk adalah batuan yang unik karena secara fisik menunjukkan masa batuan yang sangat kuat namun sangat rentan dan mudah terkikis oleh air dan pelapukan. Penyelidikan tanah/batuan berupa pengeboran dan pengambilan contoh batuan serta pengujian di laboratorium diperlukan untuk mengetahui karakteristiknya. Karakteristik tersebut berupa indikator seperti kekuatan unit batuan, kualitas retakan (RQD), spasi retakan, kondisi patahan, kedudukan air tanah, dan arah patahan. Keenam indikator ini menjadi komponen yang akan dinilai untuk mengklasifikasikan dan menggolongkan peringkat masa batuan (Rock Mass Rating, RMR). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik batuan kapur (limestone dan chalk) di kawasan Bukit Pecatu. Tiga lokasi di kawasan Bukit Pecatu Kabupaten Badung, Bali diselidiki untuk mewakili bagian barat, tengah dan timur kawasan yang didominasi oleh limestone dan batuan kapur. Hasil studi parameter-parameter kekuatan unit batuan di kawasan Bukit Pecatu adalah sebagai berikut, berat volume berkisar 20 - 22 kN/m3, kuat tekan batas (UBP) 2 - 16 MPa, kuat tekan batas (SBP) 1 - 2 MPa dan sudut keruntuhan alamiah 45 - 55o terhadap horizontal. Sedangkan secara kualitatif, kelas masa batuan (RMR) menunjukkan di kawaan barat memiliki skor 52 dengan peringkat Fair Rock (sedang) sedangkan pada kawasan tengah dan timur masing-masing meiliki skor 37 dan 29 dengan peringkat Poor Rock (lemah)
ANALISIS KARAKTERISTIK BATUAN KAPUR (LIMESTONE DAN CHALK) DI KAWASAN BUKIT PECATU KABUPATEN BADUNG BALI Made Dodiek Wirya Ardana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 23, No. 1, Januari 2019
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limestone dan chalk adalah batuan yang unik karena secara fisik menunjukkan masa batuan yang sangat kuat namun sangat rentan dan mudah terkikis oleh air dan pelapukan. Penyelidikan tanah/batuan berupa pengeboran dan pengambilan contoh batuan serta pengujian di laboratorium diperlukan untuk mengetahui karakteristiknya. Karakteristik tersebut berupa indikator seperti kekuatan unit batuan, kualitas retakan (RQD), spasi retakan, kondisi patahan, kedudukan air tanah, dan arah patahan. Keenam indikator ini menjadi komponen yang akan dinilai untuk mengklasifikasikan dan menggolongkan peringkat masa batuan (Rock Mass Rating, RMR). Tiga lokasi di kawasan Bukit Pecatu Kabupaten Badung, Bali diselidiki untuk mewakili bagian barat, tengah dan timur kawasan yang didominasi oleh limestone dan batuan kapur. Hasil studi parameter-parameter kekuatan unit batuan di kawasan Bukit Pecatu adalah sebagai berikut, berat volume berkisar 20 - 22 kN/m3, kuat tekan batas (UBP) 2 - 16 MPa, kuat tekan batas (SBP) 1 - 2 MPa dan sudut keruntuhan alamiah 45 - 55o terhadap horizontal. Sedangkan secara kualitatif, kelas masa batuan (RMR) menunjukkan di kawaan barat memiliki skor 52 dengan peringkat Fair Rock (sedang) sedangkan pada kawasan tengah dan timur masing-masing meiliki skor 37 dan 29 dengan peringkat Poor Rock (lemah)
KOMBINASI PRELOADING DAN PENGGUNAAN PRE-FABRICATED VERTICAL DRAINS UNTUK MEMPERCEPAT KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG LUNAK (STUDI KASUS TANAH LEMPUNG SUWUNG KANGIN) Anissa Maria Hidayati; Made Dodiek Wirya Ardana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 2 Juli 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.859 KB)

Abstract

In general, soil on mangrove forest formed from deposit of clay, silt and organic matter with high water content. The soil is impermeable with very high compressibility potential and provide low bearing capacity. Due to these soil cha-racteristics, the soil tends to experience a large value of settlement. A combination of preloading method and pre-fabricated vertical drains (PVD) installation is an improvement method to exceed the soil consolidation process. A series of pre-loading load are applied on a soil layerin order to produce stress to trigger the soil consolidation preocess. Whilst, the insertion of PVD is aimed to shorten the drainage path for the drained water from the soil body to the respective surface. The objective of the study is to determine the conventional consolidation time and it’s comparison to the consolidation time obtained from teh combination of preloading and PVD in the same degree of primary consolidation. The study results on soft clay soil on Suwung Kangin resort show a valueable result to speed up the time of primary consolidation process. In addition, the combination of preloading and pre-fabricated vertical drains demonstrate an improvement in soil bearing capacity. A equilateral trianggular PVD insertion pattern with 1 m in spacing to a depth of 16 m in soft clay soil layer are able to speed up the primary consolidation time of 7276.84% on the design load. Slope stability analysis to circular failure on preloading embankment show a value of factor safety greater than 1.
KORELASI KEKUATAN GESER UNDRAINED TANAH LEMPUNG DARI UJI UNCONFINED COMPRESSION DAN UJI LABORATORY VANE SHEAR (STUDI PADA REMOLDED CLAY) Made Dodiek Wirya Ardana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 12, No. 2 Juli 2008
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.419 KB)

Abstract

Strength test result of a soil investigation report often present a different value to the measured in-situ strength. It is become a constrain in using the value of soil parameter for foundation design on soft clay soil. Depends on the testing apparatus characteristic, test results from a different apparatus may differ even for a duplet samples. This may occur due to the different of procedure and the work mechanism of apparatus itself in determining the soil parameter. The goal of this study is to determine the correlation between test results of Su (undrained shear strength) of very soft to stiff clay obtain from Unconfined Compression Strength Test and Laboratory Vane Shear Test. The test results show a correlation of undrained shear strength values obtain from those two apparatus as follows : Su (vane) = 0.6214 . Su(uct) + 0.0028 atau Su (uct) = 1.5464. Su(vane) + 0.0049. Su obtain from vane shear test show a lower value of 37 % in comparisson with Unconfined Comporession values.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU LIMBAH BATU BARA TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR SEBAGAI LAPISAN PONDASI JALAN Made Dodiek Wirya Ardana
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 1, Januari 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapisan pondasi jalan adalah bagian dari perkerasan jalan raya yang terletak di antara lapisan permukaan jalan (surface) dan tanah dasar (subgrade). Pada perkerasan lentur lapisan pondasi jalan memiliki fungsi untuk menyebarkan beban kendaraan yang melintas diatasnya agar tegangan yang sampai ke tanah dasar tidak melampaui tegangan yang dapat menimbulkan deformasi berlebihan. Lapisan pondasi jalan memiliki spesifikasi khusus dalam menentukan material yang akan dipakai, baik ukuran butiran, sifat fisik, maupun nilai daya dukung (CBR) dimana nilai CBR ini merupakan daya dukung dari lapisan pondasi jalan dan sekaligus dapat dipakai acuan dalam menentukan ketebalan lapisan pondasi jalan. Material yang dominan dipakai dalam lapisan pondasi jalan adalah pasir/krikil. Pasir/krikil memiliki ukuran butiran lebih besar dari pada tanah lempung. Ketidak sesuaian material yang dipakai dengan spesifikasi yang digunakan untuk lapisan pondasi jalan, terutama untuk masalah gradasi butiran yang kekurangan butiran halus dapat diatasi dengan penambahan suatu material tertentu yang berguna untuk melengkapi gradasi butiran yang kurang, dan dapat meningkatkan daya dukung (CBR) dari lapisan pondasi jalan. Dalam penelitian ini, bahan yang ditambahkan pada material yang tidak sesuai dengan spesifikasi dari lapisan pondasi jalan adalah abu limbah batu bara, dimana penambahannya akan dicari persentase campuran abu limbah batu bara dengan material yang tidak sesuai dengan spesifikasi lapisan pondasi jalan yang paling bagus untuk masuk spesifikasi gradasi lapisan pondasi jalan. Hasil dari penelitian ini didapatkan persentase penambahan abu limbah batu bara terhadap material tanah yang diuji paling ideal dalam spesifikasi gradasi lapisan pondasi jalan sebesar 13% dari berat kering tanah tersebut. Selain itu dengan penambahan abu limbah batu bara menghasilkan kerapatan relatif dari tanah dan kepadatan tanah semakin meningkat, oleh karena itu nilai CBR dari tanah juga semakin meningkat. Dimana sebelum ditambahkan abu limbah batu bara nilai CBR tanah sebesar 62%, namun setelah ditambahkan abu limbah batu bara nilai CBR mengalami peningkatan menjadi 94%.
PERILAKU PEMAMPATAN TANAH TERGANGGU YANG DIRESTRUKTURISASI SECARA BUATAN Made Dodiek Wirya Ardana; Tjokorda Gede Suwarsa Putra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 21, No. 2, Juli 2017
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.898 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v21.i02.p09

Abstract

Tanah yang terdeposit di alam akan memiliki struktur tanah secara alamiah. Struktur tanah akan memberikan ciri pada parameter sifat fisik dan mekanik tanah. Tanah dapat mengalami kerusakan struktur alamiahnya karena aktivitas/gangguan luar seperti pembebanan dan gangguan mekanik, misalnya pengambilan contoh tanah (sample). Tanah yang mengalami kerusakan struktur (remolded) akan kehilangan sebagian besar dari kemampuannya dalam memberikan respons mekanik atau daya dukung serta perilaku pemampatannya. Untuk mengembalikan kondisi struktur tanah yang telah rusak dengan cara alamiah, dibutuhkan waktu geologi yang sangat lama. Pada penelitian ini, dilakukan upaya pembentukan struktur tanah buatan dengan merekayasa pertumbuhan struktur tanah dengan menambahkan bahan aditif. Tanah remolded berupa lempung hasil fabrikasi dicampur dengan bahan semen dengan variasi kadar tertentu. Campuran semen dan tanah lempung dengan kadar air pada batas cair dibentuk sebagai benda uji dan diberikan beban pra-konsolidasi dalam kurun waktu tertentu. Uji konsolidasi satu dimensi dilakukan pada seri benda uji sesuai dengan kadar aditif dan waktu pembebanan pra-konsolidasi. Hasil uji indeks pemampatan, cc untuk variasi kadar semen 0%; 0,5%; 1%; 3% dan 6% adalah 0,41; 0,44; 0,49, 0,61 dan 0,62 Sedangkan uji indeks pemampatan pada benda uji tanpa aditif yang diberikan beban pra-konsolidasi 25 kPa dengan lama waktu pembebanan 2, 30, 45, 60, dan 80 hari memberikan hasil pada kisaran 0,34. Kata kunci: struktur tanah, kerusakan struktur, remolded, konsolidasi, indeks pemampatan.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU LIMBAH BATU BARA TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR SEBAGAI LAPISAN PONDASI JALAN Tjok. Gde Suwarsa Putra; Made Dodiek Wirya Ardana; Kadek Satria Adi
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 24, No. 1, Januari 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.319 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2020.v24.i01.p01

Abstract

Lapisan pondasi jalan adalah bagian dari perkerasan jalan raya terletak di antara lapisan permukaan jalan (surface) dan tanah dasar (subgrade). Perkerasan lentur lapisan pondasi jalan berfungsi menyebarkan beban kendaraan yang melintas diatasnya agar tegangan yang sampai ke tanah dasar tidak melampaui tegangan yang menimbulkan deformasi berlebih. Lapisan pondasi jalan memiliki spesifikasi khusus untuk material yang akan dipakai, baik ukuran butiran, sifat fisik, maupun nilai daya dukung (California Bearing Ratio, CBR). CBR merupakan daya dukung dari lapisan pondasi jalan dan sekaligus dapat dipakai acuan dalam menentukan ketebalan lapisan pondasi jalan. Material yang dominan dipakai sebagai lapisan pondasi jalan adalah pasir/kerikil. Pasir/kerikil memiliki ukuran butiran lebih besar dari pada tanah lempung. Ketidaksesuaian material yang dipakai dengan spesifikasi yang disyaratkan, terutama untuk material yang kekurangan fraksi butiran halus dapat diatasi dengan penambahan suatu material tertentu yang berguna untuk melengkapi fraksi butiran yang kurang, sehingga dapat meningkatkan daya dukung (CBR). Dalam penelitian ini, bahan yang ditambahkan pada material yang tidak sesuai dengan spesifikasi lapisan pondasi jalan adalah abu limbah batu bara. Persentase penambahan material abu limbah batu bara pada material yang tidak sesuai dengan spesifikasi lapisan pondasi jalan dicoba untuk mendapatkan kondisi yang memenuhi persyaratan spesifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persentase paling ideal dari penambahan abu limbah batu bara pada material tanah dalam spesifikasi gradasi lapisan pondasi jalan adalah sebesar 13% dari berat kering tanah tersebut. Selain itu dengan penambahan abu limbah batu bara dapat menghasilkan kerapatan relatif dan kepadatan tanah yang semakin meningkat, sehingga nilai CBR tanah juga semakin meningkat. CBR mula-mula sebelum penambahan abu limbah batu bara adalah sebesar 62%, sedangkan setelah ditambahkan abu limbah batu bara nilai CBR mengalami peningkatan menjadi 94%.
PENGGUNAAN PROGRAM GEO-STUDIO SEEP/W UNTUK MENENTUKAN REMBESAN AIR LINDI PADA TANAH LEMPUNG I Nyoman Aribudiman; Made Dodiek Wirya Ardana; I Gusti Ngurah Oka Suputra
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 22, No. 2, Juli 2018
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.541 KB) | DOI: 10.24843/JITS.2018.v22.i02.p04

Abstract

Tanah merupakan bahan dan tempat konstruksi bangunan sipil berdiri yang terdiri dari beberapa unsur yang berperan penting bagi kehidupan manusia. Masalah yang sering dijumpai terkait tanah adalah pencemaran akibat air lindi yang dihasilkan oleh penumpukan sampah yang terlalu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rembesan air lindi pada tanah lempung dengan menggunakan program Geo-Studio Seep/W. Sampel limbah cair yang digunakan adalah air lindi dari TPA Suwung. Sampel tanah menggunakan tanah lempung yang diperoleh di Daerah Suwung, Denpasar, Bali. Pemodelan rembesan dengan Geo-Studio dilakukan pada kondisi tanah lempung yang dialiri oleh air murni (tanpa limbah) dan air lindi dari TPA Suwung. Pemodelan rembesan di Geo-Studio Seep/W dilakukan pada kondisi Saturated/Unsaturated. Hasil penelitian viskositas limbah cair menunjukkan bahwa air lindi TPA Suwung memiliki viskositas sebesar 0.002061309 N s/m2. Viskositas suatu fluida mempengaruhi nilai konduktivitas hidraulik tanah. Akibat pencampuran dengan air lindi, nilai konduktivitas hidraulik tanah juga mengalami penurunan. Nilai konduktivitas hidraulik tanah menurun dari 0.0001165 cm/s menjadi 0.0000328 cm/s untuk tanah lempung. Debit rembesan dan kecepatan rembesan terbesar pada tanah lempung melalui pemodelan di Geo-Studio Seep/W adalah akibat pengaliran air murni (tanpa limbah). Besarnya pengaruh perubahan debit rembesan atau kecepatan rembesan tanah lempung TPA Suwung akibat pengaliran air limbah lindi TPA Suwung terhadap debit rembesan atau kecepatan rembesan air murni sebesar 28,320%.
ANALISIS STABILITAS LERENG PADA BADAN JALAN DAN PERENCANAAN PERKUATAN DINDING PENAHAN TANAH Tjokorda Gde Suwarsa Putra; Made Dodiek Wirya Ardana; Made Aryati
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1 Januari 2010
Publisher : Department of Civil Engineering, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.492 KB)

Abstract

The stability of the slope, a soil surface that forms an angle to thehorizontal plane, on the road in the Bantas village, East Selemadeg District,Tabanan Regency is discusses in this paper. The road which connects the city ofDenpasar-Gilimanuk is always packed with traffic flow. Landslides that occurredduring the rainy season in January 2006 caused long traffic jams, the changes in thecontour slopes and the possibility for landslide aftershocks. Slope stability analysisis conduced on naturally slope contour and that with the traffic loading. The analysis was carried out using the simplified Bishop’s Method by dividing theslope into three parts according to soil type and location of its coordinates. Basedon the results conducted on slope stability analysis for type 1 soil both at thebottom and at the top of the road, the average safety factor of slope stability wasless than 1. To prevent the occurrence of landslides, it was planned an alternativeform of construction namely cantilever retaining walls with reinforced concrete atthe bottom of the road and gravity retaining walls with stone at the top of the roaduntil reaching a stable rate (Fs > 1.5).The results obtained for the upper slopes of the road built with 1.5 meters retainingwalls of gravity type (with ribs) are number of safety of overturning and shearstability which is greater than 1.5 and the actual bearing capacity which is smallerthan its allowable bearing capacity. Likewise for the slope at the bottom of the roadafter the 8 meters cantilever wall was built, the results obtained meet the safetyrequirements.