Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Karakteristik Pertumbuhan Perkembangan Remaja dan Implikasinya Terhadap Masalah Kesehatan dan Keperawatannya Wulandari, Ade
Jurnal Keperawatan Anak Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja, adalah kelompok penduduk yang berusia 10-19 tahun (WHO). Banyak hal yang menarik bila kita membahas tentang kelompok ini antara lain: jumlah populasi yang cukup besar, keunikan dalam pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun sosial di mana mereka memasuki masa yang penuh dengan storm and stress, yaitu masa Pubertas. Masalah kesehatan pada kelompok remaja lebih kompleks. Banyak data menunjukan bahwa masalah kesehatan remaja berawal dari perilaku yang berisiko. Beberapa ciri yang khas dari perkembangan remaja dapat dilihat bahwa masa awal remaja adalah tahap dimana remaja mengalami krisis karena adanya perubahan cepat yang memunculkan sesuatu yang dirasakan baru dan berbeda pada aspek fisik maupun psikososial mereka. Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam mencegah bertambah meningkatnya perilaku berisiko pada anak remaja dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan peran pengasuhan oleh keluarga. Disamping peran keluarga, peran pemerintah juga penting dalam upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan remaja, termasuk didalamnya adalah peran perawat dalam memberikan pelayanan pada remaja harus berorientasi pada tujuan yang didasarkan pada karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja.
PENANGANAN DIARE DI RUMAH TANGGA MERUPAKAN UPAYA MENEKAN ANGKA KESAKITAN DIARE PADA ANAK BALITA Wulandari, Ade
Jurnal Health and Sport Vol 5, No 2, 2012
Publisher : JURNAL HEALTH AND SPORT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.94 KB)

Abstract

Penatalaksanaan diare akut (tanpa darah) yang dapat dilakukan di rumah tangga bertujuan mencegah dehidrasi dan malnutrisi. Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dari mau menjadi mampu (aspek practice). Gerakan pemberdayaan merupakan salah satu strategi dalam promosi kesehatan. Pencegahan terjadinya dehidrasi pada anak diare dapat dilakukan mulai dari rumah tangga dengan memberikan oralit osmolaritas rendah. Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare. Promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam tata laksana diare secara komprehensif dan rasional di tingkat rumah tangga merupakan salah satu intervensi keperawatan yang perlu dilakukan dalam rangka menekan angka kesakitan dan kematian karena diare khususnya pada anak Balita.
Bathing Neonatal in Bimanese Tradition and Its Implication Toward Health Wulandari, Ade; Haris, Abdul
Media Keperawatan Indonesia Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.002 KB) | DOI: 10.26714/mki.1.2.2018.20-24

Abstract

Background: Child care practices and parenting are still influenced by some habits that are considered as the basic needs of individuals or groups called cultures. An interesting phenomenon is the practice of newborn care by Bimanese by following tradition that is inherited from generation to generation. These child care practices include self-care hygiene of newborns, known as Kandeu Li, i. Kandeu Li'i is the tradition of bathing the baby for a long time, even the child gets shiver and cyanosis. Objective: to get a description of the tradition of self-care of newborns by Bimanese. Methods: data were obtained through descriptive study conducted in the working area in the Asakota Public Health Service  of Bima City on 25 families who were taking care of newborns encountered in the research period. Data collection was carried out by interview and observation method. Result: Observation results showed that 80% of respondents soaked the baby more than 10 minutes when the baby was bathed, 84% of the respondents did an additional tradition after the baby was bathed. The results of the interviews revealed that the majority of respondents said they follow the tradition of bathing the baby from inherited tradition and the reason of the respondent soaked the baby and did an additional tradition after bathing is to make baby can sleep more soundly and not easily surprised. Conclusion: Tradition and beliefs of most Bimanese about the newborn's self-care hygiene has high risk and harmful for the health and safety of the baby. Suggestion: As part of a professional health worker, the nurse needs to conduct home visits for families who will have babies to prepare parenting skills.
PENINGKATAN PERAN KADER KESEHATAN DALAM DETEKSI DINI RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER DENGAN JAKARTA KARDIOVASKULER SKOR Martiningsih, Martiningsih; Wulandari, Ade
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.907 KB) | DOI: 10.12928/jp.v4i1.1431

Abstract

Penyakit kardiovaskular (PKV) adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah yang dapat dicegah terutama pada kelompok berisiko. Pencegahan  perilaku berisiko dan merubahnya menjadi perilaku yang menunjang kesehatan melalui edukasi menjadi penting dalam upaya preventif jangka panjang yang terus berkelanjutan dan bersinergi dengan program yang menunjang kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi deteksi dini risiko PKV bagi kader kesehatan. Kegiatan dilaksanakan di Desa Penapali Kecamatan Woha Kabupaten Bima-NTB pada 19 kader kesehatan, pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 26-27 Oktober 2019 berupa penyuluhan kesehatan tentang deteksi dini risiko penyakit kardiovaskuler menggunakan Jakarta kardiovaskuler skor (JKS) melalui media leaflet dilanjutkan demonstrasi pengukuran tekanan darah,tinggi badan, berat badan dan menghitung indeks massa tubuh serta diskusi penggunaan JKS untuk mengetahui besarnya risiko PKV. Karakteristik kader kesehatan yang mengikuti kegiatan penyuluhan semuanya adalah perempuan, pada kelompok usia 21 ? 45 tahun. Penilaian risiko pada kader kesehatan menunjukkan hasil semua peserta dapat melakukan pengukuran dan hasil penilaian dengan JKS pada kelompok kader menunjukkan 100%  kader pada kelompok risiko rendah PKV namun temuan lain mengindikasikan bahwa faktor risiko terbanyak adalah pada indeks massa tubuh melebihi normal (overweigh dan obesitas 55,6%). Kedepannya peran kader perlu ditingkatkan melalui kelas edukasi  dan program edukasi  berkelanjutan.
Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar dan Keterampilan Tindakan Recovery Position Pada Kader Siaga Bencana Trinurhilawati Trinurhilawati; Martiningsih Martiningsih; Rini Hendari; Ade Wulandari
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal) Vol 1, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.966 KB) | DOI: 10.32807/jkt.v1i1.31

Abstract

Menghadapi kondisi kegawatdaruratan seperti saat terjadinya bencana alam, menuntut individu dan kader yang menemukan korban untuk memberikan pertolongan segera. Penolong diharapkan memiliki pengetahuan serta keterampilan dalam memberikan bantuan hidup dasar, utamanya kader Tim Siaga Bencana kelurahan/TSBK yang telah mendapatkan pelatihan dan simulasi manajemen disaster dan bantuan hidup dasar. Namun kegiatan yang telah dilaksanakan belum dievaluasi tentang pengetahuan serta keterampilan dalam tindakan recovery position. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan bantuan hidup dasar de ngan keterampilan dalam tindakan recovery position pada kader TSBK di Kota Bima. Dalam penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling dengan jumlah sampel 38 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil uji statistik Spearman Rank menunjukan nilai signifikansi (p value 0,000), α= 0,05 dengan nilai r=0,614, maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara pengetahuan bantuan hidup dasar dengan keterampilan dalam tindakan recovery position pada kader TSBK di Kota Bima. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui peran kader dalam masyarakat setelah terjadinya bencana alam.
DAMPAK PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT DI DESA SUMBER JAYA KECAMATAN SIAK KECIL Ade Wulandari; Henny Indrawati; Almasdi Syahza
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 7, No 2 (2020): EDISI 2 JULI-DESEMBER 2020
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research was conducted to determine the impact of the oil palm plantations on the education level of the community in Sumber Jaya Village. The research population is people who have oil palm plantations (farmers) and live in Sumber Jaya Village, amounting to 166 people. The sample was determined by using purposive sampling technique, so that a sample of 117 people who met the criteria was obtained. The data collected consisted of land area, educational level of children produced by farmers, expenditure and income of farmers using questionnaires and documentation. The data collected were analyzed by finding the development of oil palm plantations. Have the impact of chi square analysis. Research result on the level of education. Based on the result of the analysis with the help of the SPSS program, it is known that the chi square value is 114,054 sig 0,000 and the chi square value Table 77,93.Key Words: Oil palm plantation, level of education
IMPROVING STUDENTS 'CAPABILITIES TO MAXIMIZE, NEGOTIATING AND REALIZING NURSING PRACTICES NEONATUS BASED ON BIMA CULTURE THROUGH THE APPLICATION OF SUNRISE MODEL IN PKM ASAKOTA BIMA CITY: ACTION RESEARCH Ade Wulandari; Ati Sulianty
Jurnal Kesehatan Prima Vol 10, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Prima
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v10i1.36

Abstract

Abstract : Health nursing practice is a form of service to increase the degree of public health. By following the standards of nursing practice, a practitioner of nursing provides nursing care for clients as a whole in the aspect of biopsikososiokultural. A preliminary study undertaken through interviews with students of level III status of Bhima's DIII of nursing has been implementing the practice of Clinic Nursing Child II note that many found beliefs and practices of neonatal health care by the community based on tradition. Against the beliefs and practices of health care a newborn based on tradition, there are a few that can harm health and according to the beliefs of students in ways that do not comply with the concept of nursing that they get through coursework. This research is qualitative research using the method of the approach action researh. With menerapakan the Sunrise model through action research expected to identified problems faced by students in performing cross cultural nursing and care between the researcher and participants can together determine the method of solving the problem. The data in this study were obtained through interviews, observation and discussion in the Conference between the researcher and participants of the mini and more data analysis is intended to diagnose the problem and formulate a method of solving them follow the action research cycle. Research is conducted within one semester i.e. the semester even-numbered school year 2014/2015, which is the month of may until June 2015. Participants in this research is a student semester IV in Nursing Clinical Practice courses Children.
STIGMA PETUGAS KESEHATAN TERHADAP PASIEN HIV/AIDS DAN PROBLEM SOLVING Martiningsih Martiningsih; Abdul Haris; Ade Wulandari
Jurnal Kesehatan Prima Vol 9, No 2 (2015): Jurnal Kesehatan Prima
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v9i2.68

Abstract

Abstract: HIV/AIDS is a disease which attacks the immune system and becomes pandemic in the entire region of Indonesia. The disease, in the last few years, shows the worrying increase of incidence number.The reported cumulative number of HIV by December 2013 is 127.416, while AIDS is 52.348 cases and the number of deaths caused by HIV/AIDS is 9.585 cases (Kemenkes RI, 2013). According to the cause of world population death in 2030, generally, the death caused by infectious disease decrease, while the death caused by HIV/IDS is continuous to increase. AIDS is still a scary thing to many people. In addition to medical reason, there are also many stigma attached to AIDS patients. Stigma towards AIDS patients also occurs in health service because the officer is afraid of getting infected by HIV when he/ she is treating the patients and it becomes an obstacle to the patients in getting the critical treatment and service treatment. The aim of this writing is to observe several references about the factors that influence the stigma towards HIV/AIDS patients.Some of the factors are being underestimated and getting bad judgment, the patient are not given the guarantees to obtain another facility, labeling to the patients, the excessive use of personal protective equipment to the patients, the incomplete HIV test, the inadequate pre and post counseling, there is no confidentiality guarantee of the test results to the family and medical staff who do not treat the patients, and the rejection of treatment.The efforts that can be done to decrease the stigma are assessing and increasing the knowledge and attitude towards HIV to the whole medical professionals, creating a secure working environment for medical staffs, using the participation and partnership approach, and conducting researches.
Sistem Informasi Geografis Pelaku Usaha UMKM Di Kota Baturaja Wulandari, Ade; RiaImro’atus.S1; ReifalindraA.P; Khoirunissa, Meiza; Pujianto
JSI (Jurnal sistem Informasi) Universitas Suryadarma Vol 12 No 2 (2025): JSI (Jurnal sistem Informasi) Universitas Suryadarma
Publisher : Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35968/jsi.v12i2.1438

Abstract

Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah sebuah platform berbasis teknologi yang dirancang untuk memetakan dan mengelola data spasial yang berkaitan dengan lokasi dan profil pelaku UMKM. Salah satu tujuan Sistem ini berfungsi adalah untuk membantu pelaku usaha dalam mengidentifikasi distribusi geografis UMKM, potensi pasar, aksesibilitas, serta kebutuhan pendukung di Kota Baturaja. Dengan SIG, data UMKM dapat divisualisasikan dalam peta digital, sehingga memudahkan warga Baturaja mengatahui berbagai titik lokasi-lokasi pelaku usaha UMKM. Sistem ini juga memungkinkan integrasi dengan data demografi dan infrastruktur, sehingga informasi yang dihasilkan dapat lebih kaya dan relevan. Implementasi SIG untuk UMKM diharapkan mampu meningkatkan daya saing pelaku usaha kecil, membantu pemerataan ekonomi lokal, serta mendukung pengembangan UMKM secara berkelanjutan Di Kota Baturaja. Penelitian ini memperkenalkan inovasi dalam penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dikembangkan khusus untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Baturaja. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada integrasi SIG dengan data demografi dan infrastruktur lokal, sehingga memungkinkan visualisasi data yang lebih kaya dan relevan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis bagi pelaku usaha. Selain itu, sistem ini juga memberikan solusi untuk mengidentifikasi distribusi geografis UMKM dan mengoptimalkan potensi pasar secara efisien, yang belum pernah diimplementasikan secara spesifik di daerah Baturaja. Konsep ini berpotensi untuk diadaptasi ke daerah lain, sehingga dapat mendukung pengembangan UMKM secara berkelanjutan di berbagai wilayah.