Rinto H. Hutapea
Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendampingan Pengembangan Kesenian Karungut Dan Musik Tradisional Sebagai Pelestarian Kearifan Lokal Masyarakat Mungku Baru Atin Supriatin; Rinto H. Hutapea; Ihsantio Ihsantio; Muhammad Rahman; Norlaila Norlaila; Putri Ambarwati; Siti Nur Ibtisamah; Vibry Prahatini; Maria Maria; Mita Damayanti; Tobie Suswoyo
SNHRP Vol. 4 (2022): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 4 Tahun 2022
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesenian karungut dan musik tradisional merupakan salah satu elemen penting dalam budaya dayak di Kalimantan Tengah. Kehadiran kesenian karungut dan musik tradisional adalah sebagai cara untuk mengekspresikan budaya, serta diciptakan untuk menjadi suatu penanda yang sebenarnya menyimbolkan kembali citra atas konsep nilai kearifan budaya secara khas suku Dayak. Tujuan utama dari pelaksanaan pendampingan ini adalah untuk mendeskripsikan perkembangan seni karungut dan musik tradisional yang dapat mendukung pelestarian kearifan lokal masyarakat Mungku Baru. Pendampingan yang dilaksanakan tidak hanya memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga dimaknai sebagai proses evaluasi agar para pemuda dapat berlatih dengan baik. Kelompok Kuliah Kerja Nyata Moderasi Beragama bekerjasama dengan warga masyarakat untuk mengaktifkan kembali seni karungut dan musik tradisional dengan melatih para remaja serta menyiapkan kader pelatih di Kelurahan tersebut. Pendampingan ini menggunakan pendekatan ABCD (Asset Based Community Development). Subyek pendampingan adalah anak-anak dan remaja. Data diolah dari hasil observasi dan wawancara. Hasil temuan menggambarkan bahwa kesenian karungut dan musik tradisional dalam kehidupan masyarakat Mungku Baru mampu menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap kesenian daerah, memupuk persaudaraan, dapat memberikan pesan kerukunan antar masyarakat sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal masyarakat setempat.