Qurrota A’Yunnisa
Universitas Islam Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tradisi Tahlilan: Potret Akulturasi Agama, Budaya Khas Islam Nusantara dan Tradisi NU Humaidi Humaidi; Wahid Wahid; Devi Juni Wardani; Sofwatur Rohman; M. Husni; Qurrota A’Yunnisa; Rossa Meilynda; Salma Lailatussiam; Zurida Islaha; Ahmad Gautsul Anam
An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja Vol 1, No 1 (2021): An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja
Publisher : An Nahdhoh Jurnal Kajian Islam Aswaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.795 KB)

Abstract

Tradisi tahlilan tersebut hingga saat ini masih kita jumpai di kalangan masyarakat Nusantara, sekalipun ada di antara masyarakat kita yang mulai meninggalkannya dengan berbagai alasan, baik alas an ekonomis maupun teologis. Karena ini dianggap tidak diajarkan oleh Rasulullah secara eksplisit, sebagian masyarakat yang menolak acara yasinan dan tahlilan. Namun ada juga yang berpendapat bahwa tahlilan memiliki landasan normatif, baik dari al-Qur’an, hadis Nabi, maupun pendapat ulama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa upacara tahlilan merupakan salah satu di antara kasuistik terkait tentang budaya Islam Nusantara yang nota bene fenomena akulturasi agama dan kearifan lokal (local wisdom). Tahlilan yang merupakan tradisi Islam Nusantara yang bertujuan untuk menyatakan simpati dan empati kepada keluarga yang ditimpa musibah kematian. Tahlilan itu merupakan tradisi yang syar’i.  Atau  dengan  kata  lain,  tahlilan  merupakan  syariat  yang ditradisikan
URGENSI KAFAAH DALAM PERNIKAHAN MENURUT MASYARAKAT DESA BUMIAJI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Qurrota A’yunnisa; Ibnu Jazari; Moh. Muslim
Jurnal Hikmatina Vol 4, No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhsyiyyah)
Publisher : Prodi Ahwal syakhshiyyah Fakultas Agama Islam UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.82 KB)

Abstract

Married couples must be able to actualize them in building household harmony, so that the goals of a successful marriage, mawaddah, wahrahah can be achieved. In order to form and create a family of faith, mawaddah, wa rahmah, scholars recommend that there be balance, unity, equality (there is an element of kafa'ah) between the prospective husband and wife. Each man has his own way and purpose, so the Messenger of Allah limits him in four factors: wealth, children, beauty, and religion. In this study, researchers used unstructured or free interview techniques with the aim of finding more in-depth information about the urgency of kafa'ah according to the people of Bumiaji Village, Bumiaji District, Batu City. Kafa'ah in marriage to the people of Bumiaji Village Batu urgency showed an interest in something in determining an action. In this case, the urgency of the kafa'ah in Bumiaji Village has only been achieved in terms of its people's wealth, education, and work alone, in terms of religion, it still cannot be fully achieved or only a small part has already been effected'. If there is a lack of trust that leads to divorce, the Bumiaji village government can only help with mediation and the rest are administratively handed back to each spouse and family.Keyword: kafa’ah, marriage