Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH KELUARGA DENGAN KEPRIBADIAN ANAK KELAS 8 DI BANDARLAMPUNG Rizki Marta Diana Amasda; El Rahmayati
Jurnal Keperawatan Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.412 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v12i2.609

Abstract

Jumlah remaja di dunia saat ini mencapai ± 1,2 milyar dan satu dari lima orang di dunia ini adalah remaja (World Health Organization, 2009). Remaja adalah generasi penerus yang mempunyai peranan penting dalam kemajuan bangsa. Remaja tidak hanya dituntut dalam kepintaran otak tetapi juga kemampuan mengendalikan emosi yang membentuk kepribadian. Hasil wawancara yang dilakukan kepada 8 orang siswa di SMPN 19 Bandar Lampung didapatkan hasil bahwa 6 siswa orang tuanya memberikan kebebasan untuk berpendapat, sedangkan 2 siswa orang tuanya selalu memaksakan kehendak kepada mereka. Enam siswa mengatakan bahwa mereka lebih suka menceritakan masalahnya kepada orang lain, sedangkan 2 siswa mengatakan lebih suka memendam ceritanya sendiri. Pada dasarnya sikap remaja yang berbeda-beda tersebut merupakan bentuk kepribadian yang dihasilkan dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anak mereka.Tujuan dari penelitian ini untuk diketahui hubungan pola asuh keluargadengan kepribadian pada anak kelas 8 di Bandar Lampung.Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan analitik dengan desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Berdasarkan hasil perhitungan sampel yang digunakan berjumlah 86 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner, dan dianalisa menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah memiliki kepribadian introvert sebanyak 57%. Setelah dilakukan uji statistik Chi Square dengan derajat kepercayaan 90% dengan nilai α (0,1) dihasilkan perhitungan p value (0,000) < (0,1) yang menunjukan bahwa ada hubungan antara antara pola asuh orang tua dengan kepribadian. Diharapkan pada pihak sekolah untuk melakukan sosialiasi kepada orang tua dan siswa fungsi bimbingankonseling sebagai tempat berkonsultasi terutama tentang kepribadian.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA WAY GELANG KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT Yoga Tri Wijayanti; Martini Fairus; El Rahmayati
Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Vol 8, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jkm.v8i1.167

Abstract

Kematian bayi maupun balita diseluruh dunia 54% disebabkan kurangnya asupan gizi. Di kabupaten Tanggamus pada tahun 2013 tercatat dari 5 kasus balita gizi buruk terdapat 1 kasus (20%) balita gizi buruk yang mengalami kematian. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pengetahuan ibu, pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan pola asuh dengan status gizi Balita di Desa Way Gelang Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus Tahun 2014. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik  acak sederhana (simple random sampling) dengan jumlah sampel 86  balita. Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juni 2014 di Desa Way Gelang Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus.  Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat 20 (23,3%) balita dengan status gizi kurang. Hasil analisis  memperlihatkan terdapat hubungan antara status gizi balita dengan variabel pengetahuan ibu tentang gizi (p=0,045; CI 95%: 1,1-12,5), pendapatan keluarga (p=0,022; CI 95%: 1,3-29 ), dan pola asuh balita (p=0,033; CI 95%: 1,2-9,9). Kepada pemerintah daerah Kabupaten Tanggamus disarankan meningkatkan upaya sosialisasi informasi multisektor kepada segenap lapisan masyarakat di Kecamatan Kota Agung Barat mengenai pengetahuan tentang gizi dan pola asuh yang baik pada balita. Perlunya meningkatkan pemberdayaan pekarangan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta memonitor para petugas kesehatan dalam penyampaian informasi kepada masyarakat mengenai pemenuhan gizi, dan pola asuh balita.