Kurniasih Kurniasih
Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DAN TOKOH PENDUKUNG DALAM NOVEL KISAH SEDIH DI HARI MINGGU (TRAGEDI) KARYA UPAY: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Kurniasih Kurniasih; Dian Hartati
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 2, No 2 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SASINDO UNPAM VOL.2 NO.2 MEI 2022
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v2i2.22085

Abstract

Novel Kisah Sedih di Hari Minggu (Tragedi) karya Upay mengangkat isu gangguan mental berupa Baby Blues Syndrome yang dialami oleh tokoh. Penelitian bertujuan mengungkapkan aspek kepribadian tokoh utama dan tokoh pendukung dalam novel berdasarkan struktur kepribadian. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan psikologi sastra menurut Sigmund Freud. Sumber data novel berjudul Kisah Sedih di Hari Minggu (Tragedi) karya Upay yang diterbitkan 2016. Data dalam penelitian ini berupa teks narasi dan dialog yang menggambarkan aspek psikologis tokoh. Teknik pengumpulan data dengan cara teknik baca dan teknik catat. Adapun tokoh-tokoh yang diteliti dalam penelitian ini meliputi tokoh utama bernama Riana dan tokoh pendukung bernama Ibunda Robert. Hasil penelitian menunjukkan tokoh Riana memiliki kepribadian yang seimbang. Seimbang berarti bahwa kepribadian dalam diri tokoh mampu menggerakkan id dan ego yang dikendalikan oleh superego dalam diri seseorang sama beratnya. Superego dalam diri tokoh Riana berfungsi dengan semestinya. Artinya superego tokoh Riana mengarahkan id dan ego dalam dirinya ke arah yang lebih bermoral. Tokoh Ibunda Robert memiliki struktur kepribadian yang tidak seimbang (adanya ketimpangan superego dalam diri seseorang menjadikan ego dalam dirinya dikuasai oleh id) antara id, ego, dan superego. Ketidakseimbangan terdapat pada superego dalam diri tokoh Ibunda Robert. Ego tokoh Ibunda Robert telah didominasi oleh id sehingga superego dari tokoh Ibunda Robert tidak berfungsi dengan semestinya. Begitu besarnya tekanan dan desakan dari id yang disalurkan melalui ego membuat struktur kepribadian superego tidak berfungsi hingga mengakibatkan terjadinya perilaku yang tidak sejalan dengan nilai-nilai moral dan kemanusiaan.Kata Kunci: novel, psikologi sastra, tokoh utama, tokoh pendukung
Realitas Sosial dalam Novel Indonesia Orang-Orang Kalah dan Novel Korea The Hole Kurniasih Kurniasih; Dian Hartati
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i1.2142

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan unsur intrinsik serta mengungkapkan realitas sosial yang terdapat dalam novel Indonesia Orang-Orang Kalah karya M. Husna Hisaba dan novel Korea The Hole karya Pyun Hye-Young. Peneliti membandingkan realitas sosial kedua negara menggunakan pendekatan sosiologi sastra Wellek & Warren dengan menekankan pada sosiologi karya sastra. Realitas sosial masyarakat pada kedua novel sangat penting diungkap sebagai cerminan suatu negara dan studi lintas sosial. Penelitian dirancang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan teknik baca-catat. Teknik analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: (1) menyusun dan mengelompokkan hasil temuan dalam bentuk tabel, lalu (2) menginterpretasikan temuan, dan (3) membuat simpulan. Hasil penelitian mengungkapkan persamaan yang ada dalam novel Indonesia dan Korea terletak pada unsur intrinsik tema: penderitaan; latar waktu: dominan siang; sudut pandang: persona ketiga serbatahu; dan pesan moral: mengajarkan kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi ujian hidup. Sementara perbedaan kedua novel terdapat pada unsur intrinsik plot atau alur: maju -- campuran; tokoh dan penokohan: Luis Alfar -- Oh Gi: latar tempat: sekolah -- rumah sakit; latar sosial: kehidupan di Jakarta -- Seoul; dan bahasa: majas – penyiasataan struktur. Realitas sosial dalam novel Indonesia yaitu mengenai kerasnya kehidupan di Jakarta, kehidupan di terminal, perceraian, pencucian uang, dan pembunuhan. Realitas sosial masyarakat yang tergambar dalam novel Korea yaitu mudah depresi, kehidupan beragama, kepercayaan terhadap dukun.