Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh On The Job Training (OJT) Flight Operations Officer (FOO) Terhadap Kesiapan Kerja Marsel Rionaldo Lubis
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 1 No. 2 (2021): SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.68 KB) | DOI: 10.52074/skyhawk.v1i2.14

Abstract

Petugas Flight Operations Officer (FOO) sebelum mendapakan license wajib melaksanakan kegiatan On The Job Training (OJT) di maskapai penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh OJT petugas FOO terhadap kesiapan kerja. Sampel pada penelitian ini berjumlah 22 responden yang merupakan peserta dikalt FOO API Banyuwangi menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan). Penelitian menggunakan metode deskriptif. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang terdiri dari 10 pernyataan yang diukur menggunakan skala likert. Pengolahan data dilakukan secara statistik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Pelaksanaan kegiatan On the Job Training (OJT) dapat meningkatkan kemampuan, keahlian, sikap, komunikasi, kepemimpinan dan kerjasama seorang FOO sehingga dapat memiliki kesiapan kerja.
Analisis Manajemen Resiko Pengoperasian Pesawat Tanpa Awak (PUTA) dengan Metode HIRARC Marsel Rionaldo Lubis; Untung Lestari Nur Wibowo; Suherman
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52074/skyhawk.v2i2.111

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengidentifikasi potensi bahaya, penilaian risiko serta upaya pengendaliannya pada pengoperasian Pesawat Tanpa Awak (PUTA) dengan menggunakan metode HIRARC. Identifikasi risiko berkaitan dengan mengidentifikasi bahaya, kemudian analisis resiko memperkirakan tingkat keparahan kemungkinan bahaya yang timbul dari bahaya tersebut, rencana pengendalian resiko difokuskan kepada proses mitigasi. Penelitian ini dilaksanakan pada lingkup area Kampus Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi. Identifikasi resiko terdiri dari Prosedur Ruang Terbuka, Prosedur Prohibited Area, Prosedur Training Area, Prosedur KKOP Bandar Udara, Prosedur IFP (IAP,SID/STAR), VFR Route dan ATS Route, Prosedur Heliport/Helipad, Prosedur Obvitnas, Prosedur Koordinasi,Komunikasi dan Emergency, Fasilitas dan Sosialisai. Evaluasi resiko pada penelitian ini terdiri dari Intolerable Region, Tolerable Region dan Acceptable Region. Implikasi pada penelitian ini yaitu melakuakan koordinasi antar unit terkait pengoperasian PUTA, meningkatkan fungsi pengawasan dan melakukan publikasi Notice to Airman (NOTAM). Hasil penelitian ini menunjukan bahawa Area Operasi PUTA berada di Left Down Wind RWY 26 dan ketinggian operasi PUTA pada 10 meter.