Kornialia, Kornialia
Bagian Orthodonti, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang, Padang, Indonesia

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah

PERBEDAAN KADAR INTERLEUKIN-1β DALAM CAIRAN SULKUS GINGIVA PADA AKTIVASI PIRANTI ORTODONTI CEKAT DENGAN LEPASAN Kornialia Kornialia
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v9i1.1064

Abstract

Introduction: Orthodontic treatment with both fixed and removable appliances provides mechanical stress on the teeth which aims to move the teeth. Orthodontic pressure causes the release of inflammatory mediators such as interleukin-1β from the periodontal ligament and alveolar bone thereby stimulating bone resorption and IL-1β. The purpose of this study was to determine the difference in IL-1β levels before (0 hours), 5 minutes, 24 hours and 48 hours after mechanical stress was applied between fixed and removable orthodontic appliances. Methods: This type of research is analytic observational with a comparative cross sectional approach to the fixed device user group and the removable device group. IL- levels of each group were examined at those 4 times. The concentration of IL-1 was checked using ELISA. Results: The results showed that there were no statistically significant differences in IL-1 levels between fixed and removable orthodontic appliances at 0 hours (p=0.907), 5 minutes (p=0.085), 24 hours (p=0.491) and 48 hours. (p=0.814). There was a statistically insignificant difference between the fixed and removable groups (p=0.284). Both fixed and removable devices had a pattern of IL-1 concentrations that increased at 24 hours and decreased after 48 hours, the mean level of IL-1 in the fixed device group was higher than that in the removable device group at 5 minutes (1,176±1,041). pq/ml and 0.347±0.212 pq/ml) and 24 hours (1.897±3.227 pq/ml and 0.927±0.790 pq/ml). Conclusion: From the results of the study, it can be concluded that mechanical pressure from fixed and removable orthodontic appliances causes an acute inflammatory response which is characterized by an increase in IL-1β levels which peaked at 24 hours and decreased 48 hours after mechanical pressure was applied.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK KULIT BATANG MANGGA (Mangiferaindica Linn) TERHADAP KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO PADA ANGULAR CHEILITIS Merisa Ningsih; Yenita Alamsyah; Kornialia Kornialia
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 4, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.161 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.107

Abstract

Staphylococcus aures merupakan bakteri patogen yang banyak berhubungan dengan infeksi pada rongga mulut manusia. Staphylococcus aureus dapat diisolasi dari plak pada gigi tiruan sebesar 88%. Selain itu Angular cheilitis merupakan penyakit lain yang berhubungan dengan Staphylococcus aureus. Pengobatan yang digunakan untuk infeksi rongga mulut biasanya dengan penggunaan obat kumur ataupun antibiotik. Namun saat ini banyak digunakan tumbuhan obat untuk pengobatan infeksi karena mengandung bahan yang memiliki efek samping yang lebih minimal. Salah satu dari tumbuhan yang biasa digunakan sebagai tumbuhan obat adalah kulit batang mangga (Mangifera indica Linn) karena mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang bersifat sebagai antibakteri. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium untuk mengetahui mengetahui konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum dari ekstrak kulit batang mangga (Mangifera indica Linn)terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Analisa statistik menggunakan uji Kruskal-wallis dengan nilai p= 0,000
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) TERHADAP ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN Streptococcus viridians Defni Roza; Kornialia Kornialia; Edrizal Edrizal
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 4, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.225 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.99

Abstract

Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai di rongga mulut adalah karies gigi. Proses karies gigi yang tidak dilakukan perawatan akan berlanjut mengenai ruang pulpa yang mengakibatkan terjadinya infeksi pulpa. Streptococcus viridans menginvasi dan berkoloni pada pulpa yang terkena karies sehingga menimbulkan infeksi saluran akar gigi. Berbagai penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan kedokteran, ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herbal. Pengobatan herbal memiliki keunggulan yang terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami sehingga efek sampingnya dapat ditekan sedemikian mungkin. Salah satu obat herbal yang dapat digunakan adalah bawang merah (Allium cepa L). Kandungan bawang merah yaitu allisin dan allin, flavonoid dan pektin dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang merah (Allium cepa L) dalam pembentukan zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata diameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 80% yaitu 15,6 mm. Hasil uji statistik nilai p= 0,000
GAMBARAN PENJAGAAN ORAL HYGIENE PENGGUNA ORTODONTI CEKAT PADA MAHASISWA FKG UNIVERSITAS BAITURRAHMAH ANGKATAN 2017-2019 Qurrata Akyuni Yusena; Kornialia Kornialia; Busman Busman
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 8, Nomor 1, Juni 2021
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v8i1.904

Abstract

Introduction: Patients with fixed orthodontic devices are at risk of oral hygiene problems. Dental students are considered to have adequate knowledge and should be able to use the right and proper way to maintain their oral hygiene when having fixed orthodontic appliances. The purpose of this study was to describe the methods used by students using fixed orthodontics at the Faculty of Dentistry, Baiturrahmah University Class of 2017-2019 in maintaining their oral hygiene. Methods: This is a descriptive study using a cross-sectional approach, the research sample was 53 students from the 2017-2019 class who used fixed orthodontic appliances by using a total sampling technique. Result: Almost all respondents declared that the use of fixed orthodontic appliances made food waste easier to adhere to (43.4% always experience it and 56.6% occasionally experience it). Almost all respondents had trouble cleaning their orthodontic appliance, (20.8% always experience it and 60.4% occasionally experience it). Most toothbrush they use for daily is conventional toothbrush (52.8 %). Other oral hygiene measures used daily by patients were dental floss (11.3%), interdental brush (20.8%), and mouthwash (13.2%). Most of the respondents clean their teeth after eat (60.4%). Few respondents use toothpicks where 9.4% always use them and 47.2% sometimes use them. Conclusion: This study concludes that the number of routine use of special orthodontic toothbrushes, dental floss, interdental brushes, and mouthwash is still low, and fixed orthodontic users who use toothpicks are still found.
PENGARUH BERKUMUR DENGAN SEDUHAN DAUN SIRIH MERAH TERHADAP NILAI PLAK PADA PEMAKAI PIRANTI ORTODONTI CEKAT Kiky Zayufa Alfizia; Kornialia Kornialia; Sri Pandu Utami
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 3, Nomor 1, Juni 2016
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.888 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.34

Abstract

Pasien dengan alat ortodonti cekat memiliki peningkatan resiko akumulasi plak karena meningkatnya kesulitan untuk menghilangkan plak. Akumulasi plak dapat dicegah dengan pelaksanaan kontrol plak, upaya tersebut bisa secara mekanis maupun kimiawi. Penggunaan obat kumur bahan alami memiliki kelebihan karena efek terapeutik dari bahan alamai bersifat konstruktif, efek samping yang ditimbulkan sangat kecil sehingga bahan alami relatif aman dari pada bahan kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan skor plak sebelum dan sesudah berkumur dengan seduhan daun sirih merah ( Piper crocatum ) pada mahasiswa pemakai piranti ortodonti cekat di FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional design . Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011 yang memakai piranti ortodonti cekat pada rahang atas dan rahang bawah dengan jumlah mahasiswa sebanyak 23 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Analisis yang digunakan adalah Paired T-Test. Hasil penelitian diketahui rata-rata indeks plak sebelum (37,4) lebih tinggi dari pada sesudah berkumur dengan seduhan sirih merah (Piper Crocatum)(22,7). Hasil uji Paired T-Test diketahui bahwa nilai p value = 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan skor plak sebelum dan sesudah berkumur dengan seduhan daun sirih merah konsentrasi 50% pada pemakai piranti ortodonti cekat di FKG Universitas Baiturrahmah angkatan 2011.
PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH JERUK PONTIANAK (Citrus Nobilis L Var Microcarpa) DALAM PEMBENTUKAN ZONA HAMBAT TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans Ainul Mardiah; Yenita Alamsyah; Kornialia Kornialia
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 4, Nomor 1, June 2017
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.869 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.93

Abstract

Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling sering dijumpai di masyarakat. Faktor yang dapat memicu terjadinya karies gigi salah satunya bakteri Streptococcus mutans. berbagai cara untuk mencegah terjadinya karies salah satunya dengan menggunakan bahan alami yaitu ektsrak kulit buah jeruk Pontianak (Citrus nobilis L var microcarpa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit buah jeruk Pontianak (Citsrus nobilis L var microcarpa) dalam pembentukan zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian true eksperimental designs kemudian hasil dianalisa dengan mengunakan uji ANOVA. Ekstrak kulit jeruk Pontianak (Citrus nobilis L var microcarpa) dengan konsentrasi 5%, 15%, 25%, 35% diuji aktivitas antibakterinya terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dengan menggunakan metode disc difussion. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak kulit jeruk Pontianak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans, dimana rata-rata diameter zona hambat yang paling besar pada kosentrasi 35% (11,3 mm) dengan kategori zona hambat kuat, sedangkan diameter zona hambat yang paling kecil pada kosentrasi 5% (8,4 mm) dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat aktivitas ekstrak kulit buah jeruk Pontianak (Citrus nobilis L var microcarpa) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.