Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Rancang Bangun Oil System untuk Turbocharger Gas Turbine Engine Dengan Inducer Diameter 1,75 Inch Noval Dwi Kurnianto; Wira Gauthama; Zulham Hidayat
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol 14 No 01 (2021): Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi
Publisher : Politeknik Penerbangan Indonesia Curug

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54147/langitbiru.v14i01.408

Abstract

Manufacturing of gas turbine engine was started by identification of some components and systems involve in building the gas turbine engine. A turbocharger which consist of turbine and compressor as the main part was taken to make a turbine and compressor in Gas turbine engine. Those component is also the essential part of the machine. To operate the gas turbine engine, it is important to design some system such as Oil system, fuel System, Ignition System, combustion chamber, and others. In this design project the writer obtains the task to design the oil system that fit and suitable for this type of gas turbine engine. Any issue related to this design such as how to decide the viscosity of the oil, calculate critical pressure of bearing, calculate mass of the oil fluid, head pressure of the pump and reservoir capacity. The final outcome of this design is correct supply of the oil flow which is used to lubricate shaft bearing in gas turbine engine. This system also prevent the machine from over heating that can degrade components of the engine due to metal to metal contact. From the final calculation found 37 psi oil pressure is needed to lubricate shaft bearing and can maintain the continuous operation of the engine.
Evaluasi Konteks Dalam Penerapan Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Part 66/147 European Aviation Safety Agency di Politeknik Penerbangan Wira Gauthama; Lilies Esthi Riyanti
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol 15 No 02 (2022): Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi
Publisher : Politeknik Penerbangan Indonesia Curug

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54147/langitbiru.v15i02.730

Abstract

Penelitian ini berdasarkan kebutuhan terhadap struktur kurikulum dan pembelajaran yang tepat program Direct Approval European Aviation Safety Agency (EASA) Part 66/147 Program Studi Teknik Pesawat Udara (TPU) Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug pada Tahun 2020. Perbedaan fundamental struktur kurikulum dan pembelajaran EASA dengan standar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan untuk Prodi TPU PPI Curug diduga menyebabkan proses dan hasil pembelajaran program EASA second site tahun 2013 sampai 2018 tidak optimal, terukur dari hasil audit internal dan hasil EASA examination. Perbedaan modularisasi, tata cara pembelajaran praktik, durasi mata ajar dan durasi pembelajaran untuk capaian pembelajaran yang hampir setara dengan standar Civil Aviation Safety Regulation (CASR 147) di Prodi TPU. Implementasi kurikulum dan pembelajaran dengan memasukkan silabus EASA Part 66 dalam mata kuliah Prodi diimplementasikan dalam pembelajaran Program D III TPU Angkatan ke-12, Angkatan ke -13 dan Angkatan ke-14. Hasil examination dinilai tidak memenuhi target karena rerata hasil ujian pertama menunjukkan 81 % taruna gagal untuk mendapatkan nilai passmark. Hipotesis peneliti kegagalan tersebut disebabkan adopsi kurikulum EASA belum diimplementasikan secara tepat dalam pembelajaran konvensional Prodi dan perlu direkonstruksi ulang tepat untuk memberikan dampak pembelajaran standar EASA. Tools untuk menganalisis program tersebut menggunakan model CIPP (Stufflebeam, Daniel F, 2000 hlm.282) yang dapat diterapkan untuk evaluasi konteks dalam pembelajaran. Data diperoleh dari internal audit, hasil EASA examination, studi literatur dokumen terkait serta wawancara terhadap dosen dan taruna yang terlibat dalam program second site serta pembanding dari Politeknik PPSDMPU dengan approval AMTO 147. Data hasil evaluasi konteks diolah secara kuantitatif dan kualitatif melalui metode Mixed Method Research (Creswell dan Clark, 2000) secara concurrent triangulation untuk mendapatkan gambaran yang utuh permasalahan dan hipotesis. Temuan penelitian memperlihatkan perlunya penyesuaian terhadap program penngembangan speciality knowledge dan experience bagi pengajar, fasilitas belajar yang sudah mengalamai downgrade, komposisi teori dan praktik dalam kurikulum, kebutuhan belajar taruna, kebutuhan pasar global dan regulasi domestik, dukungan stake holder internal, kedalaman dan keluasan bahan kajian dan buku referensi. Hasil evaluasi konteks tersebut menjadi dasar hipotesis rekonstruksi struktur kurikulum baru yang sesuai dengan lingkungan pembelajaran yang mengakomodasi semua standar yang berlaku baik EASA part 66/147, CASR 147 dan standar nasional pendidikan dengan optimal.