Usaha dalam meningkatkan hasil belajar siswa merupakan tanggungjawab guru dalam pembelajarannya dikelas. Upaya itu guru harus mampu menciptakan interaksi yang optimal agar seluruh siswa aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: 1) Perbedaan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest) di kelas eksperimen, 2) Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest) di kelas kontrol. Dan 3) Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional pada pengukuran akhir (posttest). Metode Penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment design tipe nonequival control group design. Penelitian dilakukan dengan objek penelitian yang terdiri dari 2 kelas, yang terdiri dari 1 sebagai kelas Eksperimen dan 1 kelas sebagai kelas Kontrol. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah uji F, N-Gain dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama terdapat Perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving pada pengukuran awal (pretes) dan pengukuran akhir (posttest) di kelas Eksperimen. Kedua, terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pengukuran awal (pretes) dan pengukuran akhir (posttest) di kelas kontrol. Dan ketiga terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving dengan peserta didik yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pengukuran akhir (posttest).