Yanti Susanti
Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Asuhan Keperawatan Tn. S Dengan Gangguan Sistem Perkemihan Akibat Post Operasi Batu Ginjal Di Ruang Prabu Siliwangi Lantai 4 RSD Gunung Jati Cirebon Yanti Susanti; Yuni Elok Paikoh
Jurnal Akper Buntet: Jurnal Ilmiah Akper Buntet Pesantren Cirebon Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Akper Buntet Pesantren Cirebon
Publisher : Akademik Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gagal jantung kongestif adalah ketidak mampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan karena berhenti bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan bagian tubuh lainnya. Tanda dan gejala klinis penyakit gagal jantung kongestif sebelah kanan menimbulkan masalah seperti : edema, anorexia, mual dan sakit di daerah perut. Sementara gagal jantung kiri menimbulkan gejala seperti : cepat lelah, berdebar-debar, sesak napas, batuk dan penurunan fungsi ginjal. Bila jantung bagian kanan dan kiri sama-sama mengalami keadaan gagal akibat gangguan aliran darah dan adanya bendungan, maka akan tampak gejala gagal jantung pada sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru. Dari hasil survey menurut (WHO) tahun (2019) penderita kardiovaskuler merenggut sekitar 17,9 juta orang, angka tersebut menyumbang (31%) dari total kematian dunia. Jumlah kematian akibat penyakit jantung meningkat lebih dari 2 juta sejak tahun 2000, menjadi hampir 9 juta pada tahun 2019. Tujuan penulisan laporan studi kasus ini mencari pengalaman secara nyata dalam pemberian asuhan keperawatan pada Tn.W dengan gangguan sistem kardiovaskuler akibat gagal jantung kongestif meliputi aspek bio-psiko-sosial dan spiritual melalui pendekatan proses keperawatan dengan metode penulisan diantaranya wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn.W pada gagal jantung kongestif yaitu resiko penurunan curah jantung, gangguan pertukaran gas, dan intoleransi aktivitas. Semua diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien teratasi semua pada hari ke-4.
Asuhan Keperawatan Tn. D dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal Post Operasi Orif Hari ke-1 Akibat Fraktur Antebrachii 1/3 Distal Sinistra Di Ruang Lavender Bawah Pria RSUD Kardinah Kota Tegal Amellia Surya Purnama; Yanti Susanti
Jurnal Akper Buntet: Jurnal Ilmiah Akper Buntet Pesantren Cirebon Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Akper Buntet Pesantren Cirebon
Publisher : Akademik Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fraktur antebrachii merupakan suatu perpatahan pada lengan bawah yaitu pada tulang os radius dan os ulna dimana kedua tulang mengalami perpatahan.(Andi, 2012:36). Dalam jurnal Bambang Kustoyo, Veryyon Harahap (2019) Berdasarkan penelitian insiden di Indonesia, data tertinggi dan factor resiko yaitu pada usia 10 sampai 15 tahun klien laki-laki banyak yang mengalami fraktur antebrachi disebabkan karena kecelakaan kendaraan bermotor. Ada beberapa dampak yang akan terjadi bila fraktur tidak mendapat penanganan secara tepat antara lain: Syok, kerusakan arteri, infeksi, sistem pertahanan rusak bila ada trauma pada jaringan. Tingginya prevalensi kasus dan akibat lanjutan yang terjadi merupakan hal pokok yang melatarbelakangi penulis mengambil judul laporan studi kasus fraktur antebrachii pada Tn. D dengan gangguan sistem muskuloskeletal akibat post op hari ke-1. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn. D dengan memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif, melalui 5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode deskriptif berbentuk karya tulis ilmiah dengan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, dan studi literatur. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus adalah nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, defisit perawatan diri, dan resiko tinggi infeksi. Kesimpulan yang penulis ambil yakni, bahwa pencapaian hasil optimal dari tujuan diatas dapat dicapai apabila kita melaksanakan proses keperawatan secara komprehensif yang meliputi aspek bio-psiko-sosio dan spiritual serta ditunjang oleh adanya kerjasama dengan klien, keluarga klien dan tenaga medis lainnya
Asuhan Keperawatan Pada Ny. W dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal Post Operasi Orif Hari Ke 1 Akibat Fraktur Tibia Dextra Di Ruang Lavender Bawah Wanita Rsud Kardinah Kota Tegal Purwanti Purwanti; Yanti Susanti
Jurnal Akper Buntet: Jurnal Ilmiah Akper Buntet Pesantren Cirebon Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Akper Buntet Pesantren Cirebon
Publisher : Akademik Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fraktur merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian. Fraktur tibia biasanya terjadi akibat trauma langsung dari samping lutut dengan kaki yang masih terfiksasi. Menurut Depkes RI 2011, dari sekian banyak kasus fraktur di indonesia, fraktur ekstermitas bawah akibat kecelakaan memiliki prevalensi yang paling tinggi diantara fraktur yaitu 3.775 orang mengalami fraktur tibia. Tingginya prevalansi kasus dan akibat lanjut yang terjadi merupakan hal pokok yang melatar belakangi penulis mengambil judul karya tulis ilmiah fraktur tibia dextra pada Ny.W dengan gangguan sistem muskuloskeletal post operasi orif akibat fraktur tiba dextra. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny.W dengan memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif, melalui 5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode deskriptif berbentuk karya tulis ilmiah dengan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, dan studi literatur. Masalah yang muncul pada kasus adalah nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, dan resiko tinggi infeksi. Masalah yang belum teratasi yaitu nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, dan resiko tinggi infeksi, untuk mengatasi masalah nyeri akut yaitu ajarkan teknik relaksasi dan distraksi, untuk hambatan mobilitas fisik yaitu ajarkan mobilitas dini dan ROM pasif dan aktif untuk pemulihan, dan untuk masalah resiko tinggi infeksi yaitu berikan health education tentang perawatan luka. Kesimpulan yang penulis ambil yakni, bahwa pencapaian hasil optimal dari tujuan diatas dapat dicapai apabila kita melaksanakan proses keperawatan secara komprehensif yang meliputi aspek bio-psiko-sosio dan spiritual serta ditunjang oleh adanya kerjasama dengan klien, keluarga klien dan tenaga medis lainnya.