Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Rancangan Campuran Lapis Pondasi Atas Kelas A Menggunakan Material Ex. Sungai Lewara Desa Balane Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah: Design of Class A Upper Foundation Mix Using Ex. Lewara River, Balane Village, Kinovaro District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province Rahmat Jaya; Hasanuddin Hasanuddin; Wahiduddin Basry
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 3: MARET 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i3.2311

Abstract

Sungai Lewara adalah salah satu sungai yang ada di Desa Balane Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki sumber material yang cukup potensial sebagai bahan material campuran lapis pondasi atas (base course) kelas A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui sifat fisik dan sifat mekanik material Ex. Sungai Lewara dan untuk membuat formulasi campuran lapis pondasi atas kelas A dengan menggunakan material Ex. Sungai Lewara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Dimana, metode ini merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil atau data dari variable-variable yang diteliti. Berdasarkan hasil uji sifat fisik terdiri dari pengujian abrasi batu pecah, butir bidang pecah, gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat, berat jenis masing-masing agergat, dan penyerepan air pada agregat, serta hasil uji sifat mekanik terdiri dari pengujian kepadatan berat dan CBR laboratorium menunjukkan material Ex. Sungai Lewara memenuhi Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan Jembatan Divisi 5 Tentang Lapis Pondasi Agregat. Kemudian, dari percobaan rancangan komposisi campuran berdasarkan metode coba-coba (trial and error) diperoleh komposisi campuran agregat sebesar 20,00 % untuk batu pecah 1 1/2’’ (2-3 cm), 25,00 % untuk batu pecah 3/4’’ (1-2 cm), 20,00 % untuk batu pecah 3/8’’ (0,5-1 cm), dan 35,00 % untuk agregat halus yang diperkirakan lolos saringan No. 4 (4,75 mm) dengan persentase kandungan fraksi agregat sebesar 63,35 % untuk fraksi agregat kasar, 30,60 % untuk fraksi agregat halus, dan 6,05 % untuk fraksi filler.
Value of Surface Rule Coefficient (C) in Uwemanje Village, Kinovaro District, Sigi Regency Tirtha Ayu Paramitha; Abdur Rauf; Hasanuddin; Rafiuddin Nurdin; Livawanti; Sri Rahmatia
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 5 No. 3: July 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v5i3.3775

Abstract

Along with the increasing population growth, the demand for water and land needs also increases. So it tends to cause changes in land use, especially forests, which will affect the water system function of a watershed. This shows that there is a need for conservation efforts to maintain the sustainability of the watershed and its water availability. Land use is a reflection of human activities on land. Land use can be detected based on the land cover. Flood disasters occur due to land use that is not suitable for its designation. Changes in land use result in changes in surface water runoff which can be known based on the coefficient of surface runoff. The greater the rain that occurs, the greater the surface flow, resulting in floods and landslides. The Uwemanje sub-watershed is a hydrological regulator as well as a source of irrigation water for the villages of Porame, Binanngga, Baliase, Boya Baliase, Padende, Sibedi and Uwemanje Alone. The Uwemanje sub-watershed has a very important role in life, especially the daily needs of the Uwemanje community as well as agriculture, animal husbandry and plantations. To find out whether the hydrological characteristics of the Uwemanje sub-watershed are getting better or worse, the flow trend of the Uwemanje sub-watershed can be seen by calculating the runoff coefficient (C), by first analyzing the discharge and rainfall. This research was conducted from April to June 2022 in Uwemanje Village, Kinovaro District, Sigi Regency, and Central Sulawesi Province. The method used to determine the value of the runoff coefficient (C) is the rational method. Based on the observations and measurements made in this study, the results showed that the area of the Uwemanje Village watershed was 12,470,000 m², daily discharge was 12,966.57 m³, rainfall was 0.07893 meters, and the runoff coefficient (C) was 0.0013. The hydrology of the water catchment area (DTA) of the Uwemanje Village is still in a stable condition, which means that the forest with its function as a water regulator has not experienced high physical disturbances.
Pengaruh Beban Berlebih terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan (Studi Kasus: Ruas Jalan Yos Sudarso): The Effect of Excessive Loads on the Design Life of Road Pavement (Case Study: Jalan Yos Sudarso) Hasanuddin; Dewi Ayu Setiawati; Agil Tri Anggoro
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i11.4312

Abstract

Jalan adalah prasarana utama yang memiliki peranan penting bagi kelancaran transportasi darat. Seiring dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang melintas di ruas jalan tersebut menyebabkan berbagai kendala, salah satunya adalah kerusakan pada bagian konstruksi jalan tersebut, penyebab kerusakan itu contohnya karena beban kendaraan dengan muatan berlebih (overload). Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi pengaruh umur rencana perkerasan jalan akibat sering dilalui kendaraan dengan beban berlebih (overload). Tujuan dilakukannya untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh beban berlebih terhadap umur rencana jalan pada perkerasan lentur (flexible pavement) di ruas jalan Yos Sudarso, Kota Palu. Data yang digunakan berupa data primer yaitu survei lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang dilakukan secara langsung dilokasi penelitian yang berlangsung selama 4 hari (senin, jumat, sabtu, dan minggu). Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait, yaitu Balai Pelaksana Jalan Nasional XIV Palu. Adapun perhitungan persentase nilai VDF akibat beban berlebih, perhitungan nilai Cumulative Equivalent Axle Load (CESA) dan penurunan umur rencana menggunakan metode AASHTO 1993. Berdasarkan analisa nilai Cumulative Equivalent Axle Load (CESA) pada kondisi normal maka umur sisa perkerasan diperkirakan akan berakhir pada tahun ke-10. Sedangkan dengan adanya penambahan beban sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 70% terjadi pengurangan umur rencana yang sangat signifikan, yakni sebesar 2,536 tahun, 4,397 tahun, 5,761 tahun, 6,764 tahun, 7,511 tahun, dan 8,440 tahun dari umur rencana 10 tahun dengan persentasi masing-masing beban sebagai berikut 25,364%, 43,968%, 57,615%, 67,637%, 75,105%, dan 84,401%. Jika dihitung dengan kondisi beban berlebih, maka umur perkerasan hanya mampu bertahan selama 7,464 tahun, 5,603 tahun, 4,239 tahun, 3,236 tahun, 2,489 tahun, dan 1,560 tahun. Maka diperlukan program penanganan berupa pemeliharaan (rehabilitasi) atau evaluasi lanjut terhadap kondisi perkerasan jalan.
Analisis Produktivitas Penggunaan Alat Berat Terhadap Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Pondasi Atas Konstruksi Jalan Pada Pekerjaan Preservasi Jalan Bungku-Bahodopi- Batas Sultra: Analysis of the Productivity of the Use of Heavy Equipment on the Implementation of Foundation Layer Work on Road Construction on the Bungku-Bahodopi Road Preservation Work - Southeast Sulawesi Border Hasanuddin; Eko Widodo; Nirwana Sari Devy
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 1: JANUARI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i1.4611

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat selalu membawa perubahan karakteristik transportasi, baik sarana maupun prasarana transportasi. Khususnya jalan Bungku-Bahodopi-Batas Sultra dalam wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terjadi kerusakan tidak sepanjang ruas jalan melainkan tersebar di beberapa titik dengan panjang kerusakan bervariasi antara 1 Km-2 Km, dengan jarak tiap titik kerusakan bervariasi disepanjang kec. Bahodopi. Permasalahan produktivitas alat berat, yang berpengaruh terhadap waktu penyelesaian pekerjaan konstruksi jalan secara keseluruhan. Untuk mengatasi masalah ini perlu adanya pertimbangan kembali dalam menganalisis produktivitas alat berat untuk menunjang kelancaran produksinya, agar waktu pekerjaan dapat optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa produktivitas kombinasi alat berat yaitu excavator, wheel loader, dump truk, motor grader dan vibrator roller yang digunakan dalam pekerjaan lapis pondasi atas (LPA) pada proyek preservasi jalan Bungku-Bahodopi- Batas Sultra. Pengambilan data dilakukan pada saat mulai tahap item pekerjaan lapis pondasi atas (LPA) berlangsung. Pengambilan data yang dilakukan terbagi atas dua yaitu data primer berupa waktu siklus alat dan data sekunder berupa jenis dan umur alat. Hasil kesimpulan didapatkan produksi excavator dan dump truk pada STA 0+000–0+769 adalah 571,1 m³/hari, sedangkan motor grader dan vibrator roller sebanyak 1.107,36 m³/hari. Jumlah dump truk optimal yang harus dioperasikan untuk meminimalkan waktu tunggu yaitu sebanyak 6 unit dengan waktu tunggu selama 4,14 menit. Dibandingkan dengan kondisi di lapangan menggunakan sebanyak 7 unit dump truk dengan waktu tunggu 6,98 menit, maka selisih waktu yang didapat adalah 2,82 menit. Produksi wheel loader dan dump truk pada STA 11+375–13+125 adalah 1.461,7 m³/hari, sedangkan motor grader dan vibrator roller sebanyak 1.125 m³/hari. Jumlah dump truk optimal yang harus dioperasikan untuk meminimalkan waktu tunggu yaitu sebanyak 6 unit dengan waktu tunggu selama 3,3 menit. Dibandingkan dengan kondisi di lapangan menggunakan sebanyak 7 unit dump truk dengan waktu tunggu 1,56 menit, maka selisih yang didapat 1,74 menit.