Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH FAKTOR KOMUNIKASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENCAIRAN DANA APBN DENGAN PENGGUNAAN KARTU KREDIT PEMERINTAH MELALUI KINERJA APARATUR SEBAGAI VARIBEL INTERVENING (STUDI PADA SATUAN KERJA KEMENDIKBUDRISTEK) I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 9 No 2 (2022): EQIEN - JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.284 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v9i2.430

Abstract

This study aims to determine the effect of communication factors and organizational commitment (work units) on the disbursement of APBN funds using government credit cards through the performance of the apparatus as an intervening variable (study in the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology). The research approach used in this research is a quantitative approach. Quantitative research methods aim to test the established hypotheses. This type of research is causal effect research. Causal effect research is research that aims to determine the relationship or influence between two or more variables. The exact number of the population is not known. Respondents in this study were 100 people in the work unit within the Secretariat General of the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology with respondents spread across Jakarta, Medan, Palembang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makassar, Padang, Banjarmasin, Aceh, Jayapura and Gorontalo. The data in this study were obtained by distributing the G-Form questionnaire given to the WhatsApp group. The data analysis used a Structural Equation Model (SEM) approach with the help of smart PLS applications. The results of the study show that, 1) Organizational Communication Affects the Disbursement of State Budget Funds with the use of government credit cards; 2) Organizational commitment affects the disbursement of APBN funds by using government credit cards; 3) Organizational Communication Affects Apparatus Performance; 4) Organizational Commitment Affects Apparatus Performance; 5) Apparatus performance affects the disbursement of APBN funds by using government credit cards; 6) Apparatus Performance is able to mediate the relationship of Organizational Communication to the Disbursement of APBN funds by using government credit cards and 7) Apparatus Performance is able to mediate the relationship of Organizational Commitment to the Disbursement of APBN funds with the use of government credit cards. It is recommended that each division be able to understand their respective duties and responsibilities related to the readiness of documents to be submitted for submission of APBN funds.
Implementasi Cash Manajemen System (CMS) Perbankan oleh Pejabat Perbendaharaan pada Satuan Kerja Pengelola APBN (Studi pada Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek) I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.606 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4268

Abstract

Penelitian ini merupakan studi literatur tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan personel cash management system (CMS) bank yang melayani unit keuangan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan layanan CMS oleh Pejabat Perbendaharaan pada satuan kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data kualitatif, yang dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Sumber data yang diperoleh melalui studi pustaka ialah sumber yang tersedia secara online dan offline, seperti jurnal ilmiah, buku, dan berita dari sumber terpercaya. Temuan penelitian menyimpulkan bahwa penerapan Cash Management System (CMS) meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan negara. Transaksi pembayaran satuan kerja dapat dilakukan oleh pejabat perbendaharaan dari mana saja sesuai dengan kewenangannya didukung dengan sistem pengamanan transaksi perbankan yang memadai. Penerapan cash management system (CMS) dapat membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih efisien dari segi waktu, akses dan biaya.
Pengaruh Implementasi Virtual Account dan E-Payment terhadap Kinerja Manajemen Kas pada Satuan Kerja (Studi pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 1 No. 5 (2022): Jurnal Impresi Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v1i5.70

Abstract

Penelitian ini bertujuan memgukur kinerja manajemen kas di lingkungan kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi sehubungan dengan penggunaan sistem pembayaran elektronik dan virtual account dengan menggunakan alat ukur IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran). Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) yang mendukung manajemen kas sebagaimana fokus pembahasan dalam tulisan ini diukur dari lima hal yaitu ketepatan waktu dalam pengelolaan dan atau pelaporan UP dan TUP, Revisi DIPA, Renkas/ RPD, Deviasi Halaman III DIPA, dan retur SP2D. Akan tetapi laporan keuangan berkala yang diterbitkan dan dipublikasikan oleh Kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi tidak menyajikan data-data yang diperlukan untuk pengukuran teraebut sehingga pengukuran IKPA tidak sapat dilakukan. Meskipun demikian, Berdasarkan data dari laporan yang diterbitkan, terindikasi bahwa pengaggaran yang cerdas (Smart Budgeting) telah dilaksanakan dengan konsisten. Hal ini terlihat dari realisasi anggaran yang selalu menunjukan varian yang positif baik di bagian pendapatan maupun pengeluaran. Pembelanjana modal sebagai bentuk investasi juga terus dilakukan untuk mendukung kinerja instansi.
Studi Amo Theory dan Tam Pada Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya
Cakrawala Repositori IMWI Vol. 5 No. 2 (2022): Cakrawala Repositori IMWI
Publisher : Institut Manajemen Wiyata Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52851/cakrawala.v5i2.136

Abstract

Penerapan teknologi dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara menjadi upaya pencapaian efektifitas pemerintahan. Investasi teknologi cashless diharapkan dapat meningkatkan kinerja aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, akuntabilitas organisasi dan pengendalian terhadap sistem pemerintahan. Studi ini berupaya mengungkap faktor pendukung aparatur dalam budaya cashless di satuan kerja pemerintahan. Dengan menggunakan metode kuantitatif Partial-Least Square yang mengukur faktor Ability, Motivation dan Opportunity (AMO) aparatur pemerintah, studi ini telah menghasilkan suatu rumusan analisis jalur dengan menggunakan data partisipan survey dari para pengguna teknologi cashless di lingkungan pemerintahan Indonesia. Studi ini telah menghasilkan suatu temuan bahwa faktor kemampuan, motivasi dan kesempatan untuk memanfaatkan teknologi pembayaran non tunai bagi aparatur pemerintah menjadi faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan budaya cashless. Dukungan perluasan penerapan teknologi keuangan non-tunai melalui peningkatan motivasi ditemukan dapat memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan budaya cashless. Selain itu, peningkatan keterampilan untuk mengelola sistem keuangan non-tunai turut mendukung positif terhadap budaya organisasi yang lebih baik. Hal menarik lain, studi ini menemukan bahwa aparatur memiliki ketertarikan terhadap perluasan peluang penggunaan teknologi keuangan non-tunai sebagai bagian dari aktivitas kerja mereka di satuan kerja pemerintah.