Claim Missing Document
Check
Articles

Kelimpahan dan Keanekragaman Spesies Echinodermata sebagai Indikator Fungsi Ekologi Lamun di Perairan Pesisir Lombok Timur Lalu Raftha Patech; Abdul Syukur; Didik Santoso
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.29 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v6i1.148

Abstract

Seagrasses are plants in the marine environment and have a vital function for the survival of organisms. This study aims to describe the indicators of the seagrass ecological function of the diversity of echinoderms species. The research method used is the method of line and square transects. Data analysis uses analysis of abundance (Ki), diversity (H ') Shannon Wieners, Morisita Dispersion Index, and Jaccard Index. The results showed that the highest seagrass species found at Lungkak beach were 8 species and the lowest was in the Mangrove Poton of 6 species. Furthermore, the number of species of Echinoderms found was 14 species, and the species with the highest abundance was Diadema setosum with a value of 1.21 Individual / m2, and the species that had the lowest abundance was Holothuria scabra) with a value of 0.01 Individual / m2. Meanwhile, the location with the highest value H 'is in Gili Kere with a value of 1.76, and the location with the lowest value of H' is in Lungkak with a value of 1.01. Furthermore, the value of the Seagrass Morisita Dispersion Index and Echinoderms in the study area had a uniform and grouped pattern. The quantitative and qualitative values obtained are a form of seagrass ecological contribution to the sustainability of Echinoderms in the study location. Therefore, the results of this study can be a scientific basis for the importance of the existence of seagrass beds, especially for the sustainability of marine life such as species of Echinoderms.
Keanekaragaman dan Pola Sebaran Moluska (Gastropoda dan Bivalvia) yang Berasosiasi Pada Ekosistem Mangrove di Pesisir Selatan Lombok Timur Wayan Pasek Eka Sedana Putra; Abdul Syukur; Didik Santoso
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN 2021: Special Issue, Oktober 2021
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v0i0.274

Abstract

Mangrove ecosystems have an important role in coastal areas. Mangroves have a function as a shelter, foraging for food, and breeding various aquatic biota. Damage to mangrove forests can cause the service of mangrove ecosystems to decrease, especially for mollusk life. Mollusks are one of the associated biotas of mangroves whose life is influenced by mangrove forests. Therefore, the purpose of this study was to determine the diversity of mollusks and the relationship between mollusk density and mangrove density in the mangrove ecosystem of the southern coast of East Lombok. A sampling of mollusks used the quadrate sampling method by purposive sampling by taking into account the mangrove species contained in the observation plot. The collected data were analyzed by diversity index, distribution pattern, association, and Pearson correlation coefficient. Then a simple linear regression analysis was performed with the independent variable (x) mangrove density and the dependent variable (y) mollusk density. The results of this study were the discovery of 22 species of mollusks consisting of 17 species of gastropods and five species of bivalves. The density of mollusks in the mangrove ecosystem of the southern coast of East Lombok is 44.50±2.63 ind./m2. The diversity index at the study site was classified as moderate, with a value ranging from 1.99 to 2.46. The distribution pattern of mollusks at the research site is clustered with an Id value > 1. There are eight mollusk species associated with three mangrove species from 22 mollusk species found. The linear regression equation y = 0.084x – 0.2963 with a Pearson correlation coefficient (r) 0.95 describes a strong relationship between the independent variable (x) mangrove density and the dependent variable (y) mollusk density. This study concludes that there is a significant relationship between mangrove density and mollusk density as indicated by F-hit(41.01) > F-table (7.70) and P-value (0.003) < (0.05).  
Sosialisasi Berbagai Jenis Kupu-Kupu Indah Sebagai Materi Pengayaan Keanekaragaman Hayati di SMPN Sekitar Kawasan Taman Wisata Alam Suranadi M. Liwa Ilhamdi; Agil Al Idrus; Didik Santoso; Lalu Zulkifli; I Wayan Mertha
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.914 KB) | DOI: 10.29303/jpmsi.v2i2.79

Abstract

Pembelajaran materi keanekaragaman hayati yang kontekstual di sekolah sekitar Taman Wisata Alam Suranadi belum dilakukan karena tidak ada buku dan media VCD pembelajaran kontekstual yang menyajikan keanekaragaman hayati di sekitar sekolah. Faktor ini yang menjadi permasalahan utama mitra dan tawaran penyelesaiannya adalah dengan mensosialisasikan keanekaragaman hayati khususnya kupu-kupu yang ada di sekitar sekolah. Pembelajaran yang menyenangkan  berbasis lingkungan sekitar atau CTL (Contextual Teaching and Learning) karena siswa dapat  melihat secara nyata, mengalami sendiri materi pelajaran  yang ada di sekitar lingkungannya.  selanjutnya dengan CTL dapat meningkatkan hasil belajar  Siswa dibelajarkan dengan buku dan VCD yang berisi materi pelajaran yang ada di sekitar siswa. Hasil belajar siswa di SMPN sekitar taman wisata Suranadi masih di bawah standar KKM 75. Metode kegiatan ini adalah sosialisasi dengan penjelasan, penyajian isi buku dan penayangan VCD Pembelajaran, tanya jawab dan diskusi.   Tujuan dari kegiatan  ini untuk mensosialisasikan berbagai jenis kupu-kupu indah sebagai materi pengayaan keanekaragaman hayati di SMPN sekitar kawasan Taman Wisata Alam Suranadi. Setelah selesainya pelaksanaan kegiatan ini juga akan dilaksanakan  pendampingan pembelajaran yang dilakukan guru untuk melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan. Hasil pengabdian sebagai berikut 1) telah dilakukan sosialisasi berbagai jenis kupu-kupu indah sebagai materi pengayaan keanekaragaman hayati di SMPN sekitar kawasan Taman Wisata Alam Suranadi 2) peserta kegiatan pengabdian 100% mengikuti, menanggapi dan memahami materi sosialisasi.  Kesimpulan sosialisasi berbagai jenis kupu-kupu indah sebagai materi pengayaan keanekaragaman hayati di  SMPN sekitar TWA Suranadi dalam kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik dengan antusiasme peserta kegiatan yang tinggi.Kata Kunci : Sosialisasi, Keanekaragaman hayati, Kupu-kupu, Suranadi
Struktur Komunitas Kupu-Kupu di Taman Wisata Alam Suranadi, Lombok Barat M. Liwa Ilhamdi; Agil Al Idrus; Didik Santoso
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 15, No 1 (2018): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas kupu-kupu di Taman Wisata Alam Suranadi Lombok Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang dilakukan pada bulan April – Mei 2017. Pengambilan data dilakukan sebanyak 4 kali pengulangan dalam waktu 2 bulan pada pagi dan sore hari. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode survei dengan teknik sweeping net mengikutijalur pengamatan (Jalur Tepi Kiri hutan, Jalur Tepi Kanan hutan, Jalur Tengah dan Jalur Air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 5 Famili kupu-kupu di TWA Suranadi. Nymphalidae merupakan Famili yang memiliki proporsi terbesar (35,7%) kemudian diikuti oleh Pieridae (29,9%), Lycaenidae (17,8%), Papilionidae (15,8%) dan Hesperiidae (0,9%). Proporsi famili kupu-kupu ditemukan berbeda pada masing-masing jalur pengamatan. Nymphalidae merupakan famili dengan proporsi tertinggi di jalur kiri dan kanan (35,3% dan 37,0%) kemudian diikuti oleh Lycaenidae (25,4% dan 11,1%), Pieridae (23,9% dan 34,6%), Papilionidae (14,7% dan 16,3%) dan Hesperiidae (0,7% dan 1,0%). Proporsi famili yang berbeda ditemukan di jalur air dan jalur tengah. Pada jalur air, proporsi famili terbesar adalah Papilionidae (34,1%) kemudian diikuti oleh Nymphlidae (26,8%), Pieridae (22,0%), Lycaenidae (17,1%). Sedangkan pada jalur tengah, Pieridae memiliki proporsi trtinggi (50,0%) kemudian diikuti oleh Nymphlidae (39,6%), Papilionidae (4,2%), Lycaenidae (4,2%) dan Hesperiidae (2,1%). Perbedaan proporsi famili kupu-kupu yang ditemukan kemungkinan terkait dengan perbedaan kondisi lingkungan (struktur vegetasi, suhu, intensitas cahaya dan tutupan) pada masing-masing jalur pengamatan
Distribusi Capung Pada Daerah Jalur Air Sungai Di Taman Wisata Alam Suranadi Muhammad Liwa Ilhamdi; Agil Al Idrus; Didik Santoso
Jurnal Pijar Mipa Vol. 14 No. 3 (2019): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.763 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v14i3.1000

Abstract

Capung mempunyai peran penting sebagai bioindikator lingkungan perairan dan warnanya indah sebagai ekowisata sehingga penelitian ini penting dilakukan. Hutan Suranadi  dikategorikan sebagai salah satu kawasan yang memiliki keunikan secara bioekologi karena menyediakan tempat hidup bagi berbagai jenis capung. Tujuan penelitian  untuk mengetahui distribusi capung di daerah jalur air sungai di Taman Wisata Alam Suranadi. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2019. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode survey langsung melalui jalur perairan sungai yang ada di TWA Suranadi. Data di analisis menggunakan uji varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu spesies Gynacantha manderica berdistribusi teratur dan 15 spesies lainnya berdistribusi mengelompok.
Struktur Komunitas Mollusca (Gastropoda Dan Bivalvia) pada Daerah Intertidal di Perairan Pesisir Poton Bako Lombok Timur Sebagai Sumber Belajar Biologi Bukhari Abdillah; Karnan Karnan; Didik Santoso
Jurnal Pijar Mipa Vol. 14 No. 3 (2019): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.527 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v14i3.1619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas Mollusca (Gastropoda dan Bivalvia) daerah intertidal di perairan pesisir Poton Bako Lombok Timur. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara transek garis dan kuadrat. Variabel penelitian ini meliputi jenis dan jumlah Mollusca (Gastropoda dan Bivalvia). Dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 931 individu Mollusca yang terdiri dari 9 spesies Gastropoda dan 6 spesies Bivalvia. Hasil penelitian ini sekaligus menggambarkan kondisi ekologis lokasi penelitian dimana lokasi initermasuk dalam kondisi relatif baik karena tingkat keanekaragaman molluscanya tergolong sedang (H′= 2,14) dengan indeks kemerataannya yang tinggi (E=0,79) dan dominansi yang rendah (D=0,21).
Penerapan Metode Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Mata Pelajaran Lintas Minat Mohammad Liwa Ilhamdi; Didik Santoso; Sri Prapti Astuti
Jurnal Pijar Mipa Vol. 15 No. 2 (2020): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.477 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v15i2.1699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas X IPS Unggulan  tahun 2018-2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).  Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah metode problem based learning sedangkan variabel harapannya adalah hasil belajar biologi.  Subyek  dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS Unggulan MAN 2 Mataram berjumlah 37 orang. Penelitian berlangsung 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah  lembar observasi dan lembar tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I  kegiatan  pembelajaran problem based learning yang dilakukan guru memperoleh skor 12 kategori cukup baik, aktivitas siswa kategori cukup aktif sedangkan ketuntasan belajar klasikal 78,3% kategori belum memenuhi KKM. Pada siklus ke II skor kegiatan  guru memperoleh skor 17  kategori baik, aktivitas siswa memperoleh skor 13 kategori aktif dan ketuntasan klasikal 86%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan metode problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas X IPS Unggulan MAN 2 Mataram tahun pelajaran 2018-2019.
Biotic Index of Dragonflies in The Suranadi Natural Park Area West Lombok Mohammad Liwa Ilhamdi; Agil Al Idrus; Didik Santoso
Jurnal Pijar Mipa Vol. 15 No. 4 (2020): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.444 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v15i4.2201

Abstract

The aims this researc to analyze the biotic index of dragonflies (Odonata) in the Suranadi Nature Park. This research is a descriptive exploratory research. The method used in data collection is the survey method on predetermined transect lines, namely the forest left, right, middle forest and river paths. Data retrieval is done 2 times in 1 month in the morning at 08.00-11.00 WIB and evening at 15.00 - 17.00 WIB. The results showed that the biotic index of dragonflies in Suranadi Nature Park showed that there were 3 species that had the greatest biotic index, namely Gynacantha subinterupta, Zyxomma obtusum and Libelago linearis. There are 13 species that have a biotic index of 0-2. The conclusion is that the dragonfly biotic index in Suranadi Nature Park is more in the 0-2 category, which means that dragonflies still have a wide distribution so they are very commonly found throughout the Suranadi Nature Park.
Sikap Belajar Kaitannya dengan Hasil Belajar IPA Siswa Madrasah Tsanawiyah Al Maarif Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Mohammad Liwa Ilhamdi; Agil Al Idrus; Didik Santoso
Jurnal Pijar Mipa Vol. 16 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.043 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v16i1.2316

Abstract

Hasil belajar merupakan  salah satu  indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran. Mata pelajaran IPA dipelajari sejak tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mata pelajarn IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang diujian nasionalkan. Oleh karena itu siswa diharapkan memiliki hasil belajar IPA yang baik agar dapat lulus dalam ujian nasional. Sikap belajar menjadi bagian dari faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap belajar IPA siswa kaitannya dengan hasil belajar IPA. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Ma’arif Praya Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di MTs Al Ma’arif Praya Timur Data dikumpulkan dengan metode angket dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan yang signifikan antara sikap belajar dengan hasil belajar IPA siswa M.Ts. Al Ma’arif Praya Timur. Signifikansi positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap belajar terhadap IPA semakin tinggi pula hasil belajar IPA yang diraihnya.
BIOLOGI REPRODUKSI IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) YANG DIDARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN TANJUNG LUAR KABUPATEN LOMBOK TIMUR Pahmi Husain; Karnan Karnan; DIdik Santoso
JURNAL INOVASI PENDIDIKAN DAN SAINS Vol 2 No 1 (2021): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.816 KB) | DOI: 10.51673/jips.v2i1.499

Abstract

Ikan tongkol (Euthynnus affinis) merupakan salah satu komoditas penting yang banyak didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Luar. Kebutuhan akan ikan tongkol di pasaran yang relatif tinggi dengan harga ekonomis menyebabkan tingginya intensitas penangkapan ikan oleh nelayan tanpa memperhatikan musim tangkap dan karakteristik layak tangkap, sehingga tidak sedikit ikan tongkol yang tertangkap pada saat matang gonad bahkan yang sedang melakukan pemijahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek-aspek reproduksi ikan tongkol yang terdiri dari tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG) dan fekunditas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2018. Total sampel yang diamati sebanyak 120 ekor ikan tongkol betina yang dikumpulkan dari PPI Tanjung Luar. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel kuota. Pengamatan TKG dilakukan dengan cara pengamatan morfologis berdasarkan skala kematangan gonad, kemudian menghitung TKG atau Gonado Somatic Index (GSI). Perhitungan fekunditas yang dilakukan pada ikan tongkol sejumlah 36 sampel pada TKG V dan VI menggunakan metode gravimetrik. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa TKG ikan tongkol betina didominasi oleh TKG IV sebanyak 51,67%, kemudian diikuti TKG V (36,67%), TKG III (23,33%), TKG VI (8,33%) TKG II (8,33%) dan TKG I (6,62%). Dari persentase TKG tersebut menunjukkan bahwa ikan tongkol belum matang gonad (TKG IV). Nilai Gonado Somatic Index ikan tongkol betina berkisar antara 0,0116%-0,0258%. Fekunditas ikan tongkol betina berkisar antara 192.246-601.497 butir telur pada kisaran panjang cagak 415-640 mm.