Nyimas Aziza
Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Involusi Uterus pada Ibu Postpartum Vidia Safitri Aisyah; I Gusti Ayu Mirah Widhi Sastri; Nyimas Aziza
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.241 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i2.925

Abstract

Hasil presurvey peneliti yang dilakukan di salah satu BPM Bandar Lampung didapatkan data adanya peningkatan kejadian perdarahan. Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan involusi yang tidak baik dari tahun 2015 (7,5%) dan 2016 (13,3%). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pijat oksitosin terhadap proses involusi uterus.Jenis penelitian ini adalah Ekperimental menggunakan Quasy Eksperiment dengan penilaian posttest only control group design.  Populasi penelitian ini seluruh ibu postpartum berjumlah 32 orang.Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 16 ibu yang diberi pijat oksitosin dan 16 ibu yang tidak diberi pijat oksitosin. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan cara memberikan intervensi kepada responden dan mencatatnya pada lembar check list. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan Uji-t Independen.Hasil penelitian didapatkan bahwa Involusi uterus pada ibu postpartum yang diberikan pijat oksitosin memiliki rerata 3,19 jari dibawah pusat. Involusi uterus pada ibu postpartum yang tidak diberikan pijat oksitosin memiliki rerata 1,75 jari di bawah pusat. Ada pengaruh pijat oksitosin dengan proses involusi uterus. Dengan p value 0,000 < 0,05. Peneliti menyarankan agar pijat oksitosin dapat terus dilaksanakan dalam memberikan pelayanan postnatal kepada pasien sehingga kualitas pelayanan terhadap ibu postpartum dapat meningkat dan membantu menjadi salah satu alternatif upaya dan inovasi baru dalam mengurangi angka kematian dan perdarahan yang disebabkan oleh subinvolusi.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pemeriksaan Papsmear Pada Pekerja Seks Komersial Di Lokalisasi Kota Bandar Lampung Nyimas Aziza; Mugiati Mugiati
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.009 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i1.844

Abstract

Penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit kanker serviks sangat tinggi, apalagi untuk seorang wanita yang aktivitas seksualnya sangat tinggi seperti PSK. PSK ini berisiko tinggi tertularnya penyakit hubungan seksual yang dapat merangsang servik mengalami perubahan dan mengundang kanker dan dapat memicu timbulnya kanker servik. Di Indonesia berdasarkan analisis situasi yang dilakukan oleh seorang aktivis hak-hak Anak, Setiap tahun, lebih dari 460.000 kasus terjadi dan sekitar 231.000 perempuan meninggal karena penyakit tersebut. Berdasarkan data Departemen Kesehatan (Depkes), di Indonesia terdapat 90-100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk. Setiap tahun terjadi 200.000 kasus kanker leher rahim. Kanker leher rahim mempunyai frekuensi relatif tertinggi (25,6 %) di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan pemeriksaan papsmear pada pekerja seks komersial di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan suatu strategi untuk mengatur latar belakang penelitian agar memperoleh data yang sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua pekerja seks komersial yaitu berjumlah 91 orang yang berada di Daerah Pemandangan wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Bandar Lampung tahun 2016. sampel kasus yang digunakan adalah semua pekerja seks komersial yang berada di Daerah Pemandangan dibawah wilayah kerja Puskesmas Sukaraja Bandar Lampung. Dari hasil analisis univariat diperoleh keterangan bahwa sebanyak 28,6 % (26 orang) pekerja seks komersial di Pemandangan Bandar Lampung memiliki pengetahuan yang kurang, sebanyak 74,7% (68 orang) pekerja seks komersial di Pemandangan Bandar Lampung bersikap unfavorable/tidak setuju akan pemeriksaan papsmear.. Dari hasil analisis bivariat Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan terhadap pemeriksaan papsmear dengan p-value = 0,014 dan OR=3,56, Ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap pemeriksaan papsmear dengan p-value = 0,002 dan OR=0,19.
DETERMINAN KEHAMILAN PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Nyimas Aziza; Yuliati Amperaningsih
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.283 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v10i1.331

Abstract

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada usia yang relatif muda yaitu usia kurang dari 20 tahun. Berbagai faktor penyebab terjadinya kehamilan pada remaja diantaranya yaitu kurangnya pengetahuan, sikap, kurangnya peran orang tua, pendidikan, sosial budaya, teman sebaya dan sumber informasi. Dari puskesmas Natar diperoleh data bahwa pada tahun 2012 terdapat 21 kasus (0,73%) kehamilan pada remaja dan pada tahun 2013 terdapat 31 kasus (1,08%) kehamilan pada remaja. Berdasarkan data tersebut di atas bahwa kehamilan pada remaja dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subyek penelitian adalah remaja hamil, keluarga remaja hamil, tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas puskesmas, pendidik tingkat SMA. Penelitian  ini menggunakan analisis isi (content analysis). Seluruh informan remaja  mengalami kehamilan usia kurang 20 tahun, seluruh informan remaja belum mengetahui  kehamilan remaja dan proses kehamilan yang dialami,  umumnya remaja yang mengalami kehamilan  tidak menganggap kehamilan di luar nikah dianggap hal yang sah saja,  seluruh remaja mengatakan  orangtua mereka kurang berperan dalam memberikan pengetahuan tentang kespro remaja, namun orangtua mengingatkan etika pergaulan, umumnya remaja mendapatkan pendidikan kespro remaja sangat bervariasi, umumnya remaja terpengaruh oleh IPTEK, seluruh informan remaja mengatakan dalam kehidupan sehari-hari tidak sempurna menerapkan ajaran agama, pada umumnya informan remaja menjunjung nilai-nilai moral, budaya yang ada, seluruh informan remaja mengatakan teman sebaya sangat mempengaruhi pergaulan sehari-hari,  umumnya informan remaja menyukai lawan jenis dengan usia yang bervariasi. Diharapkan bekerjasama dengan lintas sektor (pendidikan, agama, kecamatan beserta jajarannya) agar melakukan penyuluhan tentang kespro  remaja dengan menggunakan media audio visual, pembuatan leaflet. Membuat peer group remaja untuk konseling. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah (keagamaan, Pramuka, Palang Merah Remaja). Agar melakukan penelitian  di tempat lain dan melakukan penelitian mix metode (penggabungan penelitian kuantitatif dan kualitatif).  
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU USIA 45-60 TAHUN DENGAN SINDROM KLIMAKTERIUM Nyimas Aziza
Jurnal Keperawatan Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.056 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v10i2.273

Abstract

Di propinsi Lampung presentase pelayanan kesehatan pra usila dan usila pada tahun 2008 mencapai 56,84%, dan pada tahun 2009 turun menjadi 17,12%, hal ini sangat jauh dari target yaitu 70%. Data dari kecamatan Rajabasa dari jumlah lansia 4.902, yang dilayani oleh petugas kesehatan sebanyak 3.348 (68,30%). Berdasarkan profil kesehatan Kota Bandar Lampung Puskesmas Rajabasa mempunyai cakupan pelayanan kesehatan tertinggi yaitu 66,11%. Di Puskesmas Rajabasa ada 16 Posyandu, dan Posyandu paling banyak kunjunganya yaitu Posyandu Anggrek, yaitu total ada 40 kunjungan. Dari hasil prasurvey di Posyandu Anggrek, ternyata dari 10 ibu usia 45-60 tahun didapat 7 orang (70%) mengalami gangguan susah tidur, 9 orang (90%) mengalami pikun (mudah lupa). Dan ketika ditanya tentang sindrom Klimakterium hanya 3 orang (30%) yang mengetahuidan sisanya 7 orang (70%) tidak mengetahui.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Usia 45-60 Tahun dengan Sindrom Klimakterium di Posyandu Anggrek Puskesmas Rajabasa Kota Bandar Lampung tahun 2012. Penelitian ini deskriptif  korelasi dengan pendekatan cross sectional, populasi wanita usia klimakterium di Posyandu Anggrek yang berjumlah 619 orang dan sampel sebanyak 96 orang. Hasil penelitian bahwa dari 96 responden terdapat 46.9% mengalami sindrom klimakterium sedangkan 40.6% responden berpengetahuan baik. Kemudian, data yang terkumpul dianalisa dengan uji chi square, di dapatkan hasil p value 0.005, berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan sindrom klimakterium pada wanita usia 45-60 tahun di Posyandu Anggrek Puskesmas Rajabasa Kota Bandar Lampung tahun 2012. Untuk itu disarankan kepada tenaga kesehatan di Posyandu Anggrek Puskesmas Rajabasa Kota Bandar Lampungagar dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya bagi menapouse.