Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENCEGAHAN GIZI KURANG ANTARA METODE KONSELING DENGAN LEFLET DI PUSKESMAS BENGKUNAT, KABUPATEN PESISIR BARAT Vera Yulyani; Fitri Eka Sari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v6i3.494

Abstract

Masalah gizi di negara berkembang merupakan masalah utama yang disebabkan oleh kemiskinan. Balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan terhadap permasalahan gizi. Kabupaten Pesisir Barat pada 2016 memiliki 6 kasus gizi buruk, dengan sebaran terbanyak berada di wilayah kerja Puskesmas Bengkunat (3 kasus). Intervensi untuk mengatasi kurang gizi seringkali terbatas pada upaya-upaya kuratif jangka-pendek, padahal permasalahan gizi merupakan permasalahan yang sangat mudah untuk dicegah dan ditanggulangi. Intervensi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan pada ibu karena ibu merupakan faktor utama yang mempengaruhi gizi balita. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dapat dilakukan melalui penyuluhan dengan metode konseling atau hanya memberikan pemberian leaflet. Tujuan penelitian diketahui perbedaan pengetahuan ibu mengenai gizi kurang, melalui penyuluhan dengan metode konseling dan pemberian leaflet di Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat 2017. Metode penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test with two group design. Populasi penelitian adalah semua ibu yang memiliki balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat sejumlah 934 orang, dengan sampel 40 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji t-independen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yan signifikan sebelum dan setelah penyuluhan menggunakan metode konseling (p value = <0.001), dan dengan metode leaflet (p value = <0.001). Terdapat perbedaan pengetahuan ibu tentang pencegahan gizi kurang pada balita antara metode konseling gizi dan metode pemberian leaflet di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat 2017, dengan nilai p value 0,024. Kesimpulan penyuluhan dengan metode konseling lebih baik dibandingkan dengan metode pemberian leflet dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan gizi kurang. Disarankan petugas kesehatan dalam melakukan penyuluhan hendaknya menggungkan metode konseling. Para peneliti dapat memperluas metode perlakuan dengan metode lain, seperti focus group discussion
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI RISMA MIFTAHUL HUDA LAMPUNG SELATAN TAHUN 2015 Dewi Yuliasari; Fitri Eka Sari; Ria Astriani
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 1, No 3 (2015): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v1i3.557

Abstract

Pada remaja putri banyak ditemukan kurang tepatnya ataupun sangat minimnya pengetahuan tentang personal hygiene yang sangat penting bagi tubuhnya terutama pada daerah genetalia (Dwina,2008). Saat prasurvei di Risma Miftahulhuda Lampung Selatan yang melibatkan 15 orang responden yang pernah mengalami keputihan 15 orang (100%), setelah ditanyakan tentang personal hygiene seperti saat mencuci daerah kemaluan dari bagian depan kebelakang yang menjawab melakukan personal hygiene tersebut 1 orang (7%), yang tidak melakukan personal hygiene 14 orang (93%).Tujuan penelitian ini diketahui hubungan personal hygiene dengan keputihan pada remaja putri.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan atau desain cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri di Risma Miftahul Huda Lampung Selatan atau total populasi. Dengan jumlah sampel 105 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah personal hygiene dan keputihan. Analisa data dengan menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat ( chi-square ).Hasil penelitian didapatkan sebagian besar dikategorikan personal hygiene kurang baik sebanyak 41 responden (39%) dan personal hygiene baik sebanyak 64 responden (61%). Sebagian besar yang mengalami keputihan abnormal sebanyak 42 responden (40%) dan keputihan normal sebanyak 63 responden (60%). Ada hubungan personal hygiene dengan keputihan yang didapatkan menggunakan uji statistik chi-square diperoleh nilai ( P-value 0,000 ; OR 32,500 ). Personal hygiene kurang baik sebanyak 41 responden (39%). Saran bagi remaja putri agar lebih memperhatikan personal hygiene yang baik untuk mencegah terjadinya keputihan. Kata Kunci: Personal Hygiene, Keputihan
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KEBERSIHAN ORGAN GENITALIA LUAR DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMAN 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015 Susilawati Susilawati; Fitri Eka Sari; Umi Kalsum A Tinumbang
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 1, No 3 (2015): Volume 1 Nomor 3
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v1i3.555

Abstract

Berdasarkan data statistik Indonesia tahun 2012 dari 43,3 juta jiwa remaja berusia 15-24 tahun di Indonesia berperilaku tidak sehat. Remaja putri Indonesia dari 23 juta jiwa berusia 15-24 tahun 83% pernah berhubungan seksual, yang artinya remaja berpeluang mengalami PMS yang merupakan salah satu penyebab keputihan. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui hubungan penegtahuan dan perilaku remaja tentang kebersihan organ genitalia luar dengan kejadian keputihan di SMAN 14 Bandar Lampung tahun 2015.Jenis penelitian yang digunakan dala penelitian ini adalan kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan penedekatan cross sectional. Populasi adalah keseleruhan objek penelitian yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang aa di SMA 14 Bandar Lampung Tahun 2015 sebesar 61 orang. Analisa data menggunakan chi square.Hasil penelitian yang didapat yaitu, pengetahuan remaja putri tentang kebersihaN  orga genitalia luar kurang baik sebesar 38 orang (62,3%), perilaku reaja putri tentang kebersihan organ genitalia luar kurang baik sebesar 43 orang (70,5%)  dan remaja putrid di SMAN 14 Bandar Lampung yang tidak mengalaMi keputihan sebesar 33 orang (54,1%). Hasil uji chi square didapatkan ada hubungan antara pengetahuan tentang kebersihan organ genitalia luar dengan kejadian keputihan di SMAN 14 Bandar Lampung Tahun 2015 p value < dari  ά (0,001<0,05) dan didapatkan ada hubungan antara perilaku remaja tentang kebersihan organ genitalia luar dengan kejadian keputihan di SMAN 14 Bandar Lampung Tahun 2015 p value < dari α (0,004<0,05). Diharapkan petugas kesehatan di UKS untuk mensosialisasikan penegtahuan tentang kebersihan remaja dan cara membersihkan genitalia dengan benar. Kata kunci : Pengetahuan, perilaku, kebersihan organ genitalia luar, keputihan
Analysis Of Risk Factors For Covid - 19 Patients Using Mechanical Ventilation At Abdul Moeloek Lampung Hospital Year 2021 Nanang Dismiantoni; Samino; Fitri Eka Sari; Torry Duet Irianto; Nurhalina Sari
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 6 No. 2 (2025): In Progress issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i2.846

Abstract

Considering that the number of confirmed cases of COVID-19 continues to increase, the Ministry of Health has issued Circular Letter Number HK 02.01/Menkes/ concerning Increasing the Capacity for Treatment of COVID-19 Patients in Hospitals Providing COVID-19 Services Issued 11/2021. This is especially true for patients on ventilators or in isolation rooms. This study aims to analyze the risk factors for COVID-19 patients who use ventilators at Abdul Moerok Hospital, Lampung in 2021. This research is a quantitative study using a cross-sectional design. The research was conducted at Abdul Moerok Regional Hospital from September 2022 to January 2023. The study population included 2,152 COVID-19 patients who were treated in hospital rooms and hospital wards. The sample was 337 people. Medical records are used as research instruments. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis. Respondents within 8 days after birth were 249 people (73.9%), 207 people (61.4%) had no complications, 250 people (74.2%) had oxygen saturation >90%, and 128 people were using a ventilator. people (38.0%). Relationship between age (p 0.001), gender (p 0.011), duration of Covid-19 disease (p 0.031), Covid-19 patients (p 0.001), and oxygen saturation (p 0.001), use of ventilators in Covid-19 patients. Oxygen saturation is the variable that has the greatest influence on the incidence of mechanical ventilation in Covid-19 patients, with a p-value of 0.001 and an OR of 68.285. It is hoped that the public will increase their knowledge so that they can avoid risk factors that can reduce oxygen saturation and maintain lung function
Analysis Of Risk Factors For Covid - 19 Patients Using Mechanical Ventilation At Abdul Moeloek Lampung Hospital Year 2021 Nanang Dismiantoni; Samino; Fitri Eka Sari; Torry Duet Irianto; Nurhalina Sari
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 6 No. 2 (2025): June
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v6i2.846

Abstract

Considering that the number of confirmed cases of COVID-19 continues to increase, the Ministry of Health has issued Circular Letter Number HK 02.01/Menkes/ concerning Increasing the Capacity for Treatment of COVID-19 Patients in Hospitals Providing COVID-19 Services Issued 11/2021. This is especially true for patients on ventilators or in isolation rooms. This study aims to analyze the risk factors for COVID-19 patients who use ventilators at Abdul Moerok Hospital, Lampung in 2021. This research is a quantitative study using a cross-sectional design. The research was conducted at Abdul Moerok Regional Hospital from September 2022 to January 2023. The study population included 2,152 COVID-19 patients who were treated in hospital rooms and hospital wards. The sample was 337 people. Medical records are used as research instruments. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis. Respondents within 8 days after birth were 249 people (73.9%), 207 people (61.4%) had no complications, 250 people (74.2%) had oxygen saturation >90%, and 128 people were using a ventilator. people (38.0%). Relationship between age (p 0.001), gender (p 0.011), duration of Covid-19 disease (p 0.031), Covid-19 patients (p 0.001), and oxygen saturation (p 0.001), use of ventilators in Covid-19 patients. Oxygen saturation is the variable that has the greatest influence on the incidence of mechanical ventilation in Covid-19 patients, with a p-value of 0.001 and an OR of 68.285. It is hoped that the public will increase their knowledge so that they can avoid risk factors that can reduce oxygen saturation and maintain lung function