Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kompetensi Flight Instructor Terhadap Siswa Penerbang: Studi Ex Post Facto Roby Muharomansyah; Ahmad Mubarok; Ridho Rinaldi; Syauqi M Fadillah; Nadila Nurchaliza
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.8 KB) | DOI: 10.52074/skyhawk.v1i1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi instruktur penerbangan terhadap siswa. Penerbangan instruktur adalah guru teori dan praktek terbang. Memiliki sertifikat instruktur penerbangan dan telah selesai pelatihan instruktur penerbangan dan lulus tes tertulis dan praktek terbang sebagai instruktur penerbangan. Ini penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis metode penelitian wawancara dan kuesioner kepada sepuluh instruktur penerbangan sebagai sampel dan dilakukan secara acak dari total tiga puluh penerbangan instruktur. Subjek dalam penelitian ini adalah instruktur penerbangan di Akademi Pilot Indonesia Banyuwangi Sekolah Penerbangan. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada instruktur penerbangan dan siswa percontohan. Instruktur penerbangan merupakan salah satu profesi yang diminati oleh personel penerbangan. Dalam hal ini penelitian dilakukan terhadap instruktur penerbangan yang berlatar belakang pilot komersial kompetensi dan memiliki jam terbang kurang lebih 300 jam untuk instruktur penerbangan bagi siswa CPL, 500 jam untuk siswa PPL dan 1000 jam untuk mengajar siswa pra tunggal. Kemudian untuk siswa pra-solo penguji memiliki 1500 jam terbang. Dengan kompetensi tersebut, apakah layak menjadi instruktur pilot atau perlu ditambahkan untuk melebihi apa yang diperoleh siswa dalam hal tingkat peringkat siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga sub pembahasan utama yaitu kompetensi instruktur penerbangan, pengaruh kompetensi, kualitas dan pengembangan kompetensi. Setiap mata pelajaran memiliki perbedaan makna dalam kaitannya dengan pandangan kompetensi instruktur penerbangan. Arti kompetensi untuk mata pelajaran untuk memperoleh kualitas pembelajaran untuk menghasilkan peserta didik atau siswa yang lebih baik dan pengetahuan memberikan dan memahami berbagai wawasan terkait teori dan praktik terbang. Subjek juga ditemukan makna kompetensi sebagai ekses dari self-efficacy yang meningkatkan kepercayaan diri suatu penerbangan pengajar. Selain itu, subjek memiliki perubahan positif dalam karier dan kehidupannya.
Pengaruh Penggunaan Alat Praktikum Dangerous Goods (Dg) Terhadap Prestasi Belajar Pada Program Studi Operasi Pesawat Udara Di Api Banyuwangi Nadila Nurchaliza; Daniel D. Rumani; Agung Wahyu Wicaksono
SKYHAWK : Jurnal Aviasi Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023): SKYHAWK: Jurnal Aviasi Indonesia
Publisher : Akademi Penerbang Indonesia Banyuwagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52074/skyhawk.v3i2.132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menguji, dan menganalisis pengaruh penggunaan alat praktikum Dangerous Goods (DG) terhadap prestasi belajar pada Program Studi Operasi Pesawat Udara di API Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan penerapan aplikasi SmartPLS 3. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disebar kepada seluruh Taruna/i Operasi Pesawat Udara Angkatan 1 dan Taruna/i Operasi Pesawat Udara Angkatan 2, yang berjumlah 38 orang. Analisis statistik digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara penggunaan alat praktikum Dangerous Goods dan prestasi belajar para Taruna/i. Berdasarkan hasil analisis korelasi, hipotesis penelitian yang menyatakan adanya pengaruh penggunaan alat praktikum Dangerous Goods terhadap prestasi belajar dalam Program Studi Operasi Pesawat Udara di API Banyuwangi (Hipotesis Alternatif) dapat diterima. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan statistik, di mana nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel (7,340 > 1,688). Hasil ini menunjukan adanya hubungan positif dan signifikan antara penggunaan alat praktikum dan prestasi belajar para Taruna/i.