Kabupaten Pringsewu memiliki 11 puskesmas, 10 puskesmas rawat inap, dan 1 puskesmas rawat jalan dan memberikan pelayanan KB. Jumlah seluruh bidan yang ada di Kabupaten Pringsewu saat ini sebanyak 267 bidan dan yang memberikan pelayanan KB pada 11 puskesmas sebanyak 133 orang dan semuanya di ambil responden pada penelitian ini. Hasil pre survey pada bulan Februari 2016 yang telah dilakukan di Puskesmas Pringsewu Kabupaten Pringsewu dengan cara wawancara bebas dari 14 akseptor KB, terdapat 5 akseptor KB mengatakan sangat puas dalam pelayanan KB, 6 orang mengatakan cukup puas dalam pelayanan KB, dan 3 orang mengatakan kurang puas. Pada tahun 2015 ditemukan pula data kegagalan penggunaan KB pil yang mengakibatkan ibu menjadi hamil. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan KB oleh Bidan di wilayah kerja puskesmas Pringsewu Tahun 2016, (umur, pendidikan, lama masa kerja, kualitas pelayanan KB, sarana dan prasarana, keterampilan Bidan dalam Pelaksanaan Pelayanan KB pada akseptor baru, Pil, Suntik, Inplant dan IUD,). Jenis penelitian adalah deskriptif, jumlah populasi sebanyak 133 responden, sedangkan sampel yang di ambil 133 bidan, teknik pengambilan sampel adalah total populasi sampling, data yang di kumpulkan data primer dengan teknik observasi menggunakanchecklist dengan 3 kali observasi, di bantu oleh 10 orang enumerator. Analisis yang di gunakan dengan univariat prosentase. Hasil penelitian didapatkan dari 133 responden yang memiliki pendidikan tinggi sebanyak 100 responden (75,18%), berusia ≥25 tahun sebanyak 100 responden (75,18%), masa kerja terbanyak ≥ 10 tahun 115 responden (81,8%), kualitas pelayanan KB dengan kategori baik sebanyak 113 responden (72,7%), sarana prasarana yang lengkap 10 puskesmas ( 90,9 %), ketersediaan alat dan obat yang lengkap sebanyak 10 puskesmas (90.9%), pelayanan terbanyak dengan kategori baik pada akseptor KB baru (90,9%)., pelayanan pada KB Pil terbanyak dalam kategori kurang baik (90,9%), pada akseptor KB suntik yang kurang baik (69,9%), pada akseptor KB implant yang kurang baik (66,7%), akseptor KB IUD dengan kategori baik(72,9%).Untuk itu peneliti menyarankan kepada Dinas Kesehatan agar bekerjasama dengan instansi terkait yaitu BKKBN, dalam memberikan bantuan sarana prasarana, alat-alat kontrasepsi dan pelatihan KB bagi bidan terutama tentang konseling dengan penggunaan ABPK dan keterampilan pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang (IUD dan Inplant). Bagi Puskesmas kota Pringsewudapat memberikan himbauan pada bidan agar lebih meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar (SOP, kepada akseptor KB, Konseling/penyuluhan pada pasangan usia subur (PUS)/ masyarakat terutama tentang MKJP, (IUD dan Inplant), bekerjasama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga sehingga cakupan KB meningkat.