Articles
HUBUNGAN PERANTI ORTODONTI CEKAT TERHADAP KESEHATAN JARINGAN PERIODONTAL
Kornialia, Kornialia
Jurnal Endurance Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (332.733 KB)
|
DOI: 10.22216/jen.v3i1.2344
Orthodontic treatment, especially with fixed orthodontic appliances is aimed at improving facial aesthetics, tooth structure and for obtaining good static occlusion and function relationships. But the disadvantages that are often caused mainly the health problems of periodontal tissues such as the occurrence of gingivitis and periodontitis. Periodontal disorders associated with fixed orthodontic treatment are due to plaque retention, orthodontic band irritation, archwire or ligature and the influence of orthodontic pressure itself. This study aims to determine the relationship of periodontal tissue health to users of fixed devices with those who do not use the appliance. The type of this research is analytic survey research with cross sectional approach. The research was conducted at Dental and Orthology Hospital of Baiturrahmah University Dentistry Faculty which was held from April to November 2010. The subject of this research is the co-ass student of Dentistry Faculty of Baiturrahmah University. Subjects were randomly picked as many as 30 people who were using fixed orthodontic appliances and 30 people without using devices. Data was collected from the Russell Index checks. Chy-Square analysis showed that there was a significant correlation between users of fixed orthodontic appliances with those not using devices on their periodontal tissue health (p value = 0.002). So it is concluded that users of fixed appliances of periodontal tissue health are worse than those who do not use fixed appliances. Perawatan ortodonti terutama dengan peranti ortodonti cekat adalah bertujuan untuk memperbaiki estetika wajah, susunan gigi geligi serta untuk mendapatkan hubungan oklusi statis dan fungsi yang baik. Namun kerugian yang sering ditimbulkannya adalah terutama masalah kesehatan jaringan periodontal seperti terjadinya gingivitis dan periodontitis. Kelainan-kelainan periodontal yang berhubungan dengan perawatan ortodonti cekat disebabkan oleh adanya retensi plak, iritasi band ortodonti, archwire atau ligature serta pengaruh tekanan ortodonti itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesehatan jaringan periodontal pada pemakai peranti cekat dengan yang tidak memakai peranti. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah yang dilaksanakan pada bulan April s/d November 2010. Subjek penelitian adalah mahasiswa co-ass Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah. Subjek diambil secara acak sederhana sebanyak 30 orang yang sedang memakai peranti  ortodonti cekat dan 30 orang tanpa memakai peranti. Data dikumpul dari pemeriksaan Indeks Russel. Analisis Chy-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemakai peranti ortodonti cekat dengan yang tidak memakai peranti terhadap kesehatan jaringan periodontalnya (p value = 0,002). Sehingga disimpulkan bahwa pemakai peranti cekat kesehatan jaringan periodontalnya lebih buruk dari yang tidak memakai peranti cekat.
Penilaian Tingkat Keberhasilan Perawatan Ortodontik dengan Piranti Lepasan Berdasarkan Indeks PAR di RSGM Universitas Baiturrahmah Tahun 2012-2017
Cantika Aldira;
Kornialia Kornialia;
Andriansyah Andriansyah
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 4 (2019): Online December 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25077/jka.v8i4.1105
AbstrakPerawatan ortodontik dapat dilakukan dengan menggunakan ortodontik cekat maupun lepasan. Observasi dilapangan, perawatan ortodontik di bagian ortodonti RSGM Universitas Baiturrahmah menggunakan alat ortodontik lepasan. Selama ini belum pernah dilakukan evaluasi tingkat keberhasilan perawatan ortodontik terhadap pasien yang telah selesai dirawat yang diukur dengan Peer Assessment Rating Index (indeks PAR). Tujuan: Menentukan tingkat keberhasilan perawatan ortodontik dengan piranti lepasan di bagian ortodonti RSGM Universitas Baiturrahmah berdasarkan indeks PAR. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode observasional analitik serta menggunakan pendekatan waktu penelitian cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di bagian ortodonti RSGM Universitas Baiturrahmah pada bulan September sampai Oktober 2018. Sampel yang diambil yaitu model gigi pasien yang telah selesai menjalani perawatan ortodontik dari tahun 2012 sampai 2017 di bagian ortodonti RSGM Universitas Baiturrahmah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari 122 model gigi, didapatkan 46 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Tingkat keberhasilan perawatan ortodonti lepasan di RSGM Universitas Baiturrahmah banyak yang “tidak mengalami perbaikan” (60,9%), namun secara statistik terjadi perbedaan skor yang signifikan sebelum dan sesudah perawatan. Simpulan: Masing-masing komponen indeks PAR secara deskriptif mengalami penurunan skor sebelum dan sesudah perawatan, namun secara statistik yang mengalami perbedaan skor signifikan hanya pada segmen anterior rahang atas dan bawah serta overjet.
PERBEDAAN KADAR INTERLEUKIN-1β DALAM CAIRAN SULKUS GINGIVA PADA AKTIVASI PIRANTI ORTODONTI CEKAT DENGAN LEPASAN
Kornialia Kornialia
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Baiturrahmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33854/jbd.v9i1.1064
Introduction: Orthodontic treatment with both fixed and removable appliances provides mechanical stress on the teeth which aims to move the teeth. Orthodontic pressure causes the release of inflammatory mediators such as interleukin-1β from the periodontal ligament and alveolar bone thereby stimulating bone resorption and IL-1β. The purpose of this study was to determine the difference in IL-1β levels before (0 hours), 5 minutes, 24 hours and 48 hours after mechanical stress was applied between fixed and removable orthodontic appliances. Methods: This type of research is analytic observational with a comparative cross sectional approach to the fixed device user group and the removable device group. IL- levels of each group were examined at those 4 times. The concentration of IL-1 was checked using ELISA. Results: The results showed that there were no statistically significant differences in IL-1 levels between fixed and removable orthodontic appliances at 0 hours (p=0.907), 5 minutes (p=0.085), 24 hours (p=0.491) and 48 hours. (p=0.814). There was a statistically insignificant difference between the fixed and removable groups (p=0.284). Both fixed and removable devices had a pattern of IL-1 concentrations that increased at 24 hours and decreased after 48 hours, the mean level of IL-1 in the fixed device group was higher than that in the removable device group at 5 minutes (1,176±1,041). pq/ml and 0.347±0.212 pq/ml) and 24 hours (1.897±3.227 pq/ml and 0.927±0.790 pq/ml). Conclusion: From the results of the study, it can be concluded that mechanical pressure from fixed and removable orthodontic appliances causes an acute inflammatory response which is characterized by an increase in IL-1β levels which peaked at 24 hours and decreased 48 hours after mechanical pressure was applied.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK KULIT BATANG MANGGA (Mangiferaindica Linn) TERHADAP KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO PADA ANGULAR CHEILITIS
Merisa Ningsih;
Yenita Alamsyah;
Kornialia Kornialia
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 4, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Universitas Baiturrahmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (98.161 KB)
|
DOI: 10.33854/JBDjbd.107
Staphylococcus aures merupakan bakteri patogen yang banyak berhubungan dengan infeksi pada rongga mulut manusia. Staphylococcus aureus dapat diisolasi dari plak pada gigi tiruan sebesar 88%. Selain itu Angular cheilitis merupakan penyakit lain yang berhubungan dengan Staphylococcus aureus. Pengobatan yang digunakan untuk infeksi rongga mulut biasanya dengan penggunaan obat kumur ataupun antibiotik. Namun saat ini banyak digunakan tumbuhan obat untuk pengobatan infeksi karena mengandung bahan yang memiliki efek samping yang lebih minimal. Salah satu dari tumbuhan yang biasa digunakan sebagai tumbuhan obat adalah kulit batang mangga (Mangifera indica Linn) karena mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang bersifat sebagai antibakteri. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium untuk mengetahui mengetahui konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum dari ekstrak kulit batang mangga (Mangifera indica Linn)terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Analisa statistik menggunakan uji Kruskal-wallis dengan nilai p= 0,000
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) TERHADAP ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN Streptococcus viridians
Defni Roza;
Kornialia Kornialia;
Edrizal Edrizal
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 4, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Universitas Baiturrahmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (96.225 KB)
|
DOI: 10.33854/JBDjbd.99
Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai di rongga mulut adalah karies gigi. Proses karies gigi yang tidak dilakukan perawatan akan berlanjut mengenai ruang pulpa yang mengakibatkan terjadinya infeksi pulpa. Streptococcus viridans menginvasi dan berkoloni pada pulpa yang terkena karies sehingga menimbulkan infeksi saluran akar gigi. Berbagai penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan kedokteran, ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herbal. Pengobatan herbal memiliki keunggulan yang terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami sehingga efek sampingnya dapat ditekan sedemikian mungkin. Salah satu obat herbal yang dapat digunakan adalah bawang merah (Allium cepa L). Kandungan bawang merah yaitu allisin dan allin, flavonoid dan pektin dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang merah (Allium cepa L) dalam pembentukan zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata diameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 80% yaitu 15,6 mm. Hasil uji statistik nilai p= 0,000
GAMBARAN PENJAGAAN ORAL HYGIENE PENGGUNA ORTODONTI CEKAT PADA MAHASISWA FKG UNIVERSITAS BAITURRAHMAH ANGKATAN 2017-2019
Qurrata Akyuni Yusena;
Kornialia Kornialia;
Busman Busman
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 8, Nomor 1, Juni 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33854/jbd.v8i1.904
Introduction: Patients with fixed orthodontic devices are at risk of oral hygiene problems. Dental students are considered to have adequate knowledge and should be able to use the right and proper way to maintain their oral hygiene when having fixed orthodontic appliances. The purpose of this study was to describe the methods used by students using fixed orthodontics at the Faculty of Dentistry, Baiturrahmah University Class of 2017-2019 in maintaining their oral hygiene. Methods: This is a descriptive study using a cross-sectional approach, the research sample was 53 students from the 2017-2019 class who used fixed orthodontic appliances by using a total sampling technique. Result: Almost all respondents declared that the use of fixed orthodontic appliances made food waste easier to adhere to (43.4% always experience it and 56.6% occasionally experience it). Almost all respondents had trouble cleaning their orthodontic appliance, (20.8% always experience it and 60.4% occasionally experience it). Most toothbrush they use for daily is conventional toothbrush (52.8 %). Other oral hygiene measures used daily by patients were dental floss (11.3%), interdental brush (20.8%), and mouthwash (13.2%). Most of the respondents clean their teeth after eat (60.4%). Few respondents use toothpicks where 9.4% always use them and 47.2% sometimes use them. Conclusion: This study concludes that the number of routine use of special orthodontic toothbrushes, dental floss, interdental brushes, and mouthwash is still low, and fixed orthodontic users who use toothpicks are still found.
KADAR INTERLEUKIN-1β DALAM CAIRAN SULKUS GINGIVA PADA AKTIVASI PIRANTI ORTODONTI CEKAT
Kornialia Kornialia
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 1, Nomor 2, Desember 2014
Publisher : Universitas Baiturrahmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (63.986 KB)
|
DOI: 10.33854/JBDjbd.1
Perawatan ortodonti memberikan tekanan mekanis pada gigi, bertujuan untuk menggerakkan gigi. Pergerakan gigi secara ortodonti terjadi melalui proses remodeling tulang alveolar yang merupakan kombinasi proses resorbsi dan aposisi. Tekanan ortodonti menyebabkan keluarnya mediator inflamasi seperti interleukin-1β (IL-1β) dari ligamen periodontal dan tulang alveolar sehingga merangsang resorbsi tulang dan IL-1β merupakan salah satu biomarker resorbsi tulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar IL-1β dalam cairan sulkus gingiva pada pemakaian piranti ortodonti cekat pada waktu 0 jam, 5 menit dan 24 jam setelah pemberian tekanan mekanis. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 9 orang pasien berusia antara 19 sampai 24 tahun. Kadar IL-1β diperiksa pada 3 waktu (0 jam, 5 menit dan 24 jam), kemudian diperiksa konsentrasi IL-1β dengan menggunakan ELISA . Hasil pemeriksaan didapat rerata kadar IL-1β pada waktu 0 jam, 5 menit dan 24 jam adalah 2,105 pg/ml, 3,481 pg/ml dan 4,814 pg/ml. Uji statistik dengan t paired tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar IL-1β antara ketiga waktu yaitu antara waktu 0 jam dengan 5 menit , 0 jam dengan 24 jam dan 5 menit dengan 24 jam , dengan p>0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tekanan mekanis dari piranti ortodonti cekat menimbulkan respon inflamasi akut yang ditandai dengan peningkatan kadar IL-1β yang mencapai puncaknya pada waktu 24 jam.
PENGARUH EKSTRAK KUBIS (Brassica oleracea L. var. capitata L.) DALAM PEMBENTUKAN ZONA HAMBAT TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans PADA KARIES (In Vitro)
Nisaummahmudah Nisaummahmudah;
Kornialia Kornialia;
Nurhamidah Nurhamidah
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 2, Desember 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (101.332 KB)
|
DOI: 10.33854/JBDjbd.63
Gigi dan mulut merupakan investasi utama bagi kesehatan. Apabila kesehatan gigi dan mulut sering diabaikan, maka akan menimbulkan masalah pada gigi dan mulut maupun kesehatan secara umum. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak terjadi di masyarakat adalah karies gigi. Streptococcus mutans merupakan salah satu mikroorganisme spesifik penyebab karies gigi. Pencegahan karies dapat dilakukan dengan penggunaan bahan antimikroba yang berasal dari alam seperti kubis. Kubis (Brassica oleracea L.var capitata L.) merupakan salah satu hasil bumi Indonesia yang memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kubis dalam pembentukan zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans pada karies (invitro). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Kopertis wilayah X Padang, Sumatera Barat. Konsentrasi ekstrak kubis yang digunakan adalah 15%, 20%, 25% dan 30%. Pengujian antibakteri dilakukan dengan metode disc diffusion dengan mengukur zona hambat yang mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans oleh ekstrak kubis. Hasil penelitian diuji menggunakan uji Anova, diketahui rerata diameter zona hambat paling besar adalah pada konsentrasi 30% (16,69 mm). Nilai p-value dari hasil tes uji Anova p-value
PENGARUH BERKUMUR DENGAN SEDUHAN DAUN SIRIH MERAH TERHADAP NILAI PLAK PADA PEMAKAI PIRANTI ORTODONTI CEKAT
Kiky Zayufa Alfizia;
Kornialia Kornialia;
Sri Pandu Utami
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 1, Juni 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (67.888 KB)
|
DOI: 10.33854/JBDjbd.34
Pasien dengan alat ortodonti cekat memiliki peningkatan resiko akumulasi plak karena meningkatnya kesulitan untuk menghilangkan plak. Akumulasi plak dapat dicegah dengan pelaksanaan kontrol plak, upaya tersebut bisa secara mekanis maupun kimiawi. Penggunaan obat kumur bahan alami memiliki kelebihan karena efek terapeutik dari bahan alamai bersifat konstruktif, efek samping yang ditimbulkan sangat kecil sehingga bahan alami relatif aman dari pada bahan kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor plak sebelum dan sesudah berkumur dengan seduhan daun sirih merah ( Piper crocatum ) pada mahasiswa pemakai piranti ortodonti cekat di FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional design . Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011 yang memakai piranti ortodonti cekat pada rahang atas dan rahang bawah dengan jumlah mahasiswa sebanyak 23 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Analisis yang digunakan adalah Paired T-Test. Hasil penelitian diketahui rata-rata indeks plak sebelum (37,4) lebih tinggi dari pada sesudah berkumur dengan seduhan sirih merah (Piper Crocatum)(22,7). Hasil uji Paired T-Test diketahui bahwa nilai p value = 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan skor plak sebelum dan sesudah berkumur dengan seduhan daun sirih merah konsentrasi 50% pada pemakai piranti ortodonti cekat di FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011.
PERBEDAAN SKOR PLAK PEMAKAI PERANTI ORTODONTI CEKAT ANTARA MAHASISWA FKG DENGAN MAHASISWA FK UNIVERSITAS BAITURRAHMAH ANGKATAN 2011-2014
Intan Dery Selvia;
Kornialia Kornialia;
Yenita Alamsyah
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 2, Desember 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (76.149 KB)
|
DOI: 10.33854/JBDjbd.65
Peranti ortodonti cekat saat ini sudah banyak digunakan di masyarakat luas. Masyarakat sering tidak menyadari resiko dari penggunaan peranti ortodonti cekat. Peranti ortodonti cekat memiliki bentuk yang rumit sehingga mempermudah melekatnya plak lebih lama dan dapat meningkatkan risiko karies, gingivitis, dan kemungkinan terjadi penyakit periodontal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat perbedaan skor plak pemakaian peranti ortodonti cekat antara mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2011-2014 Universitas Baiturrahmah. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 80. Sampel berjumlah 44 orang yang terdiri dari 22 mahasiswa fakultas kedokteran dan 22 mahasiswa fakultas kedokteran gigi. Analisis data dilakukan dengan uji Independent T-test. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,200>0,05, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan skor plak pemakaian peranti ortodonti cekat antara mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2011-2014 Universitas Baiturrahmah. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa fakultas kedokteran maupun mahasiswa kedokteran gigi tidak menunjukkan perbedaan skor plak pada pemakaian peranti ortodonti cekat.