Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perencanaan Pondasi pada Pembangunan Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palu Basry, Wahiduddin; Hasan, Hajatni; Jamaluddin, Jamaluddin
Siimo Engineering Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2277.015 KB) | DOI: 10.31934/siimo.v2i1.444

Abstract

Perencanaan Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palu dibangun 3 lantai menggunakan pondasi dangkal. Dari penyelidikan tanah dengan uji sondir diperoleh kedalaman tanah keras ± 2,80 m, sehingga alternatif pondasi yang digunakan pada gedung tersebut yaitu pondasi telapak. Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan pondasi telapak dengan beberapa metode perhitungan, sehingga diperoleh dimensi yang memenuhi syarat keamanan (FS). Data yang digunakan adalah data pengujian dengan alat sondir (CPT) dan parameter tanah, berat isi tanah (γ), kohesi (c), sudut gesek tanah (f). Untuk menganalisis data sondir digunakan Metode Schmertmann dan Metode Meyerhoff. Untuk data parameter tanah yaitu Metode Terzaghi dan Metode Meyerhoff. Dari hasil perhitungan, dimensi untuk perencanaan pondasi telapak yaitu B = 1,65 m, L = 1,65 m, dan tebal pondasi, h = 0,35 m dengan nilai kapasitas daya dukung (σijin) yaitu 590,03 kN/m² (Schmertmann), 424,29 kN/m² (Meyerhoff), 447,38 kN/m² (Terzaghi), 507,22 kN/m² (Meyerhoff) pada kedalaman 1,80 m, lebih besar dari daya dukung rencana yang bekerja pada pondasi sebesar (σmaks) = 369,04 kN/m². Berdasarkan hasil perhitungan, penulangan lentur arah x dan y digunakan tulangan tarik Æ16-150, dan tekan Æ12-150. Hasil perhitungan harga satuan pekerjaan galian, timbunan dan beton bertulang pondasi telapak 1 buah pada kedalaman 1,80 m adalah Rp. 3.232.000,0.         Kata Kunci : Pondasi Dangkal, Pondasi Telapak, Kapasitas Daya Dukung, Penulangan Lentur, Harga Satuan
Perencanaan Pondasi pada Pembangunan Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palu Wahiduddin Basry; Hajatni Hasan; Jamaluddin Jamaluddin
Siimo Engineering Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/siimo.v2i1.444

Abstract

Perencanaan Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palu dibangun 3 lantai menggunakan pondasi dangkal. Dari penyelidikan tanah dengan uji sondir diperoleh kedalaman tanah keras ± 2,80 m, sehingga alternatif pondasi yang digunakan pada gedung tersebut yaitu pondasi telapak. Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan pondasi telapak dengan beberapa metode perhitungan, sehingga diperoleh dimensi yang memenuhi syarat keamanan (FS). Data yang digunakan adalah data pengujian dengan alat sondir (CPT) dan parameter tanah, berat isi tanah (γ), kohesi (c), sudut gesek tanah (f). Untuk menganalisis data sondir digunakan Metode Schmertmann dan Metode Meyerhoff. Untuk data parameter tanah yaitu Metode Terzaghi dan Metode Meyerhoff. Dari hasil perhitungan, dimensi untuk perencanaan pondasi telapak yaitu B = 1,65 m, L = 1,65 m, dan tebal pondasi, h = 0,35 m dengan nilai kapasitas daya dukung (σijin) yaitu 590,03 kN/m² (Schmertmann), 424,29 kN/m² (Meyerhoff), 447,38 kN/m² (Terzaghi), 507,22 kN/m² (Meyerhoff) pada kedalaman 1,80 m, lebih besar dari daya dukung rencana yang bekerja pada pondasi sebesar (σmaks) = 369,04 kN/m². Berdasarkan hasil perhitungan, penulangan lentur arah x dan y digunakan tulangan tarik Æ16-150, dan tekan Æ12-150. Hasil perhitungan harga satuan pekerjaan galian, timbunan dan beton bertulang pondasi telapak 1 buah pada kedalaman 1,80 m adalah Rp. 3.232.000,0.         Kata Kunci : Pondasi Dangkal, Pondasi Telapak, Kapasitas Daya Dukung, Penulangan Lentur, Harga Satuan
Peningkatan Kualitas Batako dengan Penambahan Abu Sekam Padi Wahiduddin Basry; Yusuf Amir
Siimo Engineering Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/siimo.v3i1.957

Abstract

Peningkatan daya saing produk bagi pengrajin batako terkendala kurangnya pemahaman terhadap TTG serta bahan baku batako yang berkualitas. Mallisa (2011) melakukan penelitian pada beberapa industri kecil batako di Kota Palu dan menyimpulkan bahwa di samping jumlah semen yang digunakan, banyaknya agregat kasar dalam campuran sangat mempengaruhi nilai kuat tekan batako. Putra (2016) meneliti pengaruh penambahan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian tanah liat terhadap kuat tekan batu bata merah dan menyimpulkan bahwa untuk memperoleh nilai penyerapan air minimum diperoleh pada proporsi campuran abu sekam 10% yaitu sebesar 19,73%. Untuk kerapatan batu bata merah minimum diperoleh pada proporsi campuran 10% yaitu sebesar 0,888 kg/cm3. Sedangkan kuat tekan optimum batu bata merah diperoleh pada proporsi campuran 10% yaitu sebesar 54,64 kg/cm2. Penelitian ini bertujuan mencari formulasi abu sekam padi ideal dalam campuran batako, serta berapa besar dampak penambahan abu sekam padi ke dalam campuran batako. Persentase tambahan abu sekam digunakan dalam penelitian ini : 0%, 1%, 2%, 3% dan 4% dari berat campuran adukan batako. Hasil penelitian diperoleh data komposisi abu sekam padi yang ideal digunakan sebanyak 2% dengan kuat tekan maksimum diperoleh sebesar 113,60 kg/cm2. Dampak dari penambahan abu sekam yaitu adanya peningkatan kekuatan batako menerima beban maksimum sebesar 355 KN.
Pemanfaatan Kotoran Ternak Sapi dan Abu Sekam Padi sebagai Pengganti Sebagaian Tanah Liat untuk Meningkatkan Kualitas Batu Bata Yusuf Amir; Wahiduddin Basry
Siimo Engineering Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/siimo.v3i1.958

Abstract

Penggunaan tanah liat sebagai bahan pembuatan batu bata mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan. Sedangkan kotoran ternak sapi menjadi masalah sosial, abu sekam padi yang digunakan sebatas sebagai abu gosok untuk membersihkan penggorengan walaupun tersedia melimpah. Penggantian sebagian tanah liat sebagai bahan batu bata dengan kombinasi campuran kotoran ternak sapi dan abu sekam padi diharapkan menjadi solusi masalah sosial dan lingkungan, sehingga diharapkan batu bata tersebut menjadi material maju yaitu material berkelanjutan/berkesinambungan yang aman lingkungan. Selain itu juga diharapkan penggunaan kotoran ternak sapi dan abu sekam padi mampu meningkatkan kualitas batu bata. Penelitian ini meneliti komposisi pencampuran dengan variasi kotoran ternak sapi; abu sekam; campuran tanah liat padi secara berurutan 0%; 0%; 100%, 10%; 10%; 80%, 20%; 20%; 60% dan 30%; 30%; 40%. Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh campuran terhadap fisis dan mekanis batu bata berdasarkan SNI-15-2094-2000. Sifat fisis yaitu keadaan permukaan, kesikuan, ketajaman sudut dan warna sedangkan sifat mekanis yaitu kerapatan, penyerapan air, dan kuat tekan. Hasil penelitian ini komposisi campuran 10% : 10% : 80% memenuhi syarat material sesuai SNI-15-2094-2000 baik sifat fisis maupun sifat mekanisnya, dan komposisi campuran tersebut meningkatkan kuat tekan sebesar 14,16 kg/cm2 dari 37,14 kg/cm2 menjadi 51,30 kg/cm2 dan menurunkan bobot batu bata menjadi 75,13 gram.
PKM dalam Peningkatan Kualitas dengan Penggunaan Abu Sekam Padi sebagai Pengganti Sebagian Tanah Liat di Desa Kalukubula Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah Rosmiaty Arifin; Yusuf Amir; Wahiduddin Basry
Siimo Engineering Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/siimo.v3i1.959

Abstract

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat melalui skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan menerapkan sebuah teknologi sederhana dalam upaya peningkatan mutu produk batu bata pada mitra pengrajin  dalam hal ini UKM untuk industri dengan skala kecil di desa Kaluku Bula Kabupaten Sigi, karena di daerah ini merupakan sentra pembuatan batu bata oleh masyarakat setempat dan kota Palu tetapi umumnya masih menggunakan proses pembuatan dengan metode tradisional dan bahan  yang digunakan dalam pembuatan batu bata adalah tanah liat. Permasalahan mitra adalah tanah liat yang merupakan bahan baku pembuatan batu bata yang semakin mahal harganya, sehingga perlu pengembangan pembuatan batu bata dengan menggunakan Abu Sekam Padi (ASP) sebagai pengganti sebagian tanah liat. Di samping minimnya pengetahuan teknologi bahan bangunan dalam peningkatan kualitas batu bata. Demikian pula pemasaran yang kurang maksimal, minimnya manajemen dan organisasi juga motivasi untuk pengembangan usaha. Tercapainya tujuan kegiatan tersebut dicapai dengan indikator luaran yaitu memberikan penyuluhan akan teknologi bahan bangunan bagi kelompok usaha dalam pembuatan batu bata ASP. Serta melakukan pelatihan pembuatan batu bata dengan penggunaan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian tanah liat agar lebih berkualitas. Sedangkan manajemen diberikan kepada kedua kelompok usaha melalui pendampingan manajemen berupa pemasaran hasil produksi, pengadministrasian kegiatan usaha untuk menciptakan kemandirian kelompok usaha.
Rancangan Campuran Lapis Pondasi Atas Kelas A Menggunakan Material Ex. Sungai Lewara Desa Balane Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah: Design of Class A Upper Foundation Mix Using Ex. Lewara River, Balane Village, Kinovaro District, Sigi Regency, Central Sulawesi Province Rahmat Jaya; Hasanuddin Hasanuddin; Wahiduddin Basry
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 3: MARET 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i3.2311

Abstract

Sungai Lewara adalah salah satu sungai yang ada di Desa Balane Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki sumber material yang cukup potensial sebagai bahan material campuran lapis pondasi atas (base course) kelas A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui sifat fisik dan sifat mekanik material Ex. Sungai Lewara dan untuk membuat formulasi campuran lapis pondasi atas kelas A dengan menggunakan material Ex. Sungai Lewara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Dimana, metode ini merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan hasil atau data dari variable-variable yang diteliti. Berdasarkan hasil uji sifat fisik terdiri dari pengujian abrasi batu pecah, butir bidang pecah, gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat, berat jenis masing-masing agergat, dan penyerepan air pada agregat, serta hasil uji sifat mekanik terdiri dari pengujian kepadatan berat dan CBR laboratorium menunjukkan material Ex. Sungai Lewara memenuhi Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan Dan Jembatan Divisi 5 Tentang Lapis Pondasi Agregat. Kemudian, dari percobaan rancangan komposisi campuran berdasarkan metode coba-coba (trial and error) diperoleh komposisi campuran agregat sebesar 20,00 % untuk batu pecah 1 1/2’’ (2-3 cm), 25,00 % untuk batu pecah 3/4’’ (1-2 cm), 20,00 % untuk batu pecah 3/8’’ (0,5-1 cm), dan 35,00 % untuk agregat halus yang diperkirakan lolos saringan No. 4 (4,75 mm) dengan persentase kandungan fraksi agregat sebesar 63,35 % untuk fraksi agregat kasar, 30,60 % untuk fraksi agregat halus, dan 6,05 % untuk fraksi filler.
Pengaruh Variasi Agregat Halus terhadap Mutu Batako Normal: The Effectof Fine Aggregate Variation on Normal Brick Quality Wahiduddinbasry; Anwar Dolu; Dwi Eka Putra Baso
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 2: FEBRUARI 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i2.4620

Abstract

Batako merupakan bahan bangunan yang tersusun dari komposisi semen, air dan agregat yang digunakan masyarakat sebagai pasangan dinding nonstructural.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi agregat dan variasi ukuran terhadap mutu batako normal. Penelitian ini menggunakan tiga variasi yaitu variasi A (1 semen : 4 pasir : 2 kerikil), variasi B (1 semen : 6 pasir), variasi c (1 semen : 4 pasir : 2 pasir halus) dan tiga variasi ukuran. Berdasarkan hasil penelitian nilai kuat tekan rata-rata tertinggi yaitu variasi A tipe ukuran I sebesar 94,61 kg/cm2 masuk mutu II, variasi B tipe ukuran I sebesar 54,38 kg/cm2 masuk mutu III dan variasi C tipe ukuran II sebesar 37,60 kg/cm2. Nilai kerapatan rata-rata tertinggi sebesar 1914,28 kg/cm3. Nilai penyerapan rata-rata tertinggi sebesar 8,839%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan dan penyerapan masuk pada spesifikasi mutu sedangkan kerapatan tidak masuk pada spesifikasi mutu.
PENGARUH APLIKASI SAMBUNGAN JARI DAN SAMBUNGAN MIRING TERHADAP KEKUATAN GESER BALOK LAMINASI BILAH BAMBU PETUNG Wahiduddin Basry; Atur P. N. Siregar; Gusti Made Oka
Surya Teknika Vol. 1 No. 1 (2024): Jurnal Surya Teknika Volume 1 Edisi 1 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/jst.v1i1.5502

Abstract

Sebagai salah satu bahan konstruksi alternatif yang banyak digunakan saat ini, pemakaian bambu semakin di optimalkan. Salah satu upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan bambu yaitu dengan teknik laminasi, sehingga dengan cara ini dapat diperoleh balok laminasi sesuai dengan dimensi yang diinginkan. Akan tetapi, pemakaian sambungan sulit dihindarkan pada struktur bentang panjang sehingga perlu untuk mencari jenis sambungan yang paling optimum untuk digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jenis sambungan yang paling optimum antara sambungan jari (finger joint) dengan sambungan miring (scarf joint). Bambu yang digunakan adalah bambu petung yang dibentuk bilah. Benda uji terdiri dari 3 variasi dari bahan bilah. Variasi benda uji meliputi balok laminasi bambu petung tanpa sambungan dari bahan bilah (BLP-B), balok laminasi dengan sambungan jari (BLP-BJ), serta balok laminasi dengan sambungan miring (BLP-BM). Hasil penelitian memberikan hasil bahwa aplikasi sambungan pada balok laminasi bilah bambu petung memberikan pengaruh terhadap penurunan kekuatan balok itu sendiri. Penurunan kekuatan balok rata-rata sebesar 37,61% untuk balok laminasi sambungan jari (BLP-BJ), dan penurunan kekuatan balok sebesar 48,45% untuk balok laminasi sambungan miring (BLP-BM). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa balok laminasi sambungan jari (BLP-BJ) memiliki kekuatan dalam memikul beban yang lebih tinggi dibandingkan balok laminasi sambungan miring (BLP-BM). Hal ini disebabkan aplikasi sambungan jari memiliki sifat saling mengunci dibanding sambungan miring yang memiliki kekuatan pada bidang perekat dan kemiringan sambungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa aplikasi sambungan jari lebih kuat dibanding sambungan miring untuk aplikasi sambungan pada balok laminasi. Kata kunci: Balok laminasi bambu, bilah, sambungan jari, sambungan miring