Susi Sri Novianti
Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Asuhan Keperawatan pada By. A Usia Infan dengan Anemia Defisiensi Besi Di Ruang Arya Kemuning RSUD Gunung Jati Cirebon Susi Sri Novianti; Erlin Marlina
Jurnal Akper Buntet: Jurnal Ilmiah Akper Buntet Pesantren Cirebon Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Akper Buntet Pesantren Cirebon
Publisher : Akademik Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.977 KB)

Abstract

Anemia Defisiensi Besi merupakan masalah defisiensi nutrien tersering pada anak di seluruh dunia terutama di negara sedang berkembang termasuk Indonesia. penyakit ini disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh penderita. insiden Anemia di Rumah sakit gunung jati selama 6 bulan terakhir yaitu sebanyak 13 anak dengan presentasae 2,2 %, meskipun presentase terendah tapi dampak negatif yang diakibatkan oleh anemia defisiensi besi pada anak berupa gangguan konsentrasi belajar, tumbuh kembang terganggu, penurunan aktifitas fisik maupun kreatifitas, serta menurunkan daya tahan tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi. sehingga penulis tertarik untuk mengetahui secara detail tentang anemia defisiensi besi pada usia bayi dan mengangkatnya dengan judul asuhan keperawatan pada By. A usia infan dengan anemia defisiensi besi di ruang arya kemuning RSUD Gunung Jati Cirebon yang berbentuk studi kasus dengan metode deskriptif dan tujuan untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan komprehensip meliputi aspek bio-psiko-sosial dan spiritual dengan menggunakan metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi kepustakaan sehingga penulis dapat menemukan masalah keperawatan pada By. A yaitu gangguan ketidakseimbangan nutrisi, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, gangguan rasa aman takut dan resiko tinggi perfusi jaringan berulang yang berusaha diatasi oleh penulis dengan melaksanakan asuhan keperawatan sampai pada akhirnya 3 masalah keperawatan yang teratasi dan satu masalah teratasi pada saat melakukan follow up.
Asuhan Keperawatan Pada Ny. A dengan Gangguan Sistem Reproduksi akibat Post Op Laparatomy Hari Ke-2 atas Indikasi Kista Ovarium Diruang Endang Geulis (Melati) Rsud Gunungjati Cirebon Ade Ike; Susi Sri Novianti
Jurnal Akper Buntet: Jurnal Ilmiah Akper Buntet Pesantren Cirebon Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Akper Buntet Pesantren Cirebon
Publisher : Akademik Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.428 KB)

Abstract

Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang sering ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur, ataupun bahan-bahan lainnya. Kista ovarium disebabkan oleh gangguan pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Kebanyakan wanita yang mempunyai kista ovarium tidak menimbulkan gejala. Namun, disertai nyeri pada saat menstruasi, nyeri perut (di bagian bawah) nyeri pada saat berhubungan badan, nyeri pada punggung yang terkadang dapat menjalar ke kaki, nyeri pada saat berkemih dan nyeri pada saat buang air besar. Dari hasil survey di RSUD Gunung Jati Cirebon, pada bulan Oktober 2017- bulan maret 2018 penderita kista ovarium sebanyak 66 kasus atau 48,5% dan berada pada urutan pertama dari penyakit ginekologi lainya. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah kasus ini adalah untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny. A dengan gangguan sistem reproduksi akibat kista ovarium meliputi aspek bio-psiko-sosial-dan spritual melalui pendekatan proses keperawatan dengan menggunakan  metode deskriptif berbentuk karya tulis ilmiah dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Diagnosa yang muncul pada Ny. A yaitu gangguan rasa nyaman nyeri, gangguan personal hygiene, kurang pengetahuan, resti infeksi. Dalam memberikan asuhan keperawatan ini, penulis menemui berbagai hambatan, akan tetapi hambatan yang ditemukan dapat diatasi karena didukung oleh kerjasama yang baik dengan keluarga, tim kesehatan dan fasilitas kesehatan