Muhammad Farras Ilham
Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Effect of Cofiring Using Sawdust on Steam Coal Power Plant Heat Rate Value Muhammad Farras Ilham; Sri Widodo Agung Suedy
Jurnal Energi Baru dan Terbarukan Vol 3, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi Magister Energi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jebt.2022.13828

Abstract

Guna mencapai bauran energi nasional tahun 2025 perlu akselerasi pengembangan  kapasitas energi baru terbarukan. Salah satu energi baru terbarukan yang berpotensi dikembangkan di Indonesia adalah biomassa untuk bahan bakar, dengan cara co-firing. Biomassa bisa menjadi energi alternatif yang efektif, guna meminimaslir penggunaan bahan bakar fosil. Biomassa bisa dicampurkan kedalam bunker batubara, campuran bahan bakar tersebut di alirkan menuju ruang bakar atau furnace. Beberapa keuntungan penggunaan biomasa  pada PLTU antara lain investasi relatif lebih rendah dan dampak lingkungan lebih baik jika dibandingkan dengan yang 100% batubara. Serbuk kayu ini merupakan limbah produksi karena tidak dapat menghasilkan produk (output) yang bernilai tinggi dari segi ekonomi. Sawdust/Serbuk kayu sisa hasil pengerajin. Perhitungan tara kalor dengan metode input-output, dilakukan dengan cara menghitung total  konsumsi bahan bakar dalam satuan kg/jam, dikalikan dengan nilai kalor rata-rata batubara selama pengujian kemudian dibagi dengan rata-rata daya yang dihasilkan dalam satuan kWh/jam, sehingga didapatkan energi. Kesimpulannya Penggunaan subtitusi pembakaran dengan cara menambahkan sawdust pada boiler dengan blending 95% Batubara dan 5% sawdust tidak ada perbedaan signifikan, hasil perhitungan heat rate metode input-output nilai GPHR coal firing 2649 kCaI/kWh, sementara nilai GPHR co-firing yaitu 2705 kCal/kWh, dengan penurunan kWh produksi gross sebesar 1% pada saat co-firing. Nilai SFC relatif sama yaitu SFC coal firing adalah 0,617 dan SFC co-firing adalah 0,621. Dari hasil perhitungan heat rate metode heat loss didapatkan efisiensi boiler saat coal firing adalah 84,34% sementara saat co-firing adalah 84,72%. Nilai GPHR pada saat coal firing adalah sebesar 2.668,37 kCaI/kWh dan saat co-firing adalah 2.688,16 kCal/kWh.