Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Ekowisata Solusi Matapencaharian Masyarakat Lokal dan Strategi Konservasi Lingkungan di Desa Ketapang Raya Kecamatan Keruak, Lombok Timur Agil Al Idrus; Abdul Syukur; Mahrus Mahrus; Lalu Zulkifli; Didik Santoso
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.832 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v2i1.361

Abstract

Abstrak: Desa Ketapang Raya meskipun merupakan desa pemekaran tatapi telah mulai mengembangakan parawisata yaitu wisata pantai. Keberadaan wisata pantai di Desa Ketapang Raya telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai sumber ekonomi baru. Dalam waku dua tahun aktivias parawisata cukup memberikan harapan yang ditandai oleh jumlah masyarakat yang matapencahirannya dari kegiatan para wisata. Desa Ketapang Raya yang merupakan desa pantai memiliki objek wisata selain wisata pantai. Namun demikian belum dikembangkan sebagai objek wisata.  Oleh karena itu dibutuhkan fasilitasi agar potensi lingkungan dapat dikembangkan sebagai objek wisata. Pengembangan objek wisata selain wisata pantai tentunya dapat menjadi sumber matapencaharian masyarakat di Desa Ketapang Raya.  Pengembangan ekowisata di Desa Desa Ketapang Raya berdasarkan solusi dari permasalahan seperti yang telah diuraikan di atas membutuh metode pelaksanaan yang relevan. Beberapa metode yang akan digunakan adalah: Sosialisai, pada tahap ini Tim mensosialisaikan tema program pada pemerintah Desa, tokoh masyarakat dan stakehoulder lainnya. Metode yang digunakan adalah diskusi. Tujuan pada program sosialisai adalah untuk memperoleh pemahaman yang sama tentang pentingnya pengembangan ekowisata sebagai sumber matapencaharaian berkelanjutan masyarakat di Desa Pijot.Selain itu disampaikan luaran yang perlu dicapai dari tipa solusi permasalahan.  Metode Pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer), materi terdiri dari empat bagian yang terdiri dari: (a) langkah-langkah yaitu uraian yang menjelaskan langkah demi langkah yang dapat dilakukan oleh fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan pada tiap program, (b). bahan bacaan adalah materi bacaan yang dapat dijadikan referensi bagi fasilitator atau pelatih mengenai isi materi yang akan disampaikan dan (3) lembar kegiatan yang merupakan lembar aktivitas yang digunakan peserta dalam proses pembelajaran dan slide presentasi. 2. Fokus Group Diskusi (FGD) adalah metode yang digunakan berdasarkan relevansi tiap solusi, hal ini sangat penting untuk memperoleh informasi mengenai beberapa pertanyaan tentang bagaiamana dan mengapa kita butuhkan ekowisata sebagai sumber matapencaharian yang berkelanjutan bagai masyarakat di Desa Pijot Induk. Selain itu dari program ini dihasilkan publikasi pada jurnal yang memiliki ISSN dan buku ekowisata desa yang memiliki ISBN. Kata Kunci :  Ekowisata dan Matapencaharian Berkelanjutan dan Konservasi lingkunga.
Development of Science Student Worksheets based on the Bio-Ecology of Cuttlefish (Sepia sp.) Cultivation to Improve Science Literacy for Junior High School Students Lalu Muhammad Imam Husaini M. Nasir; Agil Al Idrus; Agus Ramdani
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 9, No 1: June 2021
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.173 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v9i1.3964

Abstract

The development of the science student worksheet based on the bioecology of cuttlefish (Sepia sp.) cultivation is an effort to improve the scientific literacy skills of students at the coastal village school of East Lombok. The purpose of this research is to produce student worksheet that is feasible, practical, and effective in improving students' literacy skills. This research is research and development using Thiagarajan 4D development model which includes design, define, develop, and disseminate stages. The research subjects consisted of 1 SMP/MTs equivalent in East Lombok which were determined using purposive sampling technique. The instruments used include validation sheets, student and teacher response questionnaires, and scientific literacy assessment instruments. The feasibility and practicality data were analyzed using the percentage formula, and the effectiveness data were analyzed using the N-gain analysis. The results showed that 1) student worksheet science based on the bioecology of cuttlefish cultivation (Sepia.sp) was feasible to use with an average score of 73 for the content/material aspect, 73 for the language aspect, and 85 for the appearance aspect, 2) science student worksheet based on the bioecology of cuttlefish cultivation. (Sepia sp.) is practically used with an average percentage of student responses of 81% and teacher responses of 88%, 3) student worksheet science based on the bioecology of cuttlefish cultivation (Sepia.sp) is effective in improving students' scientific literacy skills with an average N value -gain of 0.5 in the medium category. Thus, it can be concluded that the science student worksheet based on the bioecology of cuttlefish (Sepia sp.) cultivation is feasible, practical, and effective to use in science learning as an effort to improve the scientific literacy of junior high school students in coastal village schools in East Lombok.