Detty Fitriany
Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Desain Kursi Berbahan Baku Rotan dari Masa ke Masa Fitriany, Detty; Jamaludin, -; Adani, Irsalina
REKA JIVA Vol 1, No 01 (2013)
Publisher : REKA JIVA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.3 KB)

Abstract

ABSTRAK   Furnitur merupakan salah satu komponen pembentuk ruang yang memiliki peran dan fungsi dan kebutuhan di dalam sebuah ruangan. Material furnitur dapat menggunakan macam-macam bahan baku yang ada, salah satunya yaitu rotan. Rotan merupakan bahan baku alami, memiliki karakteristik yang khas dan unik dari segi anyaman, kelenturan, dan konstruksi, dimana kesemuanya itu menjadi elemen estetis. Kursi rotan telah dikenal sejak zaman dahulu, dan saat ini banyak terdapat kursi rotan dengan berbagai macam desain. Saat ini furniture berbahan dasar rotan dapat beradaptasi dengan desain modern tetapi masih tetap memperlihatkan kesan alami sesuai karakteristik khasnya sehingga dapat ditempatkan sesuai dengan tema dan gaya yang diinginkan.   Kata Kunci : Kursi, Rotan, Masa ke Masa ABSTRACT Furniture is one of space-formed element that has a role, functions and needs in a room. Manufacture of furniture could use a variety of existing raw materials, one of which is rattan. Rattan is a natural raw materials that has a distinctive and unique characteristics in terms of webbing, flexibility, and construction, all of which it becomes the aesthetic elements of rattan furniture. Rattan chairs have been known since ancient times and nowadays there are lots of rattan chairs with a variety of designs. Today rattan furniture can be adapted to a modern design, while still showing a natural feel as it unique characteristic, so the rattan chairs can be placed in accordance with the desired theme and style. Keyword : Chair, Rattan, Time to Time
Model penerapan elemen Siger pada fasade dan lingkungan arsitektural di Bandar Lampung Novrizal Primayudha; Detty Fitriany
PRODUCTUM Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk) Vol 3, No 5 (2019)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.616 KB) | DOI: 10.24821/productum.v3i5.2427

Abstract

The Indonesian architectural city growth and development are strongly influenced by their heterogenity of sociocultural lives. each region produces various cultural artifacts that traditionally accommodate cultural concepts and noble values in every social activity and environmental arrangement around it. . This existence makes all provinces and regions of Indonesia have a distinctive building typology as a regional symbol that will be found at the region. The Bandar Lampung City Government has a special policy in managing city architecture by applying its cultural artifacts to every architectural environment and fostering it as a concept of regional cultural signs and symbols. Siger is one of the various regional sign concepts that emerge as an architectural sign on public buildings and their built environment in Bandar Lampung City. The implementation this concept is done with a variety of shapes and sizes that greatly affect the architectural form of the building. This inequality needs to be systematically facilitated through the search of scientific design and architecture to produce an ideal application model. This research was conducted using qualitative ethnographic research methods with analysis based on participant descriptive and argumentative observation. The study aims to identify siger as a sign of culture and reveal the relationship of application to the facade of public building architecture, through the classification of buildings. Furthermore, the design concept and the application model of Siger will be used as a proposal for the city government in managing the order of the architecture facade of public buildings and their environment in a sustainable manner.  Key words: architecture of Bandar Lampung City, Siger, model of architectural facade management
Museum Sri Baduga dalam Paradigma New Museology Fitriany, Detty
PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya Vol 1, No 1 (2016): Pra Modern, Modern, Post Modern
Publisher : Pascasarjana ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.459 KB) | DOI: 10.26742/pantun.v1i1.742

Abstract

Museum experiences a paradigm shift from the traditional museum into a modern museum then post-modern museum which gave birth to the movement of the eco-museum. As a museum established in the modern era, Museum Sri Baduga needs to adjust to the new paradigm of museology. The focus of this study is to find the suitability of the museum Sri Baduga current principles with the principles of eco-museum both physical and managerial aspects of the museum and what changes should be madeto achieve the ideal eco-museum. Methods of data collection is done with literature study and field observation. Methods of data analysis is conducted qualitatively by using the Eco-museum guidance indicator of Corsane Gerard (2006. The presentation method of data analysis is done informally in the form of a narrative. The findings in this study are the strengths and opportunities that are owned by the museum Sri Baduga to meet the principles of eco-museum that cannot be completed at this time. Keywords: new museology, Museum Sri Baduga, eco-museum
PENERAPAN IKON JAWA BARAT PADA DESAIN INTERIOR TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL KERTAJATI Yahya, Seilla Putri; Fitriany, Detty
REKAJIVA Jurnal Desain Interior Vol 1, No 3 (2023): Rekajiva, Jurnal Desain Interior
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Internasional Kertajati merupakan bandara yang memfasilitasi penerbangan khususnya untuk daerah Jawa Barat, sehingga banyak ikon Jawa Barat yang diimplementasikan pada interior dan arsitekturnya. Implementasi ini dibalut dengan sebuah gaya desain yang kemudian menciptakan sebuah estetika dan ciri khas. Bangunan terminal penumpang Bandar Udara Internasional Kertajati memiliki gaya kontemporer pada arsitekturnya dan gaya modern pada desain interiornya. Burung merak merupakan ikon yang digunakan sebagai tema utama dari Bandar Udara Internasional Kertajati, tetapi selain itu masih banyak ikon lain dari Jawa Barat yang digunakan. Penelitian terhadap bagaimana cara ikon Jawa Barat diimplementasikan ke dalam elemen interior ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian menggunakan survey dari data sekunder kondisi eksisting bangunan, teori-teori yang berkaitan, serta analisa. Hasil penelitian berupa deskripsi mengenai bagaimana cara ikon Jawa Barat diimplementasikan menggunakan gaya modern pada desain interior terminal penumpang Bandar Udara Internasional Kertajati.
PERANCANGAN MUSEUM SEJARAH MUSIK POPULER INDONESIA DENGAN PENDEKATAN ALUR PENYAJIAN KRONOLOGI DAN TEMATIK Kusuma, Audy Reza; Fitriany, Detty; Havier, Maugina Rizki
REKAJIVA Jurnal Desain Interior Vol 1, No 2 (2022): REKAJIVA Jurnal Desain Interior
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Museum adalah  wahana untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dengan cara yang lebih menarik, interaktif dan menghibur tanpa kehilangan makna dan nilai-nilai historis benda-benda yang dipamerkannya Seiring berjalannya waktu, museum semakin berkembang dan diarahkan untuk berorientasi kepada pengunjung, dituntut untuk lebih interaktif lagi dalam melibatkan partisipasi pengunjung untuk bermain dan berinterpretasi terhadap pameran dan cerita yang disajikan pada museum. Dalam merancang sebuah museum yang informatif, edukatif dan rekreatif, perlu dikaji terlebih dahulu alur cerita (storyline) pameran yang dikaitkan dengan koleksi yang dimiliki oleh museum tersebut. Dalam hal ini, Museum Sejarah Musik Indonesia yang memiliki koleksi yang dikhususkan dari karya rilisan musik popular nasional, perlu dirancang dengan alur penyajian kronologi dan tematik dibanding museum lain yang bersifat lebih umum. Penelitian ini berisi tentang konsep dan model alur penyajian materi yang digunakan dalam mengarahkan isi pameran di Museum, dengan jenis penelitian eksperimental, metode pengumpulan data bersumber dari observasi lapangan dan studi literatur. Luaran penelitian adalah implementasi alur cerita pada denah arsitektur museum yang dibagi menjadi 5 zona tematik yang dirunutkan berdasarkan era musik. Kata kunci: museum, musik populer, kronologi, tematik.
Kajian Pengalaman Pengunjung Bandar Udara Mali Alor dengan Penerapan Skenario Cerita Prolouge of Alor Kancanawiyati Putri, Sekar Mayang; Fitriany, Detty; Aribowo, Andika Dwicahyo
REKAJIVA Jurnal Desain Interior Vol 1, No 2 (2022): REKAJIVA Jurnal Desain Interior
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandara Mali Alor merupakan bandara berbasis internasional yang telah melakukan perluasan dan pembangunan melewati sayembara nusantara. Bandara Mali juga menjadi salah satu jalur transportasi yang berperan penting, terutama dengan terjadinya peningkatan kepadatan   pengunjung. Pada tinjauan perancangan desain, dilakukan beberapa tahap analisis dengan pendekatan 7 aspek, yaitu form and space, experience, building systems, place and context, user experience, dan ideas. Seluruh aspek tersebut akan menganalisa karakter masyarakat setempat dan mempelajari ragam budaya di Pulau Alor untuk meberikan solusi dari masalah yang kerap dialami pengunjung bandara. Proses Desain Interior pada Terminal Bandar Udara Mali diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai jual dari Pulau Alor sendiri yang memiliki   potensi perkembangan ekonomi setempat terutama dalam bidang pariwisata. Bagian proses   dari perancangan Interior Bandara Mali meliputi identifikasi, analisis, kajian data. Hasil dari bahasan tersebut yaitu merupakan pengembangan konsep, pemaparan alur cerita yang baru,   suasana, psikologi pengunjung, dan peningkatan fasilitas. Implementasi dari konsep desain adalah penerapan unsur budaya yang dekat dengan alam, sehingga dapat terwujudnya representasi Pulau Alor terhadap pintu atau gate sebagai sambutan selamat datang dengan memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung. Proses desain dilakukan dengan pendekatan psikologi panca indra seperti teori yang dikembangkan oleh Weinscheck (2011;2)Kata kunci: terminal bandara, Pulau Alor, budaya, alam, psikologi.
Museum Sri Baduga dalam Paradigma New Museology Fitriany, Detty
PANTUN: Jurnal Ilmiah Seni Budaya Vol. 1 No. 1 (2016): Pra Modern, Modern, Post Modern
Publisher : Postgraduate Program of Institut Seni Budaya Indonesia Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/pantun.v1i1.742

Abstract

Museum experiences a paradigm shift from the traditional museum into a modern museum then post-modern museum which gave birth to the movement of the eco-museum. As a museum established in the modern era, Museum Sri Baduga needs to adjust to the new paradigm of museology. The focus of this study is to find the suitability of the museum Sri Baduga current principles with the principles of eco-museum both physical and managerial aspects of the museum and what changes should be madeto achieve the ideal eco-museum. Methods of data collection is done with literature study and field observation. Methods of data analysis is conducted qualitatively by using the Eco-museum guidance indicator of Corsane Gerard (2006. The presentation method of data analysis is done informally in the form of a narrative. The findings in this study are the strengths and opportunities that are owned by the museum Sri Baduga to meet the principles of eco-museum that cannot be completed at this time. Keywords: new museology, Museum Sri Baduga, eco-museum