Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Dosis Yang Berbeda Menggunakan Minyak Cengkeh (Eugenia aromatic) Terhadap Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila (Oreochoromis niloticus) Darmawati Darmawati; Aliyas Aliyas; Ika Wahyuni Putri; Andi Arifudin
Jago Tolis : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 1, No 1 (2021): JANUARI
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui dosis minyak cengkeh yang baik terhadap lama waktu pingsan benih ikan nila dan untuk mengetahui dosis minyak cengkeh yang terbaik terhadap kelangsungan hidup benih ikan nila. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari tiga perlakuan dan empat ulangan yaitu perlakuan (P1) Pemberian dosis 0.15% minyak cengkeh (P2) Pemberian dosis 0.20% minyak cengkeh (P3) Pemberian dosis 0.25% minyak cengkeh. Wadah pembiusan menggunakan ember plastik yang berisi 4 liter air Pembiusan dengan minyak cengkeh dilakukan dengan memasukan benih ikan nila kedalam ember plastik yang berisi 4 liter air yang mengandung minyak cengkeh dengan dosis yang berbeda lalu mengamati proses pemingsanan benih ikan nila menggunakan stopwatch, sebelumnya telah diukur, DO dan suhu air yang di dalam ember plastic lalu dilakukan pembiusan. Setelah benih ikan nila selesai di bius, selanjutnya benih ikan nila di angkat dan di masukkan kedalam kantong k yang diisi air 1 liter dan 10 ekor benih ikan nila, selanjutnya kantong plastic dimasukkan kedalam Styrofoam, lalu benih ikan dibawah dengan kendaraan (mobil) sambil mengamati lama waktu pingsannya, lalu setelah ikan sadar ikan di pelihara di kolam beton berukuran 3 X 4 m, yang sudah di skat sebanyak 3 sekatan menggunakan waring dan kelangsungan hidup 3% dari  biomassa ikan dengan pemberian pakan 2 kali sehari pada pagi dan sore. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis minyak cengkeh 0.25% menunjukan lama waktu pingsan benih ikan nila rata-rata 105.25 (menit) dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila rata-rata 85%.Kata kunci : ikan nila, dosis minyak cengkeh, lama waktu pingsan          
Growth Performance of Tilapia Fed with Feed Containing Moringa Leaf Meal and Shrimp Meal Suardi Laheng; Dwi Utami Putri; Ika Wahyuni Putri; Darmawati Darmawati; Farida Igirisa; Pina Pina
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 11 No. 2 (2022): JAFH Vol. 11 No. 2 June 2022
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v11i2.23736

Abstract

The research objective of this study was to determine the impact of feed enrichment using Moringa leaf meal and shrimp meal on the growth performance of Tilapia. The initial weight of experimental fish was 6.10 ± 0.55 g/ head. The treatments given were Treatment A (feed without Moringa leaf meal and shrimp meal), Treatment B (commercial feed + 20% shrimp flour), Treatment C (commercial feed + 10% Moringa leaf meal + 20% shrimp meal), and Treatment D (commercial feed + 20% Moringa leaf meal + 20% shrimp meal). In total, there were 4 treatments with 3 replications each. Fish rearing lasted for 40 days. The results showed that the treatments had no effect on amount of feed consumption, protein efficiency ratio, specific growth rate, feed efficiency, survival rate, coefficient of variation and hepatosomatic index (p>0,05), but had an effect on the amount of protein consumption and body protein (p<0, 05). In conclusion, the enrichment of feed containing Moringa leaf meal and shrimp meal had no effect on the growth performance of Tilapia.
Analisis Total Volatile Base (TVB) dan Uji Organoleptik Nugget Ikan Dengan Penambahan Kitosan 2,5% Darmawati Dalle; Hasnah Natsir; Seniwati Dali
Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA) Vol. 4 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Chemical Analysis
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ijca.vol4.iss1.art1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kitosan 2,5% pada nugget ikan melalui analisis Total Volatile Base (TVB) dan uji organoleptik. Analisis TVB terdiri dari tahap ekstraksi, destilasi dan titrasi. Sedangkan uji organoleptik menggunakan beberapa parameter yaitu uji kenampakan, aroma, tekstur, dan cita rasa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penambahan kitosan 2,5% dapat memberi daya tahan pada nugget ikan hingga jam ke-24 dengan nilai TVB 21,79 mg-N/100g pada penyimpana suhu 27 °C. Sedangkan penyimpanan pada suhu 5 °C dapat memberi daya tahan hingga jam ke-72 dengan nilai TVB 13,43 mg-N/100g. Hasil uji organoleptik menunjukkan nugget ikan masih sangat disukai. Oleh karena itu, nugget ikan yang melalui proses pengawetan dengan penambahan kitosan 2,5% masih memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
Development of Gold Nanoparticle (AuNP)-based Colorimetric Aptasensor for Penicillin G Detection Darmawati Darmawati; Apon Zaenal Mustopa; Bugi Ratno Budiarto; Siti Irma Rahmawati; Fauzia Nurul Izzati; Rikno Harmoko; Endang Saepudin; Anis H. Mahsunah
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol. 54 No. 4 (2022)
Publisher : Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2022.54.4.13

Abstract

Antibiotics are chemical or biological substances that have the ability to kill pathogens selectively. Currently, high-performance liquid chromatography (HPLC) is used routinely in the detection of antibiotics. However, the cost of analysis and running time are bottlenecks for HPLC to be used for routine tests to detect antibiotics. Alternative methods need to be developed to overcome this issue. In this study, the development of a penicillin G specific biosensor by using a DNA aptamer and gold nanoparticles (AuNPs) was done. Optimal aptasensor conditions were achieved with the concentrations of NaCl and aptamer at 0.25 M and 2 μM, respectively. An aptasensor of this type showed LOD for penicillin G at 3 mg/L and was able to detect penicillin G in the range of 3 to 27 mg/L. The established aptasensor showed specific sensitivity toward penicillin G after testing with several antibiotics, i.e., ampicillin, kanamycin, chloramphenicol, and erythromycin. The aptasensor could detect the presence of penicillin G from culture medium of wild-type, ultraviolet irradiation mutant, gamma irradiation mutant, and ultraviolet irradiation and gamma irradiation mutant strains of P. chrysogenum, at detection concentrations of 9.75 ± 0.004; 25.25 ± 0.005; 37.5 ± 0.005; and 45 ± 0.004 mg/L, respectively.
Penggunaan Getah Pepaya (Carica papaya L) Dalam Identifikasi Formalin Pada Bakso Daging Sapi Di Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli Darmawati Darmawati; Nursamsi Nursamsi; Nur Eni Nur; Remita Remita
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 3, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v3i1.247

Abstract

Bakso merupakan produk olahan pangan dengan bahan dasar daging yang digemari oleh masyarakat. Dalam mengantisipasi adanya bahan tambahan pangan yang berbahaya pada suatu produk, maka perlu dilakukan deteksi secara sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kandungan formalin jajanan bakso daging sapi di Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif berupa uji deteksi formalin menggunakan getah pepaya dan daya simpan bakso. Sampel bakso yang digunakan sebanyak 13 sampel yang diperoleh dari 4 pedagang bakso gerobak dan sebanyak 9 pedagang bakso yang memiliki warung menetap di Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. Pemeriksaan kualitatif dilakukan menggunakan pereaksi getah pepaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan getah pepaya dalam deteksi formalin jajanan bakso daging sapi di Kecamatan Baolan yang diambil dari 13 pedagang bakso bahwa tidak satupun bakso mengandung formalin. Selain itu, uji daya simpan menunjukkan bahwa bakso hanya bertahan selama 24 jam dalam kondisi baik.Kata kunci: bakso, formalin, getah papaya, carica papaya L.
Identifikasi Boraks pada Bakso Sapi: Kajian Fisikokimia dan Daya Simpan Darmawati; Henrik; Sri Oktaviyani
Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/jstp.v4i1.1992

Abstract

Boraks merupakan salah satu bahan kimia berbahaya yang tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam makanan. Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang berbahaya jika dikonsumsi akan memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kandungan boraks pada jajanan bakso daging sapi di Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif berupa uji deteksi kandungan boraks menggunakan tepung kunyit dan uji daya tahan penyimpanan bakso sebagai uji konfirmasi penegasan deteksi kandungan boraks. Total 13 sampel bakso yang dianalisis, sebanyak 9 sampel bakso diperoleh dari pedagang bakso dengan warung menetap, sedangkan 4 sampel lainnya diperoleh dari pedagang bakso gerobak. Pemeriksaan kualitatif berupa uji deteksi boraks menggunakan tepung kunyit dan tusuk gigi. Pengamatan ciri fisik dilakukan melalui uji daya simpan bakso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak satu pun bakso yang terdeteksi mengandung boraks dari jajanan bakso daging sapi yang diambil dari pedagang bakso di Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli.