Retno Wahyuningsih
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Edukasi Manfaat Sayur dan Buah Pada Remaja Dengan Status Obesitas Di SMA N 8 Dasan Cermen Kota Mataram Joyeti Darni; Retno Wahyuningsih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.4677

Abstract

ABSTRAK Obesitas atau kelebihan berat badan sebagai akibat penimbunan lemak yang berlebihan pada remaja merupakan masalah yang serius karena akan berlanjut hingga usia dewasa dan pencetus terjadinya penyakit kronis dan degeneratif. Pola makan merupakan perilaku paling penting dalam mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral dan serat pangan. Orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 400-600 g per orang per hari bagi remaja dan orang dewasa, dengan dua pertiga dari jumlah anjuran tersebut adalah porsi sayur. Tujuan Pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa tentang pentingnya konsumsi sayur dan buah sesuai dengan anjuran untuk remaja. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan media Lcd, pemberian games tentang pentingnya sayur dan buah-buahan, serta pemberian makanan tambahan berupa buah-buahan. Evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan pre-post test. Hasil rata-rata pengetahuan sebelum penyuluhan skor benar <60 sebanyak 12,5 %, setelah pemberian edukasi nilai responden <60 sudah tidak ada lagi. Skor pengetahuan sebelum penyuluhan yang mendapatkan nilai >80 sebanyak 0 % dan nilai >80  mengalami peningkatan setelah penyuluhan sebanyak 45,8%. Kata Kunci : buah, obesitas, remaja, sayur  ABSTRACT Obesity or being overweight as a result of excessive fat accumulation in adolescents is a serious problem because it will continue into adulthood and lead to chronic and degenerative diseases. Diet is the most important behavior in influencing a person's nutritional status. Vegetables and fruits are a source of various vitamins, minerals and dietary fiber. It is recommended that Indonesians consume 400-600 g of vegetables and fruit per person per day for adolescents and adults, with two-thirds of the recommended portion being vegetables. The purpose of service was carried out to increase students' understanding and awareness of the importance of consuming vegetables and fruit in accordance with recommendations for adolescents. The method used is counseling with LCD media, giving games about the importance of vegetables and fruits, and providing additional food in the form of fruits. Evaluation of activities using a pre-post knowledge level questionnaire. The results of the average knowledge before counseling correct score <60 as much as 12,5%, after giving counseling the respondent’s score <60 is no longer there. Knowlwdge score before counseling get a value of > 80 as much as 0% and increased after counseling as much as 45,8%. Keywords : vegetables, fruit, adolescents, obesity
Pendampingan Pembuatan Frozen Food Berbahan Dasar Ikan sebagai Makanan Tinggi Protein dimasa Pandemi Covid-19 Joyeti Darni; Retno Wahyuningsih; Yuli Laraeni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i2.8450

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 dapat memperburuk situasi yang sebelumnya telah dihadapi banyak keluarga dalam mengakses makanan berkualitas yang terjangkau. Teknologi pembekuan makanan (Frozen Food Technology) merupakan salah satu solusi dalam memperpanjang umur simpan dan daya tahan suatu produk. Frozen Food Technology merupakan teknologi mengawetkan makanan dengan menurunkan temperaturnya hingga di bawah titik beku air. Keunggulan dari teknik pembekuan makanan adalah kualitas makanan seperti nilai nutrisi dan sifat organoleptik tetap terjaga. Protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak pada anak. Kandungan protein ikan tidak kalah dengan protein yang berasal dari daging. Budaya mengkonsumsi ikan sejak usia balita perlu mendapat perhatian, mengingat pola makan bagi keluarga dimulai dari kebiasaan makan sejak masih kecil. Tujuan kegiatan adalah melakukan pemberdayaan kader dalam pembuatan Frozen Food berbahan dasar ikan sebagai makanan tinggi protein dimasa pandemi Covid-19 untuk memperbaiki status gizi balita. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan pendampingan pembuatan produk frozen food. Evaluasi kegiatan edukasi menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan pre-post test, sedangkan evaluasi kegiatan pendampingan pembuatan produk produk frozen food dengan mengadakan kegiatan lomba produk frozen food. Hasil rata-rata pengetahuan sebelum penyuluhan dengan skor benar <60 sebanyak 30%, setelah pemberian edukasi, tingkat pengetahuan mulai membaik dibuktikan dengan nilai responden yang <60 sudah tidak ada lagi. Skor pengetahuan sebelum penyuluhan dengan kategori skor >80 sebanyak 10% dan mengalami peningkatan skor pengetahuan setelah penyuluhan menjadi 90%. Kata Kunci: Pendampingan, Frozen Food, Ikan, Protein, Covid-19  ABSTRACT The Covid-19 pandemic could exacerbate the situation that many families had previously faced in accessing affordable good quality food. Food freezing technology (Frozen Food Technology) is one solution for extending the shelf life and durability of a product. Frozen Food Technology is a technology to preserve food by lowering its temperature to below the freezing point of water. The advantage of the food freezing technique is that food quality such as nutritional value and organoleptic properties is maintained. Protein is needed for body growth and brain development in children. The fish protein content is not inferior to protein derived from meat. The culture of consuming fish from the age of toddlers needs attention, considering the diet for the family starts from eating habits since childhood. The purpose of the activity is to empower cadres in making fish-based Frozen Food as a high-protein food during the Covid-19 pandemic to improve the nutritional status of toddlers. The method used is counseling and assistance in the manufacture of frozen food products. The evaluation of educational activities used a pre-post test knowledge level questionnaire, while the evaluation of assistance activities for the manufacture of frozen food products was carried out by holding a frozen food product competition. The average result of knowledge before counseling with a correct score of <60 was 30%, after giving education, the level of knowledge began to improve as evidenced by the value of respondents who were <60 no longer. Knowledge score before counseling with a score category > 80 was 10% and there was an increase in knowledge score after counseling to 90%. Keywords: Frozen Food, Fish, Protein, Covid-19
GAMBARAN MAKAN, MINUM DAN CUCI TANGAN REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Joyeti Darni; Retno Wahyuningsih
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 9, No 1 (2023): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v9i1.591

Abstract

Eating and drinking habits are prone to change due to sensitivity to environmental changes in the context of a pandemic. Eating a balanced diet and drinking enough water is very important for life. One of the reasons why adolescents are categorized as vulnerable, namely changes in lifestyle and eating habits affect nutritional needs. Adequate nutritional needs need to be considered in adolescent groups to support their growth and development. This study aims to look at the description of eating, drinking and washing hands of adolescents during the Covid-19 pandemic. The research design used a cross sectional study, with adolescent respondents in the city of Mataram. Respondents were taken by random sampling and were willing to fill in informed consent. Respondents who participated amounted to 74 respondents. Data was collected using a questionnaire in December 2020. Questionnaires about drinking, reading beverage packaging labels and washing hands during a pandemic related to how many liters of water and how often teenagers wash their hands. Data were analyzed by a univariate test. The results of the study regarding the behavior of drinking water showed that as much as 50.0% of teenagers drank 8 glasses of water a day, while 17.6% of teenagers drank water only when they were thirsty. The main eating behavior is three times a day as much as 45.9% of teenagers eat the main food <3 times a day. Behavior of reading packaging labels 12.2% of teenagers always read the packaging, 4.1% of teenagers never read the packaging. Hand washing behavior during the covid pandemic 77.0% of teenagers always wash their hands.Kebiasaan makan dan minum rentan berubah karena kepekaan terhadap perubahan lingkungan dalam konteks pandemi. Makan yang seimbang dan minum air putih yang cukup, sangat penting bagi kehidupan. Salah satu alasan mengapa remaja dikategorikan rentan, yaitu perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan berpengaruh pada kebutuhan gizi, Kebutuhan gizi yang cukup perlu diperhatikan pada kelompok remaja untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran makan, minum dan cuci tangan remaja selama pandemi Covid-19. Desain penelitian menggunakan cross sectional study, dengan responden remaja di Kota Mataram. Responden diambil secara random sampling dan bersedia mengisi informed consent. Responden yang berpartisipasi berjumlah 74 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pada bulan desember 2020. Kuesioner gambaran minum, membaca label kemasan minuman dan cuci tangan selama pandemi terkait berapa banyak liter air dan seberapa sering remaja melakukan cuci tangan. Data dianalisis secara uji univariate. Hasil penelitian terkait perilaku minum air sebanyak 50.0% remaja minum air 8 gelas sehari, sedangkan 17.6% remaja minum air setiap haus saja. Perilaku makan utama 3 x sehari sebanyak 45,9% remaja makan utama <3x sehari. Perilaku membaca label kemasan 12.2% remaja selalu membaca kemasan, 4.1% remaja tidak pernah membaca kemasan. Perilaku mencuci tangan selama masa pandemi covid 77.0% remaja selalu mencuci tangan.