Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN GEOSLOPE/W 7.12 Handayani, Tri; Wulandari, Sri; Wulan, Asri
Prosiding KOMMIT 2014
Publisher : Prosiding KOMMIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kestabilitas lereng berkaitan dengan kelongsoran yang merupakan prosesperpindahan massa tanah secara alami dari tempat yang tinggi ke tempatyang lebih rendah. Kestabilan lereng dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitujarak muka air tanah , sudut kemiringan lereng, nilai kuat geser tanah danjenis tanah lapisan penyusunnya yang memiliki nilai kohesi dan sudut geserdalam yang berbeda . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipengaruh muka air tanah terhadap kestabilan lereng, sehingga dapatmengetahui stabil atau tidaknya suatu lereng yang ditampilkan dalam bentuknilai faktor keamanan. Tahapan dari proses analisis kestabilan lereng inidilakukan dengan menggunakan metode Fellenius, Bishop dan Janbu yangdalam process analisisnya menggunakan software GEOSLOPE/W. Parameteryang di gunakan yaitu sudut geser dalam  , Kohesi c, dan berat jenistanah  . Berdasarkan hasil analisis dengan ketiga metode tersebut diperolehnilai faktor keamanan yang termasuk kedalam lereng stabil yaitu lereng 1 danlereng 4 dengan FK = 2,523 – 3,705 . Lereng 2 tergolong lereng kritisdengan FK 0,065 – 1,203 , dan lereng 3 tergolong labil 0, 625 – 0,710 . Jarakmuka air tanah terhadap bidang dasar kelongosoran juga dapatmempengaruhi kestabilan suatu lereng, semakin jauh jarak muka air tanahterhadap bidang dasar kelongsoran dan semakin dekat jarak muka air tanahterhadap tanah permukaan lereng , maka semakin kecil nilai faktorkeamanannya. Begitu pula sebaliknya semakin dekat jarak muka air tanahterhadap bidang dasar kelongsoran dan semakin jauh jarak dari permukaanlereng, maka semakin besar nilai faktor keamanannya.
METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL UNTUK PILE CAP PADA LANTAI BASEMENT Fathurohman, Wowo Afif; Wulan, Asri; Handayani, Tri
Prosiding PESAT Vol 6 (2015)
Publisher : Prosiding PESAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pile cap merupakan salah satu elemen penting dari suatu struktur. Hal ini dikarenakan pile cap memiliki peranan penting dalam pendistribusian beban struktur ke tiang pancang untuk kemudian diteruskan ke dalam tanah. Pile cap digunakan sebagai pondasi untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur yang berada di atasnya. Tujuan dari pembuatan pile cap agar lokasi kolom benar-benar berada dititik pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan dan perhitungan material yang dibutuhkan didalam pembuatan pile cap pada pondasi gedung Sudirman Suites Hotel and Apartment terletak di Jalan Sudirman kav. 36 Jakarta Pusat. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan peninjauan langsung proses pelaksanaan pembuatan Pile Cap. Pondasi yang digunakan adalah pondasi bored pile, sehingga dibutuhkan pile cap untuk menggabungkannya. Secara keseluruhan terdapat 20 pile cap dengan 11 jenis yang berbeda, sedangkan pada zona 1 hanya terdapat 4 pile cap. Pada pelaksanaan pekerjaan pile cap digunakan metode konvensional, sedangkan pekerjaan bekisting pile cap digunakan metode tradisional dengan menggunakan multipleks bukan menggunakan batako. Material yang dibutuhkan untuk pile cap pada zona 1 lantai basement 5 adalah 13,322 lembar multipleks, 0,507 m3 balok kayu, 1,857 m3 pasir, 28,167 Sak semen, 338,000 liter air, 114,751 m3 beton ready mix, dan 25.191,284 Kg besi tulangan.
KINERJA SISTEM DRAINASE TATA AIR KAWASAN ARJUNA UTARA KECAMATAN KEBON JERUK Wulan, Asri; Putro, Haryono
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 11, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSebagian besar wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat berupa daratan rendah denganbeberapa bagian berada di bawah permukaan laut (dpl) kondisi ini merupakan salahsatu faktor penyebab tingginya resiko genangan air yang terjadi pada musim penghujan.Pada sisi lain wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat juga banyak dilalui sungai (kali),yaitu antara lain Kali Mookevart, Kali Angke, Kali Sekretaris, Kali Grogol, KaliCengkareng Drain dan Kali Banjir Kanal. Genangan banjir selalu menimbulkankerugian yang tidak sedikit, baik dari aspek fisik, sosial dan ekonomi. Untuk itu dalampenanganan masalah drainase dan penanggulangan banjir suatu kawasan, diperlukanpengembangan sistem pengendalian banjir, normalisasi/sungai dan pembangunanwaduk-waduk atau polder untuk penampungan air. Kinerja ini juga harus dapatmenghasilkan konsep rancangan sistem tata air terpadu dan terkoordinir yangmelibatkan semu pihak dari hulu ke hilir. Sehingga hasil kajian ini dapat dijadikanrujukan/pedoman sistem tata air bagi elemen masyarakat, Pemerintah dan pihak-pihaklain yang akan melakukan kegiatan pembangunan baik parsial maupun simultanterhadap Kawasan Arjuna Utara Kecamatan Kebon Jeruk.AbstractMost areas of West Jakarta City Administration of low land with some parts are belowsea level (asl) of this condition is one of the factors causing the high risk pool of waterthat occurs during the rainy season. On the other hand the area of West Jakarta CityAdministration is also widely traveled river (times), among other Mookevart Kali, KaliAngke, Secretary Kali, Kali Grogol, Kali and Kali Cengkareng Drain Flood Canal.Floodwaters do not always cause a little damage, either from physical, social andeconomic. For it in handling the problem of drainage and flood an area, required thedevelopment of flood control system, the normalization / rivers and building dams forwater reservoirs or polders. This performance should also be able to produce the conceptdesign of a system of integrated and coordinated water involving fictitious parties fromupstream to downstream. So that the results of this study can be used as a reference /guideline for the waterworks system of society, government and other parties who willperform construction activities either partially or simultaneously to the Northern RegionDistrict of Kebon Jeruk Arjuna.
IDENTIFIKASI PERAN GENDER DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR DI KOTA DEPOK Wulan, Asri; Suprapto, Heri
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 11, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya air merupakan salah satu yang sangat penting bagi kehidupan di berbagai wilayah Indonesia terutama di pulau Jawa. Kebutuhan sumber daya air yang terus meningkat tidak dapat diimbangi oleh siklus air yang relatif tetap, sehingga hal itu menimbulkan perubahan lahan akibat tekanan aktifitas dari penduduk. Peran gender merupakan kunci yang sangat penting, hal tersebut berdasarkan atas kenyataan bahwa wanita dan pria dibedakan sehingga disebut peran gender. Peran gender berkaitan erat dengan pembagian kerja. Selain itu diperlukan adanya penyadaran bahwa pembangunan harus ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan prioritasnya bagi pria dan wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran-peran dan tanggung jawab, hambatan dan prioritas-prioritas berdasarkan gender dalam perencanaan dan operasional terhadap pengembangan sumber daya air. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Data-data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang berhubungan dengan peran gender. Setelah itu, data diproses menggunakan SPSS.
Analisis Kandungan Mineral Pasir Pantai Tanjung Pasir Kota Tangerang Menggunakan Difraksi Sinar-X Ellysa, Ellysa; Pranata , Andi Asnur; Handayani, Tri; Suprapto, Heri; Andayani, Relly; Wulan, Asri
Jurnal Ekonomi Teknologi dan Bisnis (JETBIS) Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ekonomi, Teknologi dan Bisnis
Publisher : Al-Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/jetbis.v2i1.25

Abstract

Identifikasi kandungan mineral pada tanah merupakan hal yang sangat penting agar dapat mengetahui sifat tanah. Salah satu teknik untuk mengetahui mineral yang terkandung pada tanah dapat dilakukan dengan mengunakan alat X-Ray Diffraction (XRD). Tanah pasir merupakan tanah yang tersebar cukup banyak di wilayah Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan mineral Tanah pasir pantai Tanjung Pasir. Sampel tanah pasir pantai Tanjung Pasir diambil pada titik pengambilan sampel yang terletak pada 6o00’54,5”S; 106o40’51,5”E. Uji kandungan mineral dilakukan setelah uji sifat fisik tanah berupa uji kadar air tanah dan uji gradasi saringan. Kandungan mineral pada sampel tanah di uji di Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir - BATAN (Badan Tenaga Nuklir Nasional) yang berlokasi di Serpong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan mineral dalam tanah pasir pantai Tanjung Pasir dapat disimpulkan bahwa tanah pasir tersebut mengandung Magnetite (Fe2+Fe3+2O4) sebesar 62,1 % dan kandungan mineral Quartz (SiO2) sebesar 37,9 %.
Perencanaan Pondasi Borepile Pada Jembatan, Studi Kasus : Jembatan Utama Cisadane Wulan, Asri; Pujiawati, Krismonika; Kusumaningrum, Jennie
Jurnal Sains dan Teknologi (JSIT) Vol. 3 No. 1 (2023): January-April
Publisher : CV. Information Technology Training Center - Indonesia (ITTC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jsit.v3i1.479

Abstract

The most important part in a bridge construction is the foundation. Bore pile foundation is planned for 2 abutments and 5 piers. The entire foundation uses a diameter of 1 meter with a depth of 20-30 meters. Calculation of axial bearing capacity using the reese and wright method produces a single pile axial bearing capacity of 268.090 - 470.697 tons. The efficiency of the pile group using the Converse-Labarre method and the axial bearing capacity of the pile group is 5870,246 - 33176,233 tons. Single pile settlement using a semi-empirical method and resulted in a decrease of 50,100 - 59,490 mm. The settlement of the pile group used the vesic method and resulted in a decrease of 6,627 - 13,302 cm. consolidation decrease using the coefficient of volume change and resulted in a decrease of 104,024-576.047 mm with a time of 5,694-26,731 years. The calculation of lateral bearing capacity and pile deflection using the Broms method resulted in the lateral bearing capacity of the pile group of 3024-20580 tons and deflection of 1.485-5.888 mm. foundation reinforcement using the reference of SNI 2847-2019. Longitudinal reinforcement using 10D32 and stirrup reinforcement D16-50 and D16-75. Pile cap planning refers to SNI 2847-2019, resulting in a pile cap thickness of 1.5-4 meters. The X direction and Y direction reinforcement used are D32-150 for the pier and D32-150 and D25-150 for the abutment. The calculation of the cost budget plan uses the unit price analysis method and the resulting total cost is 73.574.031.053.
PERENCANAAN FONDASI BORED PILE UNTUK TANAH GRANULER PADA GEDUNG APARTEMEN 10 LANTAI DI BOGOR Wulan, Asri; Ellysa, Ellysa; Handayani, Tri; M.H, Andi Asnur Pranata; Andayani, Relly; Laksono, Alya Tasya Putri
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.1761

Abstract

The construction of an apartment building that is used as a residential community has stages of construction work that will support the building to remain strong, stable and safe. Planning a building construction can not be separated from the planning of the foundation that must be calculated and designed properly to support the working load without experiencing shear failure and excessive settlement to ensure the stability of the building. The purpose of this plan is to design a bored pile foundation for the construction of a 10 floors apartment in Bogor. Based on the results of soil investigations in the planning area in Bogor, West Java, it was found that the type of soil was dominant granular soil. In the calculation of the foundation planning using a circular bored pile foundation type with a diameter of 0,7 meters at a depth of 18 meters. Calculation of the axial bearing capacity of single and group piles using the Reese & Wright and Converse- Labarre methods. Calculation of pile settlement using the semi-empirical method and the Vesic method. Calculation of lateral bearing capacity using the Broms method. Based on the calculation results, the bearing capacity of the foundation permit is 113,542 tons with the many piles needed as 132 piles. The pile subsidence in the group is 10,770 cm for the 6 pile group and the largest lateral pile deflection is 1,470 mm. The foundation uses 14D19 longitudinal reinforcement and D16-54 shear reinforcement and pile cap dimensions of 1,1 m – 4,5 m with a thickness of 0.9 m. Budget Plan The cost of planning the bored pile foundation for a 10 floors apartment building in Bogor, the total cost is Rp. 3,160,217,000.000 with a foundation price per pile of Rp. 15,626,817.010.
Analisis Kuat Tekan Beton Menggunakan Limbah Organik sebagai Material Substitusi Semen Handayani, Tri; Sulardi, Sulardi; Wulan, Asri; Putri, Nazwa Adiesta Kurnia; Lestiyono, Sidik
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3419

Abstract

Beton merupakan salah satu material yang dominan digunakan dalam bidang konstruksi. Beton terbentuk dari semen, agregat dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah. Semen berfungsi menjadi bahan pengikat utama yang menghubungkan partikel pasir, kerikil dan bahan tambahan lainnya dalam campuran beton. Namun proses pembuatan semen memberikan dampak  terhadap lingkungan yaitu menghasilkan polusi yang akan mengganggu kelestarian lingkungan (Bunyamin, 2023). Beberapa inovasi sudah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut diantaranya penggunaan material penyusun beton yang terus dikembangkan untuk menciptakan beton ramah lingkungan. Penggunaan limbah organik dengan sifat yang hampir mirip dapat dilakukan seperti cangkang telur, kulit kopi, abu sekam padi, cangkang kerang dara, abu ampas tebu dan abu eceng gondok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kekuatan tekan beton yang paling kuat dari keenam material substitusi semen, dengan persentase bahan pengganti semen 5% dan 10%. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm x 30 cm dan di uji kuat tekannya pada usia 28 hari, dimana pada usia tersebut kekuatan beton sudah 99%. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bahan subtitusi paling baik dan ramah lingkungan dengan kuat tekan yang tinggi adalah abu sekam padi dengan variasi persentase 5% yaitu 28,60 MPa dan abu cangkang kerang dara pada variasi persentase 10% yaitu 31,75 MPa.