Sayu Kadek Dwi Dani
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRUKTUR KOMUNITAS FORAMINIFERA BENTIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEMELIMPAHAN PLANKTON TERHADAP TERUMBU KARANG DI GOSONG SUSUTAN DAN PASIR TIMBUL, TELUK LAMPUNG Amalia Kurnia Putri; Sayu Kadek Dwi Dani; Endang L. Widiastuti; Kresna T. Dewi; Sri Murwani
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 4 No. 1 (2017)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v4i1.125

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada 01 Agustus sampai 21 Oktober 2016 di Laboratorium Petrologi dan Mineralogi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Bandung. Sampel yang digunakan berasal dari Pasir Timbul dan Gosong Susutan, Teluk Lampung. Sampel sedimen berjumlah 32 set yang diambil pada 4 titik stasiun dan 2 kali pengambilan yaitu disekitar tepian, pada kedalaman 5m, pada daerah terumbu karang kedalaman 7 dan 15 meter, sampel plankton diambil pada 0 meter, 7 meter, dan 15 meter dengan tiga kali pengambilan. Identifikasi foraminifera menggunakan buku acuan Barker (1960) dan Loebich dan Tappan (1994). Hasil penelitian ini didapat 5 bangsa yang ditemukan, yaitu Rotaliida, Textulariida, Miliolida, Robertinida, dan Lagenida. Sebanyak 52 jenis berhasil diidentifikasi dengan Amphistegina lessonii yang paling melimpah sebagai foraminifera penciri terumbu karang. Analisis data menggunakan PAST version 2.09 diketahui kisaran nilai indeks keanekaragaman 0,57-2,21, nilai indeks keseragaman 0,24-0,65, dan nilai indeks dominansi 0,15-0,76. Nilai korelasi 0,53 – 0,87 menunjukkan adanya hubungan antara foraminifera dan kemelimpahan plankton terhadap pertumbuhan terumbu karang di perairan Gosong Susutan, Lampung. FORAM Index (FI) digunakan sebagai bioindikator kualitas perairan terhadap terumbu karang, nilai FI yang tinggi menunjukkan lokasi tersebut baik dan cocok untuk pertumbuhan terumbu karang, 5,04 untuk nilai terendah dan 9,02 untuk nilai tertinggi.