Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kelayakan Perubahan Teknologi Kedelai Lahan Pasang Surut Adri, Adri; Yardha, Yardha
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 5 No. 1 (2021): Volume 5, Nomor 1, Juni 2021
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.658 KB) | DOI: 10.22437/jiituj.v5i1.12998

Abstract

Suatu teknologi akan diadopsi oleh petani apabila teknologi tersebut memberikan keuntungan bagi petani, termasuk untuk usahatani kedelai lahan pasang surut yang pada umumnya ditanami kedelai sekali dalam setahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perubahan teknologi rekomendasi kedelai yang diintroduksikan pada lahan pasang surut. Penelitian dilaksanakan di Desa Rantau Makmur, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dari bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2020. Metode penelitian on-farm pada lahan petani yang tergabung dalam kelompok tani Bambu Runcing. Hasil penelitian menunjunkan bahwa teknologi rekomendasi layak untuk diintroduksikan. Hal ini terlihat dari hasil analisis Marginal B/C sebesar 2,1 dengan tambahan keuntungan Rp 2.860.000,-/musim/ha. Kenaikan produksi minimum yang harus dicapai adalah 533,4 kg/ha. dengan kata lain, produksi minimum kedelai yang harus dicapai dari penerapan teknologi rekomendasi yang diintroduksikan adalah ( 1150 kg + 533,4 kg ) = 1.683,4 kg/ha. Titik Impas Harga (TIH) adalah Rp 2.424,8 /kg. ini berarti bahwa penerapan teknologi rekomendasi layak kalau turunnya harga kedelai tidak dibawah Rp 2.424,8 / kg. dengan kata lain, selama harga kedelai per kg Rp 2.424,8 atau lebih, maka teknologi rekomendasi ini masih layak untuk diintroduksikan.
Identifikasi Panen, Pasca Panen dan Kelembagaan Usahatani Kopi Adri, Adri; Firdaus, Firdaus; Yardha, Yardha
Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi Vol. 6 No. 2 (2022): Volume 6, Nomor 2, Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jiituj.v6i2.22957

Abstract

Identifikasi merupakan langkah awal yang penting dalam rangka memahami kondisi sistem usahatani disuatu wilayah. Hasil indentifikasi akan menentukan keputusan penting dalam pengembangan sistem usahatani (Hendayana, R. 2007). Keberhasilan usahatani tidak hanya tergantung pada faktor teknis dan biologis tetapi juga tergantung pada faktor sosial ekonomi dan kelembagaan. Oleh karena itu sumberdaya alam, sumberdaya manusia, teknologi dan kelembagaan adalah faktor - faktor penggerak dalam peningkatan produktivitas, kualitas dan nilai tambah usahatani. Empat faktor tersebut merupakan faktor kecukupan untuk mencapai suatu keragaan usahatani yang dikehendaki, artinya, satu atau lebih dari faktor tersebut tidak ada atau tidak sesuai dengan persyaratan kecukupan yang dimaksud, maka usahatani yang akan dikembangkan tidak dapat menghasilkan keragaan usahatani seperti yang diinginkan.
Reclamation of Former Brick Mining Lands: Enhancing Oil Palm Growth Using Goat Manure and Rice Husk Charcoal Maryani, Anis Tatik; Sarman, Sarman; Rosyani, Rosyani; Yardha, Yardha; Adri, Adri; Atman, Atman; Firdaus, Firdaus; Saidi, Busyra B; Wibowo, Yudha Gusti
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 22, No 1 (2025): March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v22i1.133-142

Abstract

This study focuses on the impact of goat manure and rice husk charcoal distribution on oil palm cultivation in former mining lands. The objective is to determine the optimal combination of goat manure and rice husk charcoal that enhances the growth of oil palm plants on these lands. Conducted in Pijoan Village, Muaro Jambi District, Jambi Province in 2021, the research utilized a completely randomized block design with 8 treatments and 3 repetitions, yielding 24 experimental units. The eight treatments consisted of varying ratios of goat manure to rice husk charcoal: (P1) 150 g goat manure + 325 g rice husk charcoal per planting hole, through (P8) 325 g goat manure + 150 g rice husk charcoal per planting hole. Results indicated that the combination of 325 g goat manure + 150 g rice husk charcoal (P8) provided the best outcomes in plant height, stem diameter, leaf balance at the third frond, and total frond count on reclaimed land.
Respon Beberapa Varietas Kedelai Pada Berbagai Paket Pemupukan Di Lahan Pasang Surut Provinsi Jambi Yardha, Yardha
Jurnal Sains Agro Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v8i2.1213

Abstract

Peran varietas dan pemupukan spesifik lokasi sebagai penstabil dan pemacu produktivitas masih sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon berbagai varietas unggul kedelai pada beberapa paket pemupukan di lahan pasang surut Provinsi Jambi. Kegiatan dilaksanakan di Desa Bambu Runcing, Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi berlangsung dari bulan Januari sampai dengan Desember 2021. Menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan 3 ulangan. Petak utama adalah 3 macam varietas kedelai, yaitu: (1) Anjasmoro, (2) Devon, dan (3) Detap. Sedangkan sebagai anak petak adalah 3 macam paket pemupukan, yaitu: (1) Paket Petani, (2) Paket Balitkabi, dan (3) Paket Modifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Anjasmoro, Devon, dan Detap dengan mengunakan teknologi modifikasi (Dolomit 1.000 kg/ha + pupuk kandang 750 kg/ha + NPK Phonska+ 200 kg/ha + SP36 100 kg/ha) dapat beradaptasi dan memberikan hasil biji yang baik pada lahan pasang. Varietas Devon memberikan rerata hasil tertinggi (2,06 t/ha), namun petani kurang berminat untuk mengembangkannya karena memiliki sifat polong yang mudah pecah di lapangan. Sementara itu, varietas Detap diminati petani karena produktivitasnya cukup tinggi (1,92 t/ha) dan memiliki sifat polong yang tidak mudah pecah di lapangan.