Muhammad Iqbal
Universitas Negeri Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran PJOK Dalam Pembentukan Karakter Watak Anak Muhammad Iqbal
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kepelatihan Olahraga Vol 1, No 2 (2021): Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.859 KB)

Abstract

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi dan sistem informasi memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi dunia pendidikan. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatif perangkat teknologi terhadap pendidikan adalah dengan menerapkan pendidikan berbasis karakter pada siswa Sekolah Dasar. Pendidikan karakter dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar yang diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran termasuk penjas dan olahraga. Dalam penjas dan olahraga banyak terkandung nilai-nilai karakter seperti sportifitas, kejujuran, keberanian, kerja keras, pengendalian diri, tanggung jawab, kerjasama, keadilan, dan kebijaksanaan, menghargai lawan dan sebagainya yang dapat diintegrasikan dalam aktivitas gerak dan dalam berbagai bentuk permainan. Pendidikan karakter dapat dibentuk salah satunya melalui pendidikan jasmani dan olahraga (gymnastics), melalui aktivitas motorik yang dilakukan secara terus-menerus, sehingga menjadi kebiasaan. Karakter adalah kombinasi kepribadian dan kepribadian itu berbeda satu dengan yang lain. Konsep karakter yang baik dengan perilaku yang benar dan perilaku yang benar dalam hubungan dengan orang lain dan hubungan dalam dirinya sendiri. Olahraga dan aktivitas fisik untuk pertumbuhan fisik dan peningkatan kesehatan. Aktivitas fisik untuk pertumbuhan fisik yang lebih sempurna. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran penting dan andil besar dalam mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional yang menunjang pendidikan karakter bangsa. Pendidikan jasmani disajikan di sekolah yang memiliki tujuan; kognitif, psikomotor dan afektif. Pembentukan karakter anak adalah melalui pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan anak diniasakan hidup sportif. Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk membahas: pendidikan berbasis karakter, pendidikan jasmani sebagai bagian dari pendidikan karakter, strategi pengembangan karakter siswa melalui pembelajaran pendidikan jasmani.
Gaya hidup konsumtif dan pencitraan diri mahasiswa pengguna Instagram (Studi kasus pada mahasiswa kelas menengah di Kabupaten Jember) Adillia Risky Cahyaningtyas; Muhammad Iqbal
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Pendidikan (JEBP) Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.863 KB) | DOI: 10.17977/um066v1i12021p85-96

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan fenomena gaya hidup pencitraan di media sosial instagram berdasarkan studi kasus pada mahasiswa kelas menengah yang ada di kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek pada penelitian ini yaitu mahasiswa kelas menengah. Informan pada penelitian ini yaitu mahasiswa kelas menengah yang tersebar di beberapa kampus yang ada di kabupaten Jember dan aktif sebagai selebgram atau endorsement produk pada media sosial instagram. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa kelas menengah di kabupaten Jember mencitrakan diri melalui empat hal antara lain pemilihan fashion dengan tujuan untuk menirukan tokoh yang dijadikan sebagai role model, kemudian aktivitas foodstagramming (makan cantik) dan juga kongkow di restoran atau cafe bergengsi untuk menunjukkan bahwa mereka adalah mahasiswa yang memiliki selera tinggi dalam mengonsumsi makanan, selanjutnya melalui gaya hidup kaum milenial dalam perspektif cybermedia yang ditandai dengan berbagai macam pencitraan dalam bentuk unggahan foto maupun video di media sosial instagram, terakhir yaitu budaya konsumtif bagi kaum milenial yang menerangkan bahwa mayoritas mahasiswa yang melakukan pencitraan yaitu mereka yang berasal dari kelas sosial menengah dengan jatah uang saku lebih dari cukup setiap bulannya, sehingga mereka cenderung berperilaku konsumtif.