Novi Kurniawati
Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kota Mojokerto

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER TPK (TIM PENDAMPING KELUARGA) KOTA MOJOKERTO DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSINYA MELALUI TRANSFER IPTEK Novi Kurniawati; Rahmat Yahya Ardiansyah
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 5 No. 1 (2022): Volume V, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/jbca.v5i1.193

Abstract

Pembangunan kesehatan di Indonesia telah mengalami beragam kemajuan dan capaian. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya trend penurunan beberapa kasus kesehatan di Indonesia dan salah satunya adalah stunting. Kementerian Kesehatan mencatat, selama beberapa waktu terakhir trend kejadian stunting di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan jumlah kasus yang signifikan meskipun juga terjadi trend peningkatan pada beberapa wilayah. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia secara serius melakukan penanganan kejadian stunting. Salah satu program yang dikembangkan di Kota dan Kabupaten di Indonesia adalah adanya Tim Pendamping Keluarga yang bertugas untuk mendukung program deteksi dini dan penanganan balita stunting. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan transfer IPTEK kepada kader TPK (Tim Pendamping Keluarga) Kota Mojokerto dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Kelurahan Kedundung Kota Mojokerto dengan jumlah peserta kegiatan sebanyak 16 kader TPK. Metode penyampaian materi menggunakan metode ceramah. Evaluasi hasil kegiatan dilakukan melalui metode tes 2 kali yaitu sebelum dilakukan kegiatan transfer IPTEK dan setelah dilakukan kegiatan transfer IPTEK. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang telah dilakukan, didapatkan adanya hasil yang berbeda atau cenderung terjadi peningkatan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta kegiatan. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa metode transfer IPTEK yang dilakukan telah sesuai dengan target yang diharapkan yaitu terjadi peningkatan pengetahuan kader TPK (Tim Pendamping Keluarga)
PENINGKATAN KAPASITAS WANITA USIA SUBUR DALAM UPAYA PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL Novi Kurniawati; Darsini Darsini
Jurnal Bhakti Civitas Akademika Vol. 4 No. 1 (2021): Volume IV, Nomor 1, Januari 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Dian Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.376 KB)

Abstract

Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini mengakibatkan adanya perubahan pada berbagai sektor kehidupan di masyarakat. Penyebaran covid-19 yang masif dan cepat menjadikan pemerintah Indonesia harus menerapkan berbagai kebijakan yang ditujukan untuk menurunkan angka penyebaran covid-19 di Indonesia. Salah satu kebijakan yang diambil untuk menurunkan penyebaran covid-19 adalah penerapan protokol kesehatan 3M dalam setiap kehidupan masyarakat. Namun fakta dilapangan masih sering menunjukkan adanya ketidakpatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan adalah dengan memberdayakan masyarakat terutama dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pembuatan sabun cair dan handsanitizer berbasis kearifan budaya lokal. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari : 1) pelaksanaan pre-test, 2) penyampaian materi, 3) program pelatihan, 4) evaluasi kegiatan dan, 5) pelaksanaan post test. Dari hasil kegiatan yang dilakukan didapatkan bahwasanya terjadi peningkatan pengetahuan yang dimiliki peserta kegiatan terkait tentang covid-19 dan protokol kesehatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19. Selain itu dari hasil pelaksanaan kegiatan juga didapatkan bahwa peserta kegiatan mulai mampu untuk mengupayakan adanya sarana cuci tangan baik menggunakan air mengalir dan sabun atau menggunakan handsanitizer
DETERMINAN FAKTOR PERCERAIAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KOTA MOJOKERTO Novi Kurniawati; Yulianto Yulianto
Jurnal Keperawatan Vol. 14 No. 1 (2021): Jurnal Keperawatan, Volume XIV, Nomor 1, Januari 2021
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.517 KB)

Abstract

Pandemi covid-19 saat ini menjadi permasalahan dunia yang serius dengan jumlah kasusnya yang selalu mengalami peningkatan setiap harinya sejak diumumkan temuan confirm covid-19 pertama kali dan menyerang setiap orang tanpa memandang usia maupun jenis kelamin dan sudah dikategorikan sebagai pandemi global. Salah satu sektor yang terdampak dari adanya pandemi Covid-19 ini adalah sektor perekonomian. Berbagai usaha ekonomi seperti perdagangan maupun produksi mengalami penurunan karena berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah guna menekan laju penyebaran covid-19. Pada tatanan rumah tanggan, pandemi covid-19 menyebabkan banyak permasalahan dalam keluarga terutama penurunan jumlah pendapatan keluarga, konflik dalam keluarga, hingga terjadinya perceraian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan faktor perceraian selama masa pandemi covid-19 di Kelurahan Gununggedangan Kota Mojokerto. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah WUS (wanita usia subur) yang pernah / masih menikah. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini dilakukan selama kurun waktu 3 bulan. Uji analisa yang digunakan untuk mengetahui determinan faktor perceraian selama masa pandemi covid-19 di wilayah Kota Mojokerto adalah uji korelasi rank spearman rho dengan signifikasi α : 0,05 Dari hasil analisa data penelitian menggunakan uji regresi multiples (berganda) didapatkan dua faktor dominan yang berpengaruh terhadap perceraian adalah pendidikan responden dengan signifikasi sebesar 0,025 dan pendapatan keluarga dengan signifikasi sebesar 0,010 Selama masa pandemi covid-19, dibutuhkan adanya kesadaran dari setiap anggota keluarga (suami dan istri) untuk memahami kondisi dari masing-masing pasangan. Menahan diri dan memberikan dukungan penuh kepada setiap pasangan, akan menjadikan keluarga lebih harmonis dan siap dalam menghadapi pandemi termasuk konsekuensi yang muncul akibat terjadinya pandemi guna mencapai ketahanan keluarga yang baik
HUBUNGAN FAKTOR EKONOMI TERHADAP TERJADINYA PERNIKAHAN DINI DI KOTA MOJOKERTO Novi Kurniawati; Riska Aprilia Wardani
Jurnal Keperawatan Vol. 14 No. 2 (2021): Jurnal Keperawatan, Volume XIV, Nomor 2, Juli 2021
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.823 KB)

Abstract

Pernikahan dini merupakan salah satu budaya yang masih dianut oleh sebagian masyarakat di Indonesia baik yang berada di perkotaan maupun pedesaan. Pernikahan dini yang terjadi secara tidak langsung akan memicu berbagai gangguan kesehatan baik yang dialami oleh pasangan yang menikah ataupun anak yang dilahirkan dari pernikahan tersebut. Hal ini dikarenakan kompleksnya permasalahan yang timbul akibat pernikahan dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor ekonomi terhadap terjadinya pernikahan dini di Kota Mojokerto. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan crosssectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor ekonomi dan pernikahan yang terjadi. Data karakteristik responden penelitian disajikan dalam bentuk tabel ditribusi frekuensi yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan dan sumber informasi tentang kesehatan. Untuk mengetahui hubungan faktor ekonomi terhadap terjadinya pernikahan dini di Kota Mojokerto digunakan uji chi square. Analisa data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS. Dari hasil uji korelasi chi square didapatkan nilai asymp sig (2-sided) sebesar 0,020 < 0,05 sehingga hipotesis dalam penelitian diterima yang berarti ada hubungan antara faktor ekonomi terhadap terjadinya pernikahan dini di Kota Mojokerto. Menurunkan angka kejadian pernikahan dini membutuhkan peran dari berbagai pihak. Pemerintah melalui Kantor Urusan Agama harus menerapkan public policy pembatasan pernikahan sebelum pasangan mencapai usia ideal. Selanjutnya tenaga kesehatan dan petugas BKKBN harus secara rutin mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai resiko menikah di usia dini kepada masyarakat. Kerjasama berbagai lapisan masyarakat serta pemerintah dipercaya mampu untuk menurunkan angka kejadian pernikahan dini
PENGARUH JENIS KELAMIN BALITA, USIA BALITA, STATUS KELUARGA DAN PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN PENDEK (STUNTED) PADA BALITA DI KOTA MOJOKERTO Novi Kurniawati; Yulianto Yulianto
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2022): Volume 1, Nomor 1, Juni 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v1i1.192

Abstract

Penanggulangan kejadian pendek (stunted) merupakan salah satu target capaian dalam SGDs 2030 yaitu pilar sosial dengan target capaian menghilangkan kelaparan dan menjamin akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun. Salah satu indikator target SGDs 2030 ini adalah menurunnya prevalensi kejadian stunting yang dialami balita di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, peningkatan status gizi masyarakat termasuk penurunan prevalensi balita pendek menjadi salah satu upaya prioritas pembangunan nasional yang tercantum di dalam sasaran pokok RJPM. Beberapa faktor yang diidentifikasi berpengaruh terhadap kejadian balita pendek (stunted) adalah jenis kelamin balita, usia balita, status keluarga dan pendapatan keluarga. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kohort retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian balita di posyandu Balongrawe Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari Kota Mojokerto yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 56 responden. Variabel yang dilakukan kajian penelitian adalah status gizi balita (kejadian pendek / stunted), jenis kelamin balita, usia balita status keluarga dan pendapatan keluarga. Uji analisa data menggunakan regresi binary logistic dengan signifikansi α (0,05). Dari hasil uji regresi binary logistik didapatkan faktor dominan yang berpengaruh terhadap kejadian pendek (stunted) pada balita di Kota Mojokerto adalah status keluarga balita dengan nilai p value sebesar 0,019 < α (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa status keluarga memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap kejadian pendek (stunted) pada balita di Kota Mojokerto