Muhammad Fashihuddin
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Telaah Hukum Poligami di Indonesia dalam Kajian Qiyas Muhammad Fashihuddin
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena poligami sering terjadi di Indonesia dan selalu dijadikan sebagai problem dalam urusan keluarga. Secara praktik, pernikahan poligami yang asalnya legal (mubah) berubah menjadi tindakan yang tidak baik yang cenderung mendatangkan bahaya dan mafsadat. Akan tetapi, landasan hukum tersebut masih belum ditemukan sehingga menuntut untuk dianalogikan dengan problema hukum lainnya yang terdapat dalil yang melandasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan kajian poligami yang masih perlu disempurnakan hingga tercapailah pembahasan yang komprehensif dan kompleks, khususnya dengan pendekatan ushul fiqh. Penelitian ini tergolong jenis penelitian kualitatif normatif dengan menggunakan pendekatan konseptual ushul fiqh yang dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi dan dianalisis menggunakan qiyas sebagai pisau analisisnya. Penelitian ini menjawab dua rumusan masalah: Pertama, poligami yang terjadi di Indonesia cenderung memberikan dampak negatif bagi pelakunya. Hal demikian tidak lepas dari tindakan dan respon dari berbagai aspek, baik dari sisi agama, hukum, sosial, dan psikologi. Kedua, poligami dikaji melalui qiyas dapat dianalogikan dengan pernikahan yang didasari ketidak mampuan laki-laki memenuhi hak istri yang mengarah pada hukum haram dengan menemukan kesamaan illat berupa timbulnya madarat dan mafsadat sehingga dihukumi haram.
Aktualisasi Tindakan Kebiri Kimia bagi Pelaku Kriminal Pedofilia: Antara Fiqh Jinayat dan HAM Muhammad Fashihuddin; Aunur Rofiq; Suwandi
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 7: Juni 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Violence is a criminal act that threatens humanity and injures vital human rights. Moreover, the child is the main target. This kind of violence needs to be followed up as well as possible so that the same violence does not occur. Therefore, this paper is intended to contribute to the construction of thought from the point of view of fiqh jinayat and human rights. This study uses a normative qualitative method with a fiqh jinayat approach and human rights as a research perspective. The results of this study include: a) chemical castration in fiqh jinayat is classified as a sanction that is not based on syarak rules. This is because castration itself is not strictly legalized by the Shari'a. Therefore, chemical castration cannot be applied, so that it can be applied to the realm of adultery which results in whipping or stoning, homosexuality which results in death, or the trial which consequents punishment; b) chemical castration is very contrary to human rights, both based on the constitutional version of humanity and Islam. This injures human rights, because chemical castration does not actually have a positive effect on the perpetrator, but has a negative effect with quite fatal consequences. Therefore, IDI is reluctant to be the executor of this action, because it violates the medical code of ethics.