M. Yamin
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyuluhan Tentang Mitigasi Bencana Tsunami Berbasis Hutan Mangrove Di Desa Ketapang Raya Kecamatan Keruak Lombok Timur Didik Santoso; M. Yamin; Muh. Makhrus
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.651 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.242

Abstract

Abstrak: Kejadian bencana selalu menimbulkan banyak kerugian baik jiwa maupun materi, karena kurangnya kewaspadaan dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman bahaya. Bencana gempa bumi yang terjadi disertai dengan tsunami mengakibatkan wilayah pesisir rusak. Di lain sisi, wilayah pesisir Indonesia termasuk padat dengan permukiman dan pembangunan.  Pulau Lombok merupakan salah satu pulau terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) juga memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana tsunami. Hal ini dikarenakan bagian selatan Pulau Lombok berhadapan langsung dengan Samudra Hindia yang merupakan pertemuan dua lempeng benua yaitu lempeng Benua Asia dan lempeng Benua Australia. Kejadian tsunami di daerah Lunyuk Sumbawa bagian selatan pada tahun 1979 juga berdampak pada daerah-daerah selatan Pulau Lombok yaitu daerah kawasan teluk Tanjung Luar di Kecamatan Keruak dan daerah kawasan Teluk Awang di Lombok Tengah. Dalam rangka mengurangi bahaya tsunami, dan sekaligus untuk melindungi wilayah pesisir  dari ancaman abrasi, angin laut, penyusupan air  asin ke arah daratan, menyerap bahan  pencemar, serta mempertahankan produktivitas pantai dan  laut, perlu dilakukan pelestarian dan perlindungan hutan mangrove ataupun  hutan pantai.  Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air laut, tergenang pada saat pasang naik dan bebas dari genangan pada saat pasang rendah. Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik yang saling berinteraksi di dalam suatu habitat mangrove. “Mangrove” adalah vegetasi hutan yang tumbuh di antara garis pasang surut. Karena karakter pohon mangrove yang khas, ekosistem mangrove berfungsi sebagai peredam gelombang dan badai, pelindung abrasi, penahan lumpur, dan perangkap sedimen. Disamping itu, ekosistem mangrove juga merupakan penghasil detritus dan merupakan daerah asuhan (nursery ground), daerah untuk mencari makan (feeding ground), serta daerah pemijahan (spawning ground) bagi berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya. Juga sebagai pemasok larva ikan, udang, dan sebagai tempat pariwisata. Kata Kunci: Mangrove, Mitigasi, Tsunami
Pelatihan Tentang Penggunaan Ikan Sebagai Indikator dalam Menentukan Kualitas Air Sungai di Ampenan Tengah Mataram Khairuddin Khairuddin; M. Yamin; Abdul Syukur
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.336 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.244

Abstract

Abstrak: Air adalah kebutuhan vital dalam  kehidupan manusia. Hewan yang hidup di perairan sungai seperti ikan dapat menjadi indikator dalam penentuan kualitas air di sungai seperti sungai di Ampenan Tengah Mataram. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk: 1) Melatih masyarakat sasaran di Ampenan Tengah untuk mengenal berbagai jenis ikan sebagai indikator biologi di Ampenan Tengah Mataram, 2) Memberikan pengetahuan tentang pengertian ikan sebagai parameter biologi pada masyarakar sasaran di Ampenan Tengah Mataram. 3) Memberikan contoh tentang cara menggunakan ikan dalam menentukan kualitasa air sungai di Ampenan Tengah Mataram dan 4) Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan  beberapa pendekatan dan metode adaah: 1) Pendekatan Sosial dan birokrasi, 2) Metode ceramah, 3) Metode demonstrasi dan praktek lapangan dan 4) Metode tanya jawab. Pelaksanaan Pelatihan menggunakan  ikan sebagai indikator untuk menentukan Kualitas Air Sungai Di Ampenan. Jumlah  peserta 20 orang dalam diskusi mereka cukup aktif.  Dari hasil evaluasi  95 % peserta dapat memahami dengan baik materi dan keterampilan dalam pelatihan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini telah dapat memberikan pemahaman tentang jenis-jenis ikan sebagai indikator penenuan kualias air.  Selain itu peserta pelatihan telah memiliki keahlian dan keterampilan dalam menggunakan ikan sebagai indikator dalam menentukan kualitas air sungai dan dapat menerima informasi tentang pengetahuan dan perilaku yang dapat meredam terjadinya penurunan kualitas air sungai di kelurahan Ampenan Tengah dari para pelatih dari program studi pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram. Kata Kunci: Ikan,   Kualitas air sungai, Ampenan
Meningkatkan Kemapuan Guru Menerapkan Kurikulum Berbasis Komptensi Di Pondok Pesantren Al-Aziziah Gunungsari Lombok Barat M. Yamin; Jamaluddin Jamaluddin; Abdul Syukur; Khairuddin Khairuddin
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.748 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v1i2.310

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan KBK dalam pembelajaran sains di Pondok Pesantren yang berlokasi di kecamatan Gunung sari. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah pendekatan androgogi yaitu pendekatan pembelajaran untuk orang dewasa.  Pendekatan ini menekankan pada peran aktif peserta penyuluhan dalam melakukan kajian materi dan kegiatan latihan penyusunan silabus dan program pengajaran berdasarkan KBK. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk presentasi, diskusi, dan kerja kelompok. Subyek yang dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah para guru bidang studi MTs dan MA di Podok pesantren Al Aziziah. Pelaksanaan kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan guru-guru MTs/MA di Pondok pesantren Al Aziziah untuk menerapkan KBK dalam pembelajaran. Dengan demikian kualitas pembelajaran di lingkungan pondok pesantren dapat ditingkatkan secara bertahap dan berkelanjutan Kata Kunci: Kemampuan guru; Kurikulum; KBK