Muhammad Zainuri
Department of Oceanography, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sebaran Konsentrasi Fosfat di Muara Sungai Sengkarang dengan Pendekatan Model Matematika 2 Dimensi Talitha Rahma Damayanti; Aris Ismanto; Elis Indrayanti; Muhammad Zainuri; Lilik Maslukah
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.12691

Abstract

Sungai Sengkarang merupakan salah satu sungai terbesar di Kabupaten Pekalongan yang alirannya membawa limbah rumah tangga maupun limbah industri dari aktivitas warga sekitar. Limbah tersebut banyak berkontribusi terhadap masukan nutrien ke dalam perairan, salah satunya adalah fosfat. Di perairan muara, fosfat akan didistribusikan oleh pengaruh pasang surut. Kondisi tersebut mengakibatkan kenaikan konsentrasi fosfat dimana fosfat merupakan salah satu unsur yang memberikan efek terhadap kesuburan perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa model pola sebaran konsentrasi fosfat di muara Sungai Sengkarang oleh pengaruh arus pasang dan surut menggunakan pendekatan model matematika 2 dimensi. Penelitian ini dibagi dalam dua proses pengolahan data yaitu tahap pengambilan sampel lapangan dan pemodelan menggunakan software Delft3D. Tahap pemodelan distribusi fosfat menggunakan modul hidrodinamika flow untuk memodelkan arah dan kecepatan arus laut, kemudian dilanjutkan simulasi model sebaran fosfat. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi fosfat di Muara Sungai Sengkarang memiliki range nilai antara 2,9x10-3 – 3,9 x 10-3 mg/L. Pola sebaran konsentrasi fosfat searah dengan pergerakan pola arus yang terjadi di perairan baik pada kondisi pasang maupun surut.
Studi Kandungan dan Sebaran Klorofil-a Untuk Menentukan Fishing Ground Potensial Berdasarkan Kesuburan di Perairan Pekalongan, Jawa Tengah Namira Yunita Prasasti; Muhammad Zainuri; Dwi Haryo Ismunarti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 4 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i4.15597

Abstract

Wilayah perairan Kota Pekalongan mempunyai potensi perikanan yang cukup tinggi dengan hasil tangkapan yang ditampung pada Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Namun demikian, kegiatan perikanan tangkap tersebut masih disumbang oleh perikanan tradisional yang membutuhkan data-data serta teknologi untuk pendugaan daerah fishing ground potensial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan klorofil-a (sebagai indikator kesuburan) serta persebarannya untuk penentuan zona fishing ground potensial di perairan Pekalongan, Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif, dimana data primer berupa kandungan klorofil-a yang diambil secara in-situ pada tanggal 11 Agustus 2021. Pada saat bersamaan juga dilakukan pengumpulan data hasil tangkapan ikan di TPI Wonokerto, Pekalongan. Data klorofil-a in-situ selanjutnya akan ditumpang susun dengan data klorofil-a dari citra MODIS. Kedua data tersebut selanjutnya ditumpang susunkan dengan data hasil tangkapan ikan di perairan Pekalongan. Data-data tersebut selanjutnya dilakukan interpolasi, dan digunakan untuk mengetahui zona fishing ground di perairan Pekalongan, Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan klorofil-a di perairan Pekalongan, Jawa Tengah menunjukkan kisaran diantara 0,68632 mg/m3 - 7,11238 mg/m3 dengan pola sebaran dari arah tenggara menuju ke barat laut. Hasil tangkapan ikan rata-rata menunjukkan kisaran diantara 9 - 48 kg dengan pola sebaran yang sejalan dengan kandungan klorofil-a. Hasil analisis peta sebaran klorofil-a in-situ di wilayah perairan Pekalongan menunjukkan pola yang sama dengan pola sebaran klorofil-a dari satelit MODIS dimana arahnya dari arah garis pantai menuju laut, dari tenggara menuju ke arah barat laut, yang terkait dengan arah angin, dan kondisi lingkungan maupun musim.
Pemetaan Wilayah Tangkapan Ikan Menggunakan Parameter Oseanografi di Perairan Kabupaten Batang Kukuh Adhy Prasetya; Muhammad Zainuri; Dwi Haryo Ismunarti
Indonesian Journal of Oceanography Vol 5, No 1 (2023): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v5i1.15557

Abstract

Perairan pada wilayah Kabupaten Batang dengan panjang garis pantai 12 mil merupakan salah satu sumber penghidupan bagi penduduk yang bermata pencaharian nelayan. Klorofil a menjadi salah satu parameter oseanografi yang penting dalam penentuan wilayah penangkapan ikan. Klorofil merupakan pigmen dari fitoplankton, yang nilainya menunjukkan tingkat kesuburan perairan. Konsentrasi klorofil a yang tinggi menjadi faktor penentu wilayah penangkapan ikan.  Suatu wilayah perairan yang dapat digunakan untuk daerah penangkapan ikan   adalah daerah yang dicirikan dengan tingginya kandungan klorofil-a. Faktor lain untuk menentukan wilayah penangkapan ikan adalah suhu permukaan laut (SPL), dimana SPL berpengaruh terhadap migrasi, distribusi dan keberadaan ikan. Penelitian bertujuan memetakan wilayah penangkapan ikan dengan menggunakan variable klorofil-a dan SPL. Penelitian menggunakan citra Sentinel-3 OLCI lv1 dan SLSTR lv2 yang memiliki resolusi spasial sebesar 300 m x 300 m dan resolusi waktu per jam. Data berupa bulanan pada tahun 2021. Penentuan dearah fishing ground dengan overlay antara citra klorofil- a dan SPL. Pengolahan data menggunakan bantuan program SNAP (Sentinel Applications Platform) 8.0 dengan metode C2RCC (The Case 2 Regional Coast Colour). Hasil pemetaan wilayah potensial tangkapan ikan menunjukkan bulan/waktu dengan daerah potensial terluas terjadi pada bulan Juli dan Agustus, sedangkan paling sedikit terjadi pada bulan Januari dan Pebruari Rata-rata berat hasil tangkapan ikan dari daerah yang diperkirakan potensial lebih besar 121,42 kg dibanding daerah yang diperkirakan tidak potensial.Kata kunci: Klorofil-a, SPL, daerah Tangkapan Ikan, Perairan Kabupaten Batang The waters in the Batang Regency area, with a coastline of 12 miles, are a source of livelihood for residents whose livelihood is fishing. Chlorophyll a is one of the important oceanographic parameters in determining fishing areas. Chlorophyll is a pigment of phytoplankton, whose value indicates the level of water fertility. The high concentration of chlorophyll a is a determining factor for fishing areas. An area of water that can be used for fishing grounds is an area characterized by a high content of chlorophyll-a. Another factor to determine the fishing area is sea surface temperature (SST), where SST affects the migration, distribution and presence of fish. The research aims to map fishing areas using chlorophyll-a and SST variables. This study used Sentinel-3 OLCI LV1 and SLSTR LV2 images which have a spatial resolution of 300 m x 300 m and hourly time resolution. The data is monthly for 2021. Determination of the fishing ground area by overlaying between chlorophyll-a and SST images. Data processing uses the help of the SNAP (Sentinel Applications Platform) 8.0 program with the C2RCC (Case 2 Regional Coast Color) method. The results of the mapping of potential fish catch areas show that the months/times with the largest potential catch areas occurred in July and August, while the fewest occurred in January and February. which is not considered potential.Keywords: Chlorophyll-a, SST, Fishing Ground, Batang Regency Waters
Karbon Organik Total dan Fosfat pada Sedimen Dasar Muara Sungai Genuk, Semarang Hudiya Izzatul Iman; Muhammad Zainuri; Alfi Satriadi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i1.21563

Abstract

Muara Sungai Genuk merupakan wilayah yang mengalami degradasi karena keberadaan limbah sehingga warna air sungai berubah menjadi kehitaman dan mengandung bahan beracun. Kegiatan domestik, perikanan, dan aktivitas manusia menyumbangkan buangan limbah yang tidak sedikit dan menimbulkan pencemaran air. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui konsentrasi. hubungan dan klasifikasi karbon organik total dan fosfat pada sedimen dasar di Muara Sungai Genuk, Semarang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dan deskripstif berdasarkan pengambilan sampel in-situ pada 25 Oktober 2021. Pengamatan dilakukan terhadap 10 stasiun, menyebar dari muara ke lepas pantai. Analisis dilakukan di Laboratorium Geologi Oseanografi, FPIK dan Laboratorium Teknik Lingkungan, FT Undip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Karbon Organik Total (KOT) dalam sedimen dasar di 10 stasiun yang diambil berkisar antara 4.64% – 14.09%. Hal ini terkait dengan terendapkannya limbah dalam bentuk bahan organik, dan fosfat dari degradasi limbah tersebut ke dalam sedimen. Keterkaitan KOT dengan jenis sedimen dasar memiliki nilai koefisien korelasi r = 0.5357, menunjukkan bahwa konsentrasi KOT memiliki kaitan yang cukup dengan jenis sedimen dasar lanau, akibat dari suplai limbah yang mengandung bahan organik secara terus menerus dan mudah terikat dengan sedimen dasar halus. Sedimen dasar yang dijumpai pada Muara Sungai Genuk didominasi lanau akibat interaksi fisika-kimia perairan dan terendapkan dalam sedimen.
Studi Sebaran Klorofil-A Berdasarkan Keterkaitan Dengan Parameter Kualitas Air di Perairan Muara Sungai Kalikuto, Kabupaten Kendal Galang Sandi Timur; Muhammad Zainuri; Sri Yulina Wulandari
Indonesian Journal of Oceanography Vol 6, No 1 (2024): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v6i1.16886

Abstract

Perairan Muara Sungai Kalikuto merupakan wilayah perairan yang dipengaruhi oleh Sungai Kalikuto. Muara sungai banyak membawa bahan organik yang berasal dari limbah dari aktivitas manusia di daratan, seperti limbah rumah tangga, budidaya ikan dan juga aktivitas industri. Perairan muara mempunyai fungsi sebagai daerah percampuran, yang dapat menyebabkan daerah tersebut menjadi suatu perairan yang subur, namun memiliki dinamika yang cukup kompleks. Klorofil-a merupakan salah satu parameter kesuburan perairan terkait dengan proses fotosintesa yang dilakukan oleh fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai serta persebaran dan dinamika klorofil-A di Perairan Muara Sungai Kalikuto. Pada penelitian ini variabel tersebut dilakukan pengamatan secara in situ di lapangan, yang selanjutnya dibuat peta persebaran dan dihubungkan dengan parameter kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan klorofil-a pada perairan ini memiliki nilai konsentrasi dengan kisaran nilai 2,87 – 13,50 µg/l dan dengan nilai rata-rata 8,75 µg/l. Persebaran klorofil-a di Perairan Muara Sungai Kalikuto memliki konsentrasi tinggi pada daerah dekat pantai dan muara, serta lebih tinggi nilainya pada bagian Timur. Dinamika klorofil-a memiliki nilai yang bervariasi dan dapat dipengaruhi oleh masukan nutrien dari darat, lokasi titik stasiun, dan arus.